[Slow Update(?)]
Haera...
Tunggu sebentar lagi ya...
Semesta sedang bosan, dan kamu yang menjadi mainannya..
Bertahan Haera..
____
Cerita ini aku rasa bakal end dalam beberapa chapter saja, lihat nanti deh.
Judul sebelumnya : My Brother Hate Me and...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
》》♡《《
Suara alarm yang berbunyi dari ponselnya, membuat lelaki yang berada ditempat tidur itu terbangun. Tangannya bergerak meraih ponsel untuk mematikan suara berisik itu.
Laki-laki itu terduduk di pinggir ranjang dengan beberapa nyawa yang baru terkumpul. Matanya masih terpejam dan beberapa kali mulutnya menguap. Ia masih mengantuk.
"Kok cepat banget sih pagi." laki-laki itu bergumam dengan suara khas baru bangun tidurnya. Serak.
Ting!
Suara notifikasi ponselnya membuatnya menoleh, tangannya dengan malas membuka benda berlogo apel itu.
♡: Kak Heeseung, maaf pagi-pagi ganggu. Tapi, kakak bisa jemput aku nggak? 05.47AM
Pupil matanya langsung melebar saat melihat siapa yang memberinya pesan. Ia langsung melupakan rasa kantuknya dan tangannya dengan cepat membalas pesan itu.
Lee Heeseung : Bisa, di tempat semalem kan? 05.49AM Read
♡: Iya kak, maaf kalau aku ngerepotin.. 05.49AM
Lee Heeseung : Santai elah Jam 7 gue jemput lo 05.50AM Read
♡: Oke kak, makasihh