🍁E R G A

29.4K 2.5K 122
                                    

"Dek gua ke kantin dulu ya laper"pamit Dave yang baru saja bangun.

Semalam Dave memang menginap di rumah sakit karena Arjuna harus keluar kota tiba tiba ada kepentingan mendadak. Awalnya Arjuna tidak mau meninggalkan Vella apalagi kondisi Vella yang setelah melahirkan. Dan lagi Arjuna juga tidak mau jauh jauh dari twins Ge membuat Vella menggelengkan kepalanya pusing.

Vella yang sedang mengusap lembut wajah Gevia langsung menghentikan pergerakannya.

"Gua nitip bubur ayam ya"ucap Vella dengan cengiran lebarnya.

Dave mendengus. Orang orang juga tau kalo masakan rumah sakit itu gak enak. Dave sih gak masalah kalo Vella mau makan dari makanan luar jika itu hanya bubur. Tapi kan gak tau gimana Arjuna.

"Nanti gua di amuk suami lu. Makan bubur rumah sakit aja ya?"

Vella menatap kakak laki lakinya dengan pandangan memohon.

"Gua gak suka makanan rumah sakit banggg"rengek Vella.

Dave menatap Vella heran. Adeknya itu udah punya anak sama suami tapi kelakuannya masih seperti bocah kecil. Ia jadi tak yakin Vella bisa merawat dua bocah kecil yang baru lahir itu.

"Yaudah gua beliin"pasrah Dave akhirnya yang dihadiahi senyuman lebar dari Vella.

Dave menghampiri ranjang bayi yang tak jauh dari brankar Vella. Arjuna memang menyuruh pihak rumah sakit untuk menyatukan ruangan Vella dengan baby twins supaya tidak dirinya tidak repot repot jika ingin melihat keduanya secara bersamaan. Pemilik rumah sakit mah bebas.

"Gevin cepet cepet gede dong. Nanti kalo udah bisa jalan main bola sama bang Dave yang ganteng"

Vella mendengus. Anaknya aja baru lahir masa langsung gede gitu aja. Amit amit. Serem dong.

"Nanti mama sama papa mau kesini paling barengan sama orang tua-nya Arjuna"ucap Dave memberi tau Vella tentang isi pesan dari mama-nya yang belum sempat ia buka semalam.

Vella menganggukkan kepalanya.

"Jam berapa?"

"Mana gua tau"ujar Dave songong sambil melengos pergi begitu saja dari ruangan Vella.

Rasanya Vella ingin menjedotkan kepala kakaknya ke tembok supaya sifat songongnya ilang. Tapi masa iya baru lahiran udah jedotin orang.

"Masuk"ucap Vella ketika mendengar suara ketukan pintu.

Dokter ganteng kemaren yang bernama Erga dengan suster dibelakangnya masuk ke dalam ruangan Vella dengan senyum ramahnya.

"Mau saya bantu nyonya untuk memindahkan bayinya?"tawar suster tersebut. Vella mengangguk lalu menyerahkan Gevia untuk di pindahkan ke ranjang yang sama dengan anak laki lakinya,Gevin.

Erga tersenyum lalu mulai memeriksa kondisi Vella.

"Suami posesifnya kemana mbak?"tanya Erga.

Dan Vella tau pertanyaan itu tertuju kepadanya.

"Ada urusan meeting dadakan"jawab Vella. Erga menganggukkan kepalanya.

"Istrinya lahiran masih aja kerja"

Vella menatap Erga tak suka ketika menjelek jelekkan suaminya. Ya walaupun Arjuna rada gesrek gitu gitu juga dia dikrubungin banyak perempuan centil.

Erga tertawa pelan.

"Saya bercanda kok. Oh iya kenalin nama saya Erga"

Udah tau.

Vella membalas senyuman Erga.

Ar-VellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang