2

2.3K 378 14
                                    

"bangg, anjir hp gw ketinggalan di sekolah"

renjun lagi tidur, tapi adenya dengan laknatnya masuk kamarnya

bukan cuma masuk, tapi dia guncang badan renjun kenceng

"APAANSIH WOE"

nyawa renjun belom kumpul

tapi adenya masih juga guncang badanya, maksa supaya abangnya itu bangun

"BANG! BANTUIN ADEK LU INI NGAPA. BIAR HIDUP LU BERGUNA DIKIT"

renjun kesel, dia ngacak rambutnya frustasi, dia langsung duduk

dengan tatapan mematikannya pasti.

"paansi jin?!"

"hp gw bangg~ ketinggalan di sekolah, sama buku pr gw juga lupa ga gw ambil di meja depan kelas"

dengan nada yang dibuat² adeknya renjun gelayutin bahu renjun

cuma gini cara yang bisa dilakukan, biar renjun mau

"bego! ini jam berapa jin?! gila lo?"

renjun balik rebahan,

tak lupa, tubuhnya ditutup rapat selimut bergambar moomin favoritnya.

"abang! yaudah. gue sendiri ke sekolah, ntar gue aduin mama lo. bye"

"AAAAARRRRGH YAUDAH IYA! ngaduan lo"

renjun berdiri, ngambil jaketnya

"pake mobil aja bang, dingin banget njir kalo pake motor"

"halah, lemah"

ryujin, adeknya renjun cuma bisa elus dada

abang semata wayangnya itu selain galak, pedes pula mulutnya

kalau bukan gara² hp sama buku, ryujin udah nampol muka abangnya habis²an.

"gada akhlak lo jin, jam setengah 12 malem lo ke sekolah?! lo tuh kalo ceroboh jangan ngerepotin orang!"

mulut renjun emang pedes, tapi terbukti dia mau nganter ryujin tengah malem gini,

sejudes-judesnya renjun, dia tetep sayang sama adeknya itu

"kan gue udah bilang. kalo gamau anter yaudah, gw turun nih"

"turun aja kalo berani, berani turun ga gue anggep adek"

"perhatian apa ngancem sih lu bang?"

akhirnya, mereka sampai di depan sekolah

tapi, sedaritadi mobil yang dipake renjun dan adeknya terasa aneh,

ternyata, setelah di cek ban mobil mereka habis angin.

"anjing, malem² gini mana ada bengkel"

"sori bang, tapi mau gimana lagi. penting ini tuh"

"ck. lo berani kan masuk sana sendiri? gue ganti ban disini"

ryujin mengangguk

sebenernya dia takut,
tapi karena gamau makin repotin abangnya, dia memberanikan diri.

"duhh, asli ini teh? kita ritualnya sekarang?"

sementara itu, tepat di malam itu, haechan dkk melakukan ritual yang sudah direncanakan.

ya, untuk memecah teror sekolah

mereka sekarang ada di lapangan

duduk melingkar, sambil bawa koran tua itu, lilin, kembang setaman, kertas dan pensil

"bang, lele takut"

"tenang le.. gapapa kok, kita bakal selamet, berdoa aja didalam hati"

ritual mereka sedikit demi sedikit sudah dimulai

mark menulis nama orang² yang ada didalam gedung sekolah saat ini

dan yang pasti semua orang yang sedang duduk melingkari lilin kecil itu.

semua nama sudah tertulis

terkecuali, ryujin..

yang lagi asik natap kegiatan mereka dibawah pohon depan kelasnya

kebetulan pohon itu menghadap lapangan.

"ngapain mereka disana?"

mark bergerak membakar kertas itu dengan lilin

sedangkan yang lain sudah melantunkan tembang jawa, lingsir wengi

sedangkan bunga itu, jeno melemparkan sedikit demi sedikit bunga itu tepat di wajah teman²nya yang mengikuti ritual

sambil memejamkan mata, mereka tetap fokus menembangkan lagu itu

sampai mereka menyanyikan yang ke 3 kali sesuatu hal terjadi

"AAAAAAAAAAAAAAA"

sontak, mereka kaget dan langsung mencari sumber suara.

"loh? RYUJIN?! KOK BISA ADA DIA?!"

jaemin kaget setelah tau dihadapannya ada ryujin.. yang pingsan dibawah pohon

"gimana nih?! kenapa bisa ada dia sih?!"

"gawat. namanya ga tertulis dan dia ga ikut nyanyi tembang, bahkan dia ga mengitari lilin tadi"

mark dkk langsung merinding ketakutan.

mereka takut, ryujin celaka terlebih lagi karena mereka

"dia kesini sama siap-"

"RYUJIINN UDAH BELOM WOII"

mereka sontak melotot kaget.

suara renjun makin lama makin terdengar

ini jauh lebih mengerikan daripada ketemu hantu yang sedaritadi mereka tunggu

ya.. berhadapan dengan renjun.

terlebih lagi adiknya dalam bahaya

"bang, gimana nih? bang renjun pasti ngamuk"

"tenang, kita harus tanggung jawab. kalo misal-"

"RYUJINNN?! WOI INI KENAPA ANJIR"


































.

.

.

TEROR - NCT DREAM [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang