Lalu Briel? Tidak! Angel belum mengenal dengan jelas siapa itu Briel. Walaupun dulu gadis itu pernah tinggal disini. Namun semua itu bukan berarti Angel mengenalnya. Hanya saja, Angel bingung, kertas yang ia temui juga berhubungan dengan nama Briel. Aneh, padahal yang Angel lihat di dalam mimpinya, ucapan selamat ulang tahun itu untuknya -Angel.
Dan, jikapun Briel benar-benar menuliskannya, lalu kenapa dia harus menaruh kertas itu di atas meja Harlet? Dan apa tujuannya? Mengapa seakan-akan, kertas itu hadir tepat setelah Angel memimpikannya? Seolah, kertas itu menjadi petunjuk akan suatu hal, dan mimpinya itu sangat berkaitan dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan. Namun bagaimana bisa? Sebenarnya Briel kemana? Kenapa gadis itu bisa menghilang?
Sungguh, Angel masih belum bisa mendeskripsikan mengenai hal ini. Terlalu aneh dan sulit untuk di pikirkan. Jika benar Briel yang melakukannya, Angel sungguh tidak paham, apa maksud darinya menunjukkan kertas itu. Lalu..., itu artinya, Briel berada di sekitar dia?!
"Angel? Angel!"
"Dia kenapa?" tanya salah seorang laki-laki berkulit putih dengan kacamata yang bertengger di atas hidungnya.
Bella menaikkan bahunya dan menggeleng, lalu ia kembali memanggil nama Angel.
"Angel!"
Seketika Angel langsung tersadar. Dia sama sekali tidak tahu jika sejak tadi dia melamun, terkadang semua itu terlalu asik untuk dilakukan. Hanya saja, hari ini adalah hari ulang tahunnya, dan dia malah melamun? Apa-apaan!
Angel menatap keberadaan Bella dan seorang laki-laki asing disampingnya, "i-iya? Tadi kamu mau ngomong apa?" tanya Angel bingung.
"Ini, sebelumnya aku udah kasih tau ke kamu, bahwa aku akan undang salah satu teman aku. Dan aku seneng karena kamu ngebolehin dia untuk datang." Bella menunjukkan teman laki-lakinya.
Angel menatap laki-laki itu sebentar, lalu keduanya tersenyum.
"Namanya Rama, dia mau kenalan langsung sama kamu."
"Hai, aku Rama. Selamat ulang tahun ya." laki-laki itu mengulurkan tangannya.
"Angel," Angel membalas jabatannya sembari mengangguk samar.
Bella tersenyum senang melihat keduanya, tak selang beberapa lama, akhirnya Rama meminta ijin untuk mengambil minuman di ujung sana.
Kini Bella menatap Angel dalam diam dengan raut wajah senang, "selamat ulang tahun ya, Angel." ujar Bella.
Angel membalas senyumannya, lalu ia kembali menatap gerak-gerik mata Bella yang selalu saja tidak mengarah kepadanya.
"Kamu, lihat Sarah?" tanya Angel dengan nada pelan.
Bella tersadar akan kecurigaan Angel, jujur saja, dia sama sekali tidak melihat keberadaan Sarah selama acaranya berlangsung. Tapi, dia melihat sosok lain yang selama ini diam di dekat tangga. Dan selama dia selalu datang ke rumah Angel, sosok itu selalu diam dan mengamatinya.
Bella mengangguk sebagai jawaban bahwa dia melihat Sarah. Padahal tidak.
"Kamu--"
"Angel," Rizky sudah lebih dulu menghampiri Angel sebelum gadis itu ingin bertanya pada Bella. Bella yang melihat kehadiran Rizky dan diikuti oleh Arya itu, langsung pamit pergi untuk menikmati acara.
Angel memandangi kepergian Bella.
"Hey, Angel!" Arya sudah muncul dari samping dan mengagetkan mereka berdua, "selamat ulang tahun...." ujar Arya dengan gairah nya.
Rizky sempat melirik sekilas dan tidak nyaman dengan sikap Arya. Arya yang sadar akan tatapan Rizky pun, berusaha untuk mengabaikannya. Mungkin saja Rizky sirik!
KAMU SEDANG MEMBACA
TIUP LILIN (End)
Horror⚠️ PLOT TWIST AREA [cerita ini memiliki konspirasi] Angel mulai mendapati berbagai macam terror misterius yang tidak bisa ia jelaskan. Awalnya ia hanya mengira bahwa mungkin semua itu adalah kejutan misterius dari teman-teman nya? Sebagai hadiah ula...
38-TIUP LILIN: 16th
Mulai dari awal