My Crazy Boy

5.3K 394 4
                                    

Lisa berlari menuju kampusnya begitu bus yang ia tumpangi menurunkannya di halte dekat kampusnya. "Oh sial..., kenapa aku harus bangun terlambat!?" gerutunya pada diri sendiri.
Ini adalah pertama kalinya Lisa terlambat. Semalam di restoran tempatnya bekerja sedang ada perayaan ulang tahun, jadi semua pelayan  bekerja lembur dan itu membuat Lisa sedikit terlambat bangun pagi ini.

Lisa adalah gadis berusia 20 tahun, kedua orangtuanya telah meninggal saat ia masih SMA. Saat ini ia sedang kuliah di salah satu kampus ternama di kotanya. Ia mendapat beasiswa, dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia bekerja paruh waktu di sebuah restoran tak jauh dari tempat tinggalnya. Hidupnya sederhana dan ia juga gadis pekerja keras.

Kini Lisa sedang berlari dari gerbang utama kampus menuju fakultasnya, karena sedikit panik saat hendak menyeberang Lisa terburu hingga tidak sadar jika sebuah motor sport melintas dengan kecepatan tinggi.

Crrrriiiiittt....... Suara rem motor begitu dekat dengan telinga Lisa yang tengah berada di tengah jalan.
"Aaaaaa....." teriak Lisa dan pengendara motor secara bersamaan. Mata Lisa memejam erat saat motor itu berhenti beberapa centi dari tubuhnya. Begitu sadar tubuhnya tidak tertabrak Lisapun mendudukkan tubuhnya di aspal karena syok.

Tiba-tiba suara seorang laki-laki mengejutkannya. "Heh gadis poni, apa Kau tak punya mata hah? Tak bisa menyeberang?" teriaknya kasar.

Lisa yang masih terduduk di aspal hanya bisa melihat mata si pria yang menggunakan helm menutupi seluruh kepalanya. "Ma...maaf!" ucapnya pelan bahkan hampir tidak terdengar.

"Apa?" tanya laki-laki itu. Ia segera meminggirkan motornya dan membuka helm yang digunakannya. Lisa mencoba berdiri, namun karena syoknya ia hampir jatuh kembali. Laki-laki itu segera menahan tubuh Lisa dan menariknya ke pinggir jalan. "Makanya kalau menyeberang hati-hati!"

"Maaf!"

"Kau harus ganti rugi!"

"Ganti rugi?"

"Iya, Kau hampir membuat si putihku terluka!" ucap laki-laki itu dengan mengelus motor sport putih miliknya.

"Terluka?" tanya heran Lisa. "Cih, dia menyebut motornya terluka? Tak lihatkah dia disini aku yang terluka?" batin Lisa.

"Ya... Kau harus ganti rugi!"

"Ganti rugi? Apa yang harus aku ganti rugi? Bukankah motormu masih utuh tanpa lecet sedikitpun?" bantah Lisa.

"Heh, apa Kau tak dengar tadi, suara rem ku berdecit. Itu menandakan ia terluka karenamu, Poni!" laki-laki itu mendorong dahi Lisa dengan telunjuknya.

Lisa menangkis tangan laki-laki itu. "Terluka apa maksudmu? Disini akulah korbannya. Jika aku tertabrak dan terluka apa Kau bisa mengganti rugi lukaku?"

"Aku tidak mau tahu. Kau harus mengganti 5 juta untuk lecet pada ban motorku!"

"Apa katamu, 5 juta. Jangan harap. Aku bahkan tidak mau mengganti apapun dengan 5 ribu."

"Jadi Kau menolak?"

"Tentu saja! Motormu bahkan tidak lecet segorespun!"

"Aku tidak mau tahu, jika Kau tak mau aku akan melapor pada polisi, dan kupastikan Kau masuk penjara!"

"Aku tak akan mengganti apapun!" ucap Lisa kemudian berbalik dan meninggalkan tempat itu. Namun sebelum Lisa melangkah tangannya telah ditarik oleh laki-laki itu.

"Oh jadi Kau berani? Kau tak tahu siapa aku?"

Lisa memutar malas bola matanya. "Cih, siapa Kau hingga aku harus mengenalmu? Apa Kau artis, idol?" sindir Lisa.

Kamu akan menyukai ini

          

"Aku Jeon Jungkook!"

"Oh ya? Aku bahkan tidak ingin tahu!" balas Lisa dengan malas. "Sekarang lepaskan tanganku dan biarkan aku pergi! Aku tak akan mengganti rugi apapun! Aku tak perduli jika Kau memanggil polisi. Aku tidak bersalah!" ucap Lisa dengan meronta agar tangannya dilepaskan Jungkook.

"Jadi Kau tak tahu siapa aku? Aku adalah anak pemilik kampus ini!"

Mata Lisa melebar saat mendengar ucapan Jungkook. "Sial Kau Lisa!" gerutu Lisa dalam hati.

"Jika Kau tak mau mengganti rugi, aku akan meminta dewan kampus untuk mengeluarkanmu dari kampus ini!" ancam Jungkook.

"Tapi..."

"Tak ada bantahan!"

"Tapi aku tak punya uang sebesar itu Jeon Jungkook!" teriak Lisa pasrah dan kesal.

"Aku tak mau tahu!"

"Tak bisakah aku mengganti rugi dengan hal lain? Atau aku akan mencicilnya!"

Jungkook tampak berpikir kemudian tersenyum miring. "Baiklah, Kau harus menjadi pelayanku selama sebulan! Kau harus menuruti semua perintahku!"

"Apa?"

"Jadi Kau tak mau?"

