[S1][Eps]{Don't left agains}[20]

71 14 0
                                    

==========

"Setidaknya kepulanganmu sudah menghilangkan semua lukaku

Tapi janganlah kau pergi untuk kesekian kalinya lagi."

==========

.

.

==Solar Pov==

Setelah sekian lama menunggu, aku sangat senang melihat ia memilih untuk kembali.

Rasanya ingin aku berteriak agar seluruh dunia mendengarkanku.

Namun hanya sepersekian detik, kebahagiaan sudah berpaling denganku.

Kini apa yang kulihat didepanku membuatku ingin sekali rasanya ditelan dunia daripada menerima kenyataan. Seseorang yang sangat aku sayangi sekarang terbaring diranjang dengan berlilitkan beribu-ribu perban ditubuhnya.

.

.

.

.

==Flashback on==

"Kakak awas!!!!"

Brugh

.

.

.

Tiba-tiba seseorang mendorongku yang sedang menyeberang hingga ke tepi jalan. Tubuhku melayang dan mendarat dengan mulus di trotoar. Sejenak aku mencaci-maki siapa yang sudah mendorongku.

Namun aku mendengar sebuah teriakan tepat sebelum aku terdorong. Aku yakin suara siapa tiu. Dan aku sempat mendengar suara tabrakan.

Tunggu, aku tadi menyeberang dan Alvin ada dibelakangku. Berarti suara teriakan dan tabrakan tadi!?

Aku pun bergegas bangkit berdiri dan menoleh ke arah jalanan. akupun terkejut melihat siapa yang tergeletak bersimba darah diujung jalan.

"Alvin!!!" Aku pun langsung berlari kesana dan mendapati Alvin dengan kondisinya yang memprihatinkan. Aku segera jongkok dan mengangkat kepalanya berharap masih ada harapan.

"Alvin, bangunlah! Jawab aku!." Aku dapat melihat bahwa mataya masih sedikit terbuka walau mungkin ia sudah melemah. Lantas ia menoleh memandangku.

"Ka...kak." Begitulah ucapnya sebelum ia pingsan dan membuat aku semakin gelisah. Lantas akupun membawanya ke rumah sakit terdekat menggunakan kendaraan yag sedang melintas.

==Flashback off==

Sungguh kenapa disaat akuu sedang bahagia, selalu saja ada musibah. Apa Tuhan sudah tidak megijinkanku untuk memperbaiki semua ini? Ah, lebih baik aku fokus menyembuhkan Alvin dulu.

Sejenak aku memandang Alvin yang sedang tertidur dengan damainya. Wajahnya, aku merindukannya. Wajah yang menampakan kebahagiaan. Namun kini aku harus melihatnya dengan hiasan perban.

Aku lantas mendekatkan diriku dan mengelus pucuk kepalanya. Entah kenapa firasatku mengatakan sesuatu yang buruk. Namun aku mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya. Keadaan masih sunyi sebelum gangguan datang.

.

.

.

.

"Alvin! Solar!" aku terkejut dan menoleh mendapati Kak Gempa dan Thorn datang. Aku segera berdiri dan menemui mereka. Nampak mereka membawa sesuatu yang dibungkus sebuah kotak.

"Ah, Solar, dimana Alvin?!" Thorn sepertinya tidak sabaran untuk menjenguk Alvin. Akupun mengantar mereka berdua ke ranjang dimana Alvin terbaring.

Nampaknya Thorn sama khawatirnya denganku. Ia pun mengambil kursi dan duduk di samping Alvin. Aku dan kak Gempa duduk di kursi yang letaknya agak jauh.

"Bagaimana kondisinya" Pertanyaan ynag tepat. Akupun menghela nafas sebelum menjelaskan.

"Kondisinya sudah mulai membaik. Dia hanya perlu istirahat." Kak Gempa hanya mengganguk mengerti. "Tapi, ada satu hal yang aku takutkan." Kak Gempa pun terkejut ketika aku mengatakan hal tersebut.

"Apa maksudmu Sol?" Tanya Kak Gempa sambil menatapku dengan penuh kebinggungan.

"Jadi dokter mengatakan kalau benturan di kepala Alvin mungkin sedikit kuat. Dan efek jangka pendeknya, pendarahan sedang. Tapi itu sudah ditangani. Dan burukny........" Ucapku sambil menggantngkan perkataanku diakhir.

Tampa sengaja air mata mulai turun dari pelupuk mataku. Melihat reaksiku, sontak Kak Gempa memelukku untuk menenangkanku. "Tenangkan dirimu dulu dan mulai bicaralah." Akupun menuruti perkataan Kak Gempa.

"Jadi, Alvin ternyata telah mengalami......" Ucapku ditengah sesenggukanku. Kak Gempa pun melepaskan pelukannya dan menyuruhku untuk duduk. "Mengalami apa" Aku pun sejenak berdiam menenangkan diri.

.

.

.

.

.

"...Kanker otak."

TBC

==========

Don't forget to vote

And comment

Wanna continue?

Stay tune!

==========

Star_elysium

👑Kepingan Memori👑 [S1] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang