44. Sama Sama Memperjuangkan

283 18 1
                                    

Bacanya pelan pelan aja ya :( biar nyerap sampai ke ubun ubun

♡ ♡ ♡ ♡

Ceklek

Verin menoleh ke arah pintu yang terbuka. Disana terdapat Arkan dengan muka lelahnya sepulang kerja.

Verin dengan cepat menghampiri Arkan dan mengambil tas kerja Arkan.

" biar aku simpenin, kamu pasti capek " ucap Verin.

Arkan hanya melirik Verin sekilas, kemudian pergi ke dapur begitu saja.

Verin mematung. Sebenci itukah Arkan padanya?

Bibirnya membentuk sebuah senyuman miris.

Sepertinya membuat Arkan jatuh cinta dan menerimanya akan menjadi hal yang sulit.

Tapi tak apa! Ia akan berusaha membuat itu tercapai demi cintanya pada Arkan.

Verin pergi ke kamar kemudian menyimpan tas kerja milik suaminya.

Setelah itu ia menyiapkan baju tidur untuk Arkan dan menyiapkan air hangat untuk Arkan mandi.

Ia kembali ke bawah setelah tugasnya selesai dan mendapati suaminya sedang duduk di sofa sambil memijat pangkal hidungnya.

" mas.. Kamu mau mandi dulu atau makan? " tanya Verin setelah ia duduk di sebelah Arkan.

" Mandi " jawab Arkan dingin tanpa menoleh ke arah Verin.

" yaudah, aku udah siapin baju sama air anget buat kamu mandi "

Arkan berdiri lalu pergi ke kamar meninggalkan Verin yang masih terduduk seraya menatap sedih kepergiannya.

****

" mau tambah lagi mas? " tanya Verin.

Arkan menggeleng.

Ia mengelap bibirnya setelah makanannya habis.

Arkan berdiri hendak pergi ke ruang kerjanya, tapi Verin menghentikannya.

" tunggu mas.. " cegah Verin.

" apa? " tanya Arkan datar.

" mmm.. Mas Arkan semalem tidur dimana? " tanya Verin hati hati.

Arkan terdiam sebentar.

" bukan urusanmu " jawab Arkan lalu meninggalkan Verin ke ruang kerjanya.

Verin lagi lagi hanya bisa tersenyum miris.

Suaminya ini benar benar tidak bisa bersikap sedikit lembut kepadanya.

Tapi itu juga karena ulahnya sendiri kemarin.  Jika saja ia tidak menghina Klarasa, maka Arkan tidak akan seperti ini.

Tapi Verin akan terus berusaha mendapatkan cinta suaminya itu!

Verin akan membangun rumah tangga yang bahagia bersama Arkan. Pria yang ia cintai.

Ia Arkan memperjuangkan cinta suaminya!

((ini kisah si Verin ma Arkan ngapa jadi kaya film suara hati istri gini sih 😭 aing yang nulis tapi aing yang bingung))

♡ ♡ ♡ ♡

Klarasa terduduk seraya melamun di balkon kamarnya.

Ucapan bosnya saat mengantarkannya pulang tadi terus terngiang ngiang di otaknya.

Klarasa benar benar merasa bingung. Apakah keputusannya tadi sudah benar?

Tapi hatinya masih bimbang.

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang