22

546 62 2
                                    

VENUS!!!

bulan berteriak histeris saat memasuki rumah tua di kalangan hutan dekat jalan raya.
Venus tergeletak pingsan dengan tali tebal mengelilingi tubuhnya, seketika venus terbangun mendengar teriakan dari bulan.

Bulan berlari ke arah dimana venus terduduk lesu.
Memeluknya, menangis, dan membuka talinya secara perlahan namun...

"mundur, atau lo akan mati di tangan gue!" suara gema itu mampu membuat bulan maupun venus mematung secara bersamaan.

"lo---

Bulan tak mampu mengatakan apapun untuk sekarang, hanya menggenggam lengan venus dengan getaran pasti nan hebat.

Venus menatap bulan sembari menggelengkan kepalanya getir seakan meminta bantuan namun bantuan APA!!

"dasar pengecut, pecundang!"
Teriak venus kini bergelinang air mata.

Bulan mendekat ke arah lelaki itu dengan tak gentar, menyeretnya hingga terjatuh ke lantai kotor di bawah kakinya.

WOW...

"maksud lo apa BANGSAT!"
bulan tak tahan dengan perilaku pria itu yang sangat sangat brengsek.
Brani sama perempuan, apa apaan.

"santai dong---

---tapi sayangnya... Pisau dan pistol ini lebih berani dari pada lo bulan alexandra!"
Ada seorang wanita yang sangat tak di ketahui wajahnya oleh bulan, namun ia mengenali wajah itu.

mauren. -batin bulan.

Mauren!
Ia benar benar mauren.
Bulan memundurkan langkahnya mencari strategi untuk hal ini, namun APA? Kacau! Bulan tak tahu harus bertindak apa!...

Mauren yang selama ini dianggap siswi terbaik, teranggun, ter ter ter dah pokonya. Tapi... Sangat sangat tak pantas untuk di sebut peri sekolah!!!

Mauren mendekati bulan, mendekapnya dalam diam nan kasar, mengarahkan pisau pada leher jenjang bulan. Tiba tiba...

"lo tau bulan! Venus! Bunda gue! Bunda gue wafat gara gara ulah alex papa lo!, lo tau? Dulu bunda dan papa lo punya hubungan,  bunda hamil diluar gara gara papa lo BULAN!!! satu bulan setelah itu...
Alex menjauh dari bunda gue setelah dia tau kalau bunda ngandung anaknya yang berusia kisar tiga minggu.

Alex nikah sama mama lo setelah dia kotorin bunda.
Hancurin bunda!
Bunda dijodohkan dengan seseorang yang dia gak kenal siapa!
Bunda depresi saat liat kalian semua bahagia diatas penderitaannya!

Asal lo tau bulan! Venus!
Bunda meninggal dengan memeluk foto dimana alex masih di pelukan bunda gue...

Jalang kejam!
Sandraaaa!!! ---

Tes...

Tes...

Gue gak tau apa apa saat itu, diumur gue yang masih balita...
Gue belum bisa melakukan apapun!
Dan sekarang gue datang untuk mempersembahkan dendam gue yang sudah menahun!"
Seringaian tajam menjadi candu mauren kini...

Memegang cambukan dengan tegar, menatap venus sukarela dibawahnya.
Tergeletak pasrah dibuat semau mereka.

Bulan mendekap venus dengan tangisnya, memeluk venus di sampingnya...
"jangan sakiti dia! Gue aja kalo bisa!"
Bulan menyerahkan dirinya dengan sangat sukarela untuk melindungi saudara tersayang di sampingnya.

Srrrt

Pcattt

Srrrttt
Mauren melayangkan cambukan itu tepat pada lengan bulan, bulan meringis dalam diam merasakan hal itu. Venus hanya memejamkan matanya dengan linangan air mata.

"CUKUP!!
bulan! Apa apaan sih, biar gue aja...
Gausah lo bulan!"
Venus mencoba memberanikan dirinya untuk melindungi saudaranya.
Sudah cukup pengorbanan bulan selama ini.

Melindunginya dari marahnya mama dan papa.
Hanya tak ada yang tahu saja.

"drama huh!"
Sorak malvin menyeringai tajam.

Kini...
Banyak memar ditubuh bulan,
Hanya memejamkan matanya dalam diam sembari mendekap venus dalam pelukannya, menangis sesegukan berdua adalah hal langka bagi seorang bulan maupun venus.

BERHENTI!!! DORR

suara gerak lari polisi mulai menghampiri rumah tua di dalam hutan sana.
Terdengar jelas bahkan tajam.

malvin mendekat pada arah bulan dan venus, menodongkan pistol saat tiba tiba polisi mendekat pada pintu utama rumah tua itu.

"jangan mendekat! Atau mereka akan mati ditempat saat ini juga"
Malvin menodongkan itu tepat pada garis venus.

Mauren gelagapan, tak tahu harus bagaimana. Bahkan mauren hanya diam menatap bayangannya dibawah sana.

Sedangkan malvin tetap bersikeras untuk mempertahankan keadaannya sekarang.

Namun, tiba tiba...

DORR

DORR

VENUSS!!!

BULAN!!!

Bulan meneriakkan nama venus saat peluru itu hampir saja mengenai venus, namun dengan cepat bulan menangkisnya melalui pahanya.
Peluru panas itu masuk melalui sela sela paha bulan dengan lembutnya.
Sangat terasa sakit!
Bulan meringis dalam diam,
Saat peluru itu masuk dengan sangat cepat.

Angkasa berlari cepat menghampiri bulan saat bulan menutup matanya...

BULAN!!!


..........
See you next part guys😍🖤

Huwaaaaaaa makasih banget yaaaaaaaaaa
Gak nyangka bakal dpt 1k readings.
Makasiii guys.
Happy 1k readings🤯😘

Love you..

The Cupu Boy (PEMBARUAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang