Bagian III

61 44 33
                                    


Setelah acara kencan mereka selesai, Ahva mengantar pulang Dara, meskipun mereka menggunakan motor sendiri-sendiri, tak menjadi alasan untuk Ahva tak mengantar Dara pulang. Ahva takut jika Dara pulang sendirian di malam hari.

Motor Dara melaju paling depan, sedangkan Ahva berada di belakang Dara.

-

Sesampainya di rumah Dara, Ahva bertemu dengan kedua orang tua Dara.

Dara memperkenalkan Ahva dihadapan mama dan papa nya.

"Ma, Pa, maaf yaa Dara pulang telat. Ini Ahva, temen Dara". Ucap Dara memperkenalkan pria disamping kirinya.

Ahva pun berjabat tangan (salim) dengan kedua orang tua Dara dan meminta maaf perihal Dara pulang larut malam serta soal dirinya tak menjemput Dara untuk kencan malam ini.

Kedua orang tua Dara memaklumi hal tersebut.

"Iya nak Ahva. Tapi lain kali kalo mau ngajak Dara keluar, kamu bilang ke tante dulu yaa, biar tante tau kalo Dara perginya sama kamu". Jawab mama Dara.

"Iya tante, sekali lagi Ahva minta maaf ya om, tante". Ucap Ahva merasa bersalah

"Ndak apa apa. Yang penting Dara sudah pulang dengan selamat". Jawab papa Dara.

"Iyaa nak Ahva, sudah ndakpapa". Sambung mama Dara pada Ahva.

Hari Senin

Kelas kuliah Rhea selesai.

Ia bergerak menuju kelas Dara, hendak mengajak sahabatnya itu pergi ke mall terlebih dulu sebelum pulang ke rumah.

Belum sampai ia di kelas Dara, salah satu teman Dara menghentikan langkah Rhea.

"Mau cari Dara, Rhee?". Tanya salah seorang mahasiswi yang merupakan teman Dara.

"Hee iyaa nii". Jawab Rhea

"Dia izin ga masuk Rhe, sakit".

Rhea mengernyitkan dahinya dan langsung menjawab "oh yaudah , thanks yaa".

Ia berbalik badan dan berinisiatif mengunjungi rumah Dara, untuk mengetahui keadaan sahabatnya yang sedang sakit.

Tokk tokk tokk

"Permisii"
"Permisi tante Aylaaa". Suara Rhea mengetuk pintu rumah Dara, sambil memanggil nama mama sahabatnya.

Mama Dara berjalan menuju pintu depan bermaksud membukakan pintu untuk Rhea. Ia sudah tau bahwa Rhea lah yang datang. Suara serak Rhea yang khas sudah begitu ia kenal.

Begitu pintu dibuka oleh mama Ayla, Rhea langsung menyerbu mama Ayla dengan berbagai pertanyaan.

"Tante, Dara nya ada? Sakit apa tan? Kok gak ngasih tau Rhea kalo Dara sakit?"

"Masuk, masuk. Dara ada dikamarnya, dia cuma kecapean aja". Jawab mama Ayla dengan maksud menenangkan Rhea.

Dukk.. Dukkk.. Dukkk

Suara langkah kaki Rhea menaiki anak tangga yang terbuat dari kayu di rumah Dara, ia berjalan menuju ke kamar Dara.

-

"Lu sakit Dar? Kok gak ngasih tau gue sih?". Tanya Rhea sambil mengecek suhu badan Dara menggunakan punggung tangannya.

"Gapapa, orang cuma kecapean jugaaa". Jawab Dara.

Tiinnggg..

Dara mendapat pesan masuk di hp nya.

Dengan cepat, Dara menyambar hpnya untuk membuka pesan tersebut

Kamu akan menyukai ini

          

"Aneh lu, lagi sakit masih sempet-sempetnya maen Hp".

Dara mengernyitkan dahi setelah mendengar ucapan sahabatnya.

"Eh Rhee, apa yang aneh sii orang sakit main Hp emang gaboleh? Lebih aneh lagi kalo ada orang sakaratul maut masih sempet buka hp buat update status".

Rhea hanya tertawa mendengar sangkalan dari Dara.

"Oh ya, Ahva tadi chat gue Dar, lusa dia mau ngajakin lu pergi ke pantai. Dia udah ngechat lu tp belum lu bales, jadi dia chat gue buat bilangin ke elu". Kata Dara, menyampaikan pesan dari Ahva.

"Kalo lusa gue udah sembuh yaaa.. Lu ikut juga ya Rhee. Sekalian lu ngajakin Gave, kita double date aja gitu". Ucap Dara.

"Mau banget, tapi keknya gabisa deh Dar, Gave lagi sibuk sama kerjaannya". Ucap Dara dengan nada sedikit kecewa.

Lusa. Di Pantai

Dara dan Ahva duduk di pinggiran pantai menikmati deburan ombak

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Dara dan Ahva duduk di pinggiran pantai menikmati deburan ombak. Es kelapa muda pun turut menjadi saksi kebersamaan mereka.

"Sebenernya, aku mau ngajak Rhea sama Gave buat Double date gitu bareng kita. Tapi Rhea bilang kalo Gave masih banyak kerjaan yang harus diseleseiin, jadi gagal deh rencana double date nya". Ucap Dara membuka pembicaraan.

"Yaudah gapapa lain kali kan bisa, yang penting aku bisa ngedate sama kamu xixii". Jawab Ahva.


Ditengah perbincangan mereka, Dara melihat sosok Gave. Yapp! Gave pacar Rhea.

Gave mengenakan kemeja putih senada dengan perempuan disampingnya yang sepertinya tengah melakukan sesi pemotretan dibibir pantai.

Ilustrasi :

sumber : akun fb

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

sumber : akun fb. Jhufed Ufed

Dara menatap Ahva dan berujar.

"Va, itu Gave?". Ujar Dara sembari menunjuk ke arah dimana terdapat sosok Gave dikejauhan

"Dia alih profesi jadi model yaa? Setau ku dia penyiar radio kan?". Ucap Dara sekali lagi.

Ahva yang diajak bicara hanya diam.

Dara tercengang ketika melihat sosok perempuan yang bersama Gave langsung memeluk Gave dengan mesra dan manja.

Tidak! Sepertinya sudah tak ada photografer yang memotret kemesraan mereka disana. Tetapi mereka masih tetap terlihat mesra.

Dan bukan Rhea perempuan itu. Dara tak mengenali sosok perempuan itu sama sekali.

Ahva hanya diam seribu bahasa.

Dara mencoba berfikir bahwa perempuan itu saudara atau sepupu Gave.

"eee". Ahva membuka mulut dan kemudian langsung menutup mulut. Ia tak jadi bicara sepatah kata pun pada Dara.

Entah apa sebenarnya yang terjadi...

Ada yang masih setia sampai part 3? Kalo ada makasih banget yang udah ngikutin Adara sampai part 3 ini❤

Love you more gaesss!!!

Salam sayang dari aku buat kalian🌻

A D A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang