LATE 05

95 21 7
                                    

Happy reading guys....

Typo is my type

Malam ini chanyeol benar-benar pindah dari rumah nya ke mansion pribadi miliknya sendiri. Dan sekarang dia tengah berdiri di depan lima koper ukuran jumbo. Chanyeol menggaruk tengkuk nya disertai wajah bingung. Ya chanyeol bingung bagaimana cara menyusun semua peralatannya.

Seumur-umur dia tidak pernah melakukan segala pekerjaan rumah sendiri,di rumah nya alias rumah orang tuanya,chanyeol selalu duduk manis dan memerintah. Semua di lakukan oleh para maid yang di pekerjakan oleh appa nya.

"Haaah lelah sekali." keluh chanyeol berbaring di sofa yang tersedia di kamarnya. Entah lelah apa yang di maksudnya padahal diri nya sendiri semenjak datang hanya termenung melihat koper-koper jumbo nya tanpa melakukan apapun.

Suatu ide terbesit di otak cerdas chanyeol. Chanyeol bergegas berdiri dan mengambil handphone nya. Menekan dial telepon. Tak lama sang tujuan mengangkat telpon nya.

"Oy bocah bisa kah kau kerumah ku?"

"Apalagi sih?"

"Yak sialan! Kau kan tau aku baru pindahan. Bantu aku berkemas."

"Tidak mau! Aku sibuk."

"Kerjaan cuma makan tidur di rumah appa saja berkata sibuk kau. Cepat kesini, jangan banyak alasan."

"Jangan bodoh orang tua. Kau kan punya banyak bawahan,kenapa harus aku. Pokok nya aku tidak mau datang. Aku sibuk. Taeyong ku sudah menunggu. Bye!"

"Yak sialan!"

Tuuut tuuut... Telpon telah di putus secara sepihak.

"Dasar adik tidak tau diri." gerutu chanyeol. Tapi setelah menggerutu chanyeol terdiam mencerna apa yang adik nya katakan.

"Bawahan yaa.." chanyeol mengangguk-angguk kan kepalanya lalu menyeringai..










                          Chan ♥️ Hun















Taeyong berjalan sambil bersenandung menuju rumah sederhana nya. Dia baru saja kermbali dari toko makanan di depan kompleks rumah nya.karena malas memasak dan sudah kelaparan taeyong memilih membeli saja untuk malam ini.

Berbicara tentang taeyong, pemuda mungil ini hidup sebatang kara setelah orang tua nya meninggal 8 tahun yang lalu. Taeyong menghidupi diri nya dari hasil kerjanya di park korp sejak masa direktur lama sampai saat ini. Karena sekarang sudah ada pengganti dirinya di perusahaan,kerja taeyong sedikit berkurang. Dan taeyong senang tentu saja.

Baru saja sampai di depan rumah nya, mata taeyong menangkap sosok laki-laki tegap yang tampan. Taeyong terdiam. Hati nya berdegup kencang tak terkendali. Laki-laki yang taeyong lihat itu melirik padanya dengan senyuman hangat. Laki-laki itu mendekat dan melayang kan pelukan hangat pada taeyong. Sedang kan taeyong sendiri tetap diam tanpa berniat membalas pelukan itu.

"Aku sangat merindukan mu." ucap laki-laki itu.

Taeyong langsung melepaskan pelukan sang laki-laki. Jaehyun. Laki-laki itu adalah park jaehyun adik kandung bos nya.

"Kau tidak merindukan ku?" tanya jaehyun.

Sedangkan taeyong menatapnya datar. "Jae, kita sudah berakhir."

"Kita tidak pernah berakhir." sangkal jaehyun cepat.

"Apa kau lupa bahwa aku sudah memutuskan mu?"

"Itu hanya keputusan sepihak, aku tidak menerimanya."

"Jae sudah lah." taeyong memilih meninggalkan jaehyun. Pembahasan ini sangat menyakitkan nya bahkan di setiap saat membuat taeyong menangis. Jaehyun tak mau kalah,menahan tangan taeyong sehingga pemuda mungil itu dengan terpaksa memberhentikan jalan nya.

LATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang