→Sekolah
Tak terasa jam sekolah berakhir. Kini semua murid sudah membereskan alat tulis mereka. Setelah selesai mereka berhamburan keluar dari kelas untuk pulang. Saat Zifanya ingin keluar dari kelas, tiba-tiba ada sebuah kaki sengaja ingin membuat Zifanya tersandung. Akhirnya Zifanya pun tersandung.
"Aduh" Kata Zifanya
"Bagaimana rasa, anak sial" Kata anak itu
Zifanya pun mendongak itu menatap anak itu.
"Eleen" Gumam Zifanya
"Kenapa? Memang enak jatuh? Rasakan itu, jangan coba macam-macam sama aku" Kata Eleen
"Ya ampun, Fanya" Kata Reyhan, Keiden, dan Agnes
Mereka bertiga pun membantu Zifanya untuk berdiri.
"Eleen, kamu jangan nakal dong sama Fanya" Kata Agnes
"Aku gak nakal, tapi dia tuh yang nakal pakai siram sepatu aku pakai air, sepatu ini mahal tau" Kata Eleen
"Tapi dia kan gak sengaja numpahin air itu ke sepatu kamu" Kata Keiden
"Aku gak perduli yang jelas dia tetap bikin sepatu mahal aku basah" Kata Eleen
Eleen pun mendekati Zifanya.
"Ini baru permulaan ya, lihat apa yang akan aku lakuin lagi ke kamu" Kata Eleen
Eleen pun segera pergi meninggalkan mereka.
"Fanya kamu gak papa kan? Apa ada yang sakit?" Kata Keiden
"Aku gak papa koq dan gak ada yang sakit" Kata Zifanya
"Syukurlah kalau begitu" Kata Reyhan
"Kalau gitu aku duluan ya" Kata Zifanya
"Iya" Kata Reyhan, Keiden, dan Agnes
Zifanya pun segera pergi menuju pintu gerbang untuk menunggu Mamahnya. Tiba-tiba datang sebuah mobil yang berhenti tepat didepannya lalu keluar orang yang sangat dia kenali.
"Om baik" Kata Zifanya
"Fanya, kamu sedang apa disini?" Kata Frans
"Fanya lagi nungguin Mamah jemput, Om" Kata Zifanya" Om pasti mau jemput Eleen ya?" Lanjutnya
"Iya" Kata Frans" Oh ya, Om punya sesuatu buat kamu" Lanjutnya
"Apa, Om?" Kata Zifanya
Frans pun mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.
"Ini, coklat buat kamu" Kata Frans
"Wah, coklat makasih ya, Om" Kata Zifanya
"Sama-sama" Kata Frans" Oh ya, Fanya koq kamu gak dijemput sama Ayah kamu? Apa dia sibuk?" Lanjutnya
"Om Tama, maksud Om? Dia bukan Ayah Fanya Om, dia itu sahabat Mamah" Kata Zifanya
"Bukan Ayah kamu? Terus Ayah kamu kemana?" Kata Frans
"Kata Mamah, Papah Fanya sedang pergi jauh, dia kerja untuk beliin Fanya mainan dan baju yang banyak" Kata Zifanya
"Oh, begitu" Kata Frans" Kalau gitu, Om mau ke dalam dulu ya, sayang mau datangin Eleen" Lanjutnya
"Iya, Om" Kata Zifanya
Frans pun segera pergi meninggalkan Zifanya. Namun langkahnya terhenti saat dia mendengar suara yang sangat dia kenali memanggil Zifanya.
"Itu... Itu seperti suara Meira?" Kata Frans dalam hatinya
"Fanya, sayang" Kata Meira
"Mamah" Kata Zifanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
Romance4 tahun berlalu, kini Meira hidup bersama putrinya bernama Zifanya Anggia Ardhiana. Mereka menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan. Bagi Meira, Zifanya adalah segalanya untuknya dan sangat berharga untuknya. Dia tidak kehilangan putrinya itu. N...