Lisa menarik napas panjang namun akhirnya ia pasrah. "Baiklah! Tapi aku hanya sebatas menjadi pelayanmu di kampus. Dan Kau tidak boleh melakukan hal yang melecehkanku!" ucapnya lemas.

"Cih... Kau terlalu percaya diri! Siapa yang akan tertarik pada gadis sepertimu?" ejek Jungkook.

"Itu akan lebih bagus! Lagipula aku punya kekasih. Dan jangan coba-coba mengganggu kehidupan pribadiku!"

"Oh sombong sekali! Aku jadi ingin tahu apa yang dilihat kekasihmu dari dirimu!" ejek Jungkook. "Tapi jika Kau hanya menjadi pelayanku di kampus, Kau harus menjadi pelayanku selama 5 bulan."

"Apa?" teriak Lisa.

"Tapi jika Kau menjadi pelayanku selama 24 jam, Kau hanya perlu waktu 1 bulan."

"Kau!" ucap Lisa menahan emosi.

"Pilih yang mana?" ucap Jungkook santai.

Lisa menarik napas dalan. "Baiklah aku memilih menjadi pelayanmu selama sebulan."

"Bagus! Berarti Kau akan tinggal di rumahku" ucap Jungkook dengan mengacak poni Lisa.

"Iishh.... Apaan Kau ini!?! Jauhkan tanganmu dari kepalaku dasar cowok gila! Dan lagi apa maksudmu tinggal di rumahmu? Aku tidak mau! " ketus Lisa.

"Oh jadi Kau menolak? Ingat Kau bekerja 24 jam, du a pu luh em pat jam!!" ucap Jungkook memperjelas.

"Tapi aku harus bekerja!"

"Kau juga akan kugaji. Lagipula gajimu di restoran itu selama 5 bulan tak akan cukup untuk membayar ganti rugimu padaku!" jelas Jungkook tanpa sadar.

"Hah... Darimana Kau tahu aku bekerja di restoran?"

"A.. Akuuu... E.. E... Ya aku pernah melihatmu bekerja disana!" Jawab Jungkook sedikit gugup.

"Ooo..." ujar Lisa dengan menaikkan kedua alisnya. "Atu jangan-jangan Kau penguntitku?" goda Lisa.

"Haiiis.... Siapa Kau hingga aku harus menguntitmu?"

Lisa hanya diam, memikirkan kata-kata Jungkook "Benar juga hahaha, siapa aku"  pikir Lisa.

"Jadi Kau menerima tawaranku?" ucap Jungkook membubarkan pikiran Lisa.

"Baiklah, iya!" teriak kesal Lisa membuat Jungkook tersenyum gemas. "Sekarang kumohon biarkan aku pergi aku sudah sangat terlambat karena meladeni laki-laki gila dihadapanku"

"Jaga mulutmu nona! Jika Kau berbicara kasar lagi,  aku akan menciummu!" bisik Jungkook membuat mata Lisa melebar.

"Jangan macam-macam padaku!" ancam Lisa yang hanya dibalas senyum miring oleh Jungkook.

Lisapun beranjak, namun lagi-lagi tangannya ditahan. "Apalagi?" kesal Lisa.

"Berikan ponselmu!"

"Aku tak punya ponsel!" jawab Lisa.

"Apa? Hahaha... Jangan bercanda!"

"Aku serius!" jawab Lisa "Aku memang tak memiliki ponsel. Untuk makan saja aku susah!" umpat Lisa pelan.

Jungkook tak percaya, ia manarik tas Lisa dan memeriksanya, namun ia tak menemukan benda yang dicarinya.

"Jadi benar?"

Lisa hanya menarik napas dalan dan menghembuskannya kasar. Ia pikir Jungkook menghinanya seperti yang biasa ia terima karena status sekonominya. Itu sebabnya ia malas menjawab Jungkook.

"Yaak... Lalu bagaimana aku menghubungimu?"

"Terserah!"

"Yaaak... kau..." kesal Jungkook. "Siapa namamu?" tanyanya.

"Lisa. Lalisa."

"Baiklah, tapi aku lebih suka memanggilmu poni!" ucap Jungkook dengan menaik turunkan alisnya.

"Terserah!" Lisa beranjak pergi.

"Hei tunggu!" teriak Jungkook sambil mengejar Lisa. Ia kemudian membuka paksa sebuah gelang berinisial L dari tangan kiri Lisa, satu satunya aksesoris yang digunakan Lisa. "Ini jaminan jika Kau tak akan berbohong!"

"Jangan... Gelang itu sangat berharga untukku, Kau tidak boleh mengambilnya." ucap Lisa memohon.

"Aku tahu! Jika Kau ingin gelang ini kembali padamu maka datanglah ke parkir jam 2 nanti. Aku menunggumu disana!"

"Tapi Jungkook...!"

Jungkook tidak menjawab ia hanya menunjukkan gelang Lisa yang ada di tangannya dan menaiki motornya, menyalakan dan berlalu dari hadapan Lisa."Sampai jumpa poni...!"

"Aaarggghhh..." teriak Lisa kesal dan frustasi. "Kenapa pagi-pagi aku sudah mendapat kesialan seperti ini? Aaakkhhhh... Jeon Jungkook crazy boy!!!"  Lisa menghentak hentakkan kakinya kesal.

Sementara Jungkook tersenyum melihat tingkah Lisa dari kaca spionnya. "Aku hanya ingin melindungimu, Lisa! Cinta pertamaku!"

TBC


Bagaimana kelanjutannya, vote n follow yaa...😁
Hope you like that!

😁Hope you like that!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
oneshoot Liskook areaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang