#23: leave.

2.6K 514 37
                                    

"Chan?"

"Somi?!











~~~~~

"B-bukannya kamu dijemput Ryujin?"

Somi natap Haechan sedih,"iya, tapi balik lagi. Powerbank Ryujin ketinggalan, aku mau ambil sekalian nganterin makan buat kamu. Ryu bilang, kamu belum makan dari pagi,"

Haechan tau Somi hampir mau nangis. Kedenger dari suaranya yang gemeter. Haechan juga liat Somi bawa banyak bungkusan makanan.

"Lo itu cuma sekretarisnya doang! Nggak usah caper deh lo." sengit Lia.

"Etdah, ada apaan ini?"

Tiba-tiba aja Ryujin muncul dari belakang Somi.

Ryujin mandang kakaknya heran, "Kak Echan, kok ada Kak Lia. Mau ngapain dia?"

"Aku cuma kangen Haechan. Terus kita ciuman deh," jawab Lia sambil senyum ngejek.

Ryujin otomatis kaget, "kak????"

"Ng-nggak gitu. Gue—"

"Tapi iya kan?" potong Ryujin.

Haechan ngangguk lemah. Ryujin nggak habis pikir sama kakaknya sendiri.

"Tapi bukan gue yang mulai, sumpah," balas Haechan.

"Gue pamit duluan, Chan, Ryu. jalannya kapan-kapan aja, ya?"

Tanpa nunggu jawaban dari Ryujin ataupun Haechan, Somi ninggalin halaman utama rumah cowok itu.

Dia nangis. Sepanjang dia di taxi, cewek blasteran itu nggak berhenti-berhentinya nangis.

Somi jadi keinget Guanlin.

Tapi nggak mungkin dia hubungin Guanlin.

Tiba-tiba dia ditelfon Rosie.

Tentu aja nggak bakal diangkat sama Somi.

LINE

Rosie

i'll call you later|

|ok
|jangan dipendem sendiri
|gue bunuh si haechan

Somi ketawa.

Matiin hp nya lagi.

Begitu sampe rumahnya, Somi tanpa ganti baju, langsung nangis di kasurnya.

"Lin..."

~~~~~

"Maafin Haechan, ya,"

Somi bingung mau ngapain.

Rosie nyamperin dia sambil bawain surat dari Haechan. Belum Somi buka, apalagi baca. Lagi males dianya.

"Iya, tapi gue kira dia beneran nggak ada apa-apa sama Lia. Tapi gue emang cuma sekretaris, gue bisa apa?"

Rosie ngusap rambut Somi, "no. Gue yakin bukan Haechan yang mulai. Tapi dia tetep salah,"

"Rosie, gue minta maaf," ucap Somi.

Rosie mengernyit, "buat?"

"Gue ngerepotin lo banget. Tapi gue rasa, gue mau pulang.."

"Pulang? Rumah lo kan disini????"

Tiba-tiba pintu kamar Somi terbuka gitu aja.

"GAK! Lo jangan pulang, Som, gue mohon. Gue hajar si Haechan,"

Baik Somi ataupun Rosie sama-sama kaget. "SIYEON?!"

Iya, itu Siyeon.

Siyeon yang ke Singapore.

"Lo kan di Singapore?"

Siyeon ngegeleng, "gue udah pulang dari dua minggu lalu. Maaf nggak ngabarin,"

"Yang pasti plis jangan balik ke Kanada. Gue mohon..." pinta Siyeon.

Somi senyum, "gue kangen ortu gue. Bukan karena Haechan kok, gue emang pengen balik."

"Kalo gitu gue ikut," sahut Siyeon dan Rosie barengan.

"?????????"

"Kan gue udah bilang, kalo lo ke Kanada gue ikut," balas Rosie.

Siyeon ngangguk.

"Thank you."

~~~~~

"Nih surat dari Somi," kata Rosie sambil nyerahin sebuah surat ke Haechan.

"Hah? Bukan surat resign kan?" Haechan udah panik duluan.

Rosie senyum. "Somi sayang lo, nggak mungkin setega itu ninggalin lo. Dia mau izin sebentar, lo baca deh suratnya."

Sama Haechan dibuka.

Dia baca perlahan. Sebenernya dia nggak mau Somi ke Kanada. Tapi dia sadar, Somi perlu waktu.

"Ci, gue pengen ikut,"

"Gak. Lo tuh sadar diri kek, lagian banyak gaya sih ciuman sama Lia."

Haechan melotot, "bukan gue!!! Lia duluan yang mulai, gue bingung harus apa,"

"Demen kan lu?" tanya Rosie.

"Enggak ya, enak aje. Dia marah ga ya sama gue?"

Sama Rosie di pukul, "ya marah lah!"

"Ciiiiiiiiiiii untung lo sepupu gue ya,"

"Berangkat kapan?" lanjutnya.

"Gak tau. Mungkin minggu depan, dia izin cuti banyak-banyak sama lo,"

Haechan pasrah. Pada akhirnya dia cuma ngangguk pelan.

"Jagain Somi, ya. Jangan sampe dia benci gue, gue gak sanggup kalo sampe dia benci sama gue.."

"Lo bisa percaya gue. Tenang ya? Gue juga nggak mau liat lo galau walaupun lo ngeselin."


To be continued

23.48 hehe masi hari yang sama kan? Maaf baru up lagi, aku habis selesaiin tugas T_T

Semangat kalian, besok sekolah❤️

SECRETARY || LEE HAECHAN&JEON SOMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang