TRIPLE UP❤
Buat ganti yang lama nggak Up.
Setelah ini nggak mau lagi baca Dm yang maksa-maksa, ngumpat-ngumpat, sampe ngancem-ngancem.
Nggak bikin semangat malah ilfeel.- Happy Reading -
"Maksud kamu apa Bell?" Tanya Allan sekali lagi.
"Semuanya udah jelas Lan, aku minta putus" ulang Bella.
"Aku bakal nerima kamu apa adanya, aku nggak permasalahin masalah kamu lumpuh Bell, aku bakal setia sama kamu, aku bakal bantuin kamu buat bisa jalan lagi" ujar Allan yakin masih sambil mendekap tubuh Bella.
Bella menarik tubuhnya agar terlepas dari pelukan Allan.
"Kamu nggak percaya sama aku?" Tanya Allan.
Bella menggeleng, "aku nggak bisa, aku nggak pantes buat kamu" balasnya.
"Bell, kamu pasti sembuh, jangan kaya gini ngomongnya" Allan kembali menangkup wajah Bella.
"Kamu sempurna Lan, banyak yang suka sama kamu, buat apa kamu pertahanin cewek yang lumpuh kaya aku?!" Pekik Bella frustasi.
Allan menghela nafasnya pelan, "mungkin kamu butuh waktu, aku bakalan keluar dulu" ujar Allan dengan air mata yang mulai keluar di sudut matanya.
Allan mendekatkan bibirnya ke dahi Bella dan mengecupnya lama, "cepet sembuh, Bell" ucapnya membuat tangis Bella semakin deras.
Allan keluar dan langsung menonjok tembok di luar. Fakhri dan Ardan buru-buru menyusul Allan.
"Bella nggak boleh gitu, sayang. Allan tulus sama kamu" ucap Kiara yang sudah kembali mendekap tubuh putrinya.
Sedangkan Tania masih menangis dipelukan Darren, ia tak tega melihat kondisi temannya sememprihatinkan itu.
"Bella lumpuh Ma, Bella cuma bakal nyusahin Allan, Allan pasti malu punya cewek kaya Bella" adu Bella pada Mamanya.
Kiara menggeleng sambil mengusap air mata diwajah putrinya, "Mama percaya Allan nggak kaya gitu, Allan sayang sama Bella"
"Coba Mama tanya, Bella mau liat Allan sama cewek lain?" Tanya Kiara.
"Nggak boleh" balas Bella polos.
"Tuh kan, makannya Bella nggak boleh minta putus sama Allan. Allan pasti selalu sayang sama Bella"
Bella mengangguk dipelukan Mamanya.
"Bellaaa" rengek Tania membuat Bella langsung melepaskan pelukannya.
Bella tersenyum tipis lalu merentangkan kedua tangannya, "sini" ujarnya.
Tania langsung mendekat dan memeluk sahabatnya.
"Lo kenapa bisa kaya gini? Katanya waktu balesin chat gue lo lagi berenti? Lo nggak bales chat sambil nyetir kan?" Cerocos Tania.
"Gue mau nyebrang, sambil senyum-senyum baca chat lo yang rempong. Terus ada truk yang oleh gitu" balas Bella sambil memajukan bibirnya.
Tania mengusap air mata diwajah Bella, "temen gue nggak boleh lemah, nggak boleh cengeng, lo pasti sembuh. Gue selalu ada kapanpun lo butuhin gue"
"Makasih Tan"
Daffa menarik seragam Tania, dan langsung menggantikan posisi Tania untuk memeluk Bella.
"Lo kenapa berangkat sendiri sih Kak? Daripada ditabrak truk kan mending rambut lo berantakan gegara berangkat sama gue" omel Daffa sambil mengusap-usap bahu Bella.
"Ya mana gue tau kalo bakal ditabrak sama truk" sahut Bella kesal.
Daffa melepas pelukannya lalu menusuk-nusuk pipi Bella, "jangan nangis terus, jelek" cibirnya.
"Biarin"
"Kasihan Kak Allan, ntar dia gila gimana?" Tanya Daffa.
"Yaudah Allan suruh masuk, tapi kalian keluar" balas Bella.
"Mau ngapain lo?" Tanya Darren.
"Suka-suka gue lah mau ngapain" sahut Bella nyolot.
"Eh Bell, baru aja gue kasihan sama lo" sungut Darren.
"Jangan di julidin ah, kasihan Bella nya" omel Tania.
"Iyaiya"
"Mama" panggil Bella.
"Kenapa?"
"Mama udah nggak berantem kan sama Papa?" Tanya Bella.
"Enggak Bell, Mama kamu aja tuh apa-apanya langsung marah-marah" balas Gavin.
"Ya pantes lah aku marah, orang--"
"Udah! Nggak usah diomongin disini. Yang penting Mama sama Papa nggak ada yang berantem. Sekarang fokus biar Bella sembuh" potong Gavin membuat Bella tersenyum.
"Panggilin Allan ya Paa" pinta Bella.
"Tadi aja diusir-usir" ledek Gavin membuat Bella cemberut.
"Papaaa" rengeknya.
"Iyaiya"
"Mama sama Papa pulang dulu ya. Kamu tau kan, Mama belum mandi?"
"Lah iya, mana dari tadi peluk-peluk Bella terus lagi" balas Bella diiringi kekehan pelannya.
"Mama sama Papa pulang, kamu ditemenin Allan. Ngomong baik-baik, nggak ada putus-putusan"
"Lagian ya kalo putus juga lo yang mewek-mewek, Bell" sahut Darren meledek.
"Darren suruh pulang aja Ma, bikin kesel aja" ujar Bella kesal.
"Iya gue emang mau balik ke sekolah, tadi di geret Tania kesini demi lo, nggak tau terimakasih lo" cibir Darren.
"Makasih Tania" seru Bella.
"Sama gue, Markonah!"
"Males"
Darren mencebikkan bibirnya, "gue pengin jitak lo, tapi kasihan lo lagi sakit" ujarnya.
"Gii pingin jitik li, tipi kisiin li ligi sikit"
___