Hanya ingin menemukan tempat berlabuh yang tepat, hanya itu, Adel yakin hanya itu. Namun kenapa takdir seolah-olah menjauhkan Adel dari semua yang ia harapkan? Tidak cukupkah jika selama ini dia begitu dipermainkan oleh alur ceritanya sendiri? Kehar...
Kira-kira jika kau berada di sampingku, apa itu sudah cukup untuk melunaskan rindu ini? . . . ivani.la18
Senin yang padat membuat seorang gadis yang kini tengah berada di kamarnya harus kalang kabut. Pasalnya semalaman ia tidak bisa tidur dikarenakan ada hal yang membuat pikirannya terganggu.
Adel dengan cepat segera berlari menuju kamar mandi, namun hanya untuk cuci muka saja. Setelah itu dia lanjutkan ke ruang ganti pakaian untuk berganti seragam.
Tidak perlu mandi, tinggal di semprot parfum saja, ia sudah terlihat cantik:v
"Perfect!! Nah, sekarang jam beraaaANJIM, GILA!!! GUE TELAT" teriaknya yang saat itu langsung lari menuju tangga bawah.
Ia lihat rumahnya sudah sepi, ah... mungkin kedua orang tuanya sudah berangkat kerja.
Adel sesekali melirik jam tangannya. Sudah hampir jam 7, kendaraan umum sudah penuh jika jam segini.
Menarik nafas dalam-dalam, lalu dengan cepat segera berlari keluar rumah. "Ok fix, kali ini keadilan harus ada di pihak gue"
Hari ini dia ada latihan untuk tampil di pensi besok, mustahil jika Adel sampai tidak datang. Bisa-bisa dia di amuk satu kelas.
Tapi sepertinya gadis itu lupa jika ia mempunyai penyakit yang serius.
Lihat saja, pandangannya mulai memburam, nafasnya tercekat, begitu juga dengan tubuhnya yang tiba-tiba jadi lemas.
Tapi syukur deh, ada seseorang yang datang saat ia hampir ambruk. "Loh del, ngapain lo disini? Belum berangkat?"
"Nah, untung lo datang tepat waktu. Mana mobil lo? Gue mau nebeng"
"Di sana, tapi gue ngangkut or----Heh, main nyelonong aja lo" ujar seseorang itu.
Adel tak memperdulikan protesan Kenan, yang ia pikirkan hanya beristirahat di mobil Kenan yang nyaman dan mewah.
Ceklek!!
Gadis itu langsung duduk di jok belakang, menghembuskan nafas panjang, lalu segera memejamkan matanya.
"Enak banget ya, tinggal buka pintu terus langsung tidur" ujar seseorang.
Adel berdecak sinis. "Diem lo, jan bacot"
"Yaudah, sok atuh neng. Di lanjut tidurnya. Ntar bangun-bangun baju lo udah kelepas semua"
Adel langsung membuka matanya lebar-lebar, tunggu!! Ini bukan suara Kenan. Dalam hitungan detik, gadis itu langsung menolehkan pandangannya ke kursi sampingngnya itu.
Netra coklatnya bertatapan dengan netra coklat hitam milik lelaki yang membuat hari Seninnya kali ini menjadi kacau.
"LO? Ngapain ada di sini hah?" Tanya Adel mencoba untuk tenang, padahal mah udah terkejut pake banget.
"Lah mana saya tau, saya kan ikan" ujar lelaki itu dengan gaya coolnya.
"Lo bisa gak sih di ajak seeius?"
"Gue sih sebenernya belum siap diajak serius, tapi kalo yang ngajak elu, gua sih ayo aja"
Adel rasanya ingin sekali menendang lelaki yang berada di sampingnya saat ini, bisa-bisa nya nge gombal gak tau waktu.
"Bercanda ih, gitu aja ngambek" lelaki yang ternyata adalah Rafa itu asik menoel-noel dagu Adel, membuat sang empu risih sendiri.
Adel menepis tangan Rafa. "Diem atau gue potong tuh tangan lo"
"Ih galak. Lagi PMS ya lo?"
"Kalo iya kenapa? Masalah buat lo?"
"Enggak sih, tapi kalo lagi kesel kek gini, lo jadi tambah unyu deh"
Cekrek!!
Tanpa aba-aba, Rafa mengambil foto Adel dengan candid. Adel yang tadi sudah kesal sekarang malah jadi tambah kesal gara-gara ulah Rafa.
"Sialan lo raf"
"Anjir, bisa-bisanya ngambek tapi waktu di foto malah bikin gaya" Rafa memberikan poonselnya kepada Adel yang langsung di ambil kasar oleh gadis itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gue cantik juga ternyata- Adel.
Rasa kesalnya tiba-tiba hilang begitu saja setelah melihat fotonya sendiri, tak apa. Selagi di foto itu dia tetap cantik, dia akan melupakan kekesalannya (dasar cewek)
Rafa yang melihat itu hanya menggelengkan kepalannya. "Ini Kenan kemana sih? Udah hampir telat loh padahal" ujar Rafa.
Adel hanya mengedikan bahunya acuh, ia lebih memilih bersandar pada kursi mobil. Namun notif di hp Rafa membuat dia kembali merasakan kekesalan yang begitu luar biasa, ah ya... lebih tepatnya cemburu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🌲🌲🌲
Entah apa yang merasuki Adel hari ini hingga membuat gadis itu ngamuk-ngamuk gak jelas sampai Kenan dan Tasya harus rela jadi sasaran empuk.
Sekarang Kenan dan Tasya sedang berada di kantin, menemani yang mulia ratu Adel yang sedang badmood untuk memakan bakso. Awalnya mereka nolak, tapi karena ini ditraktir oleh Adel, akhirnya mereka mau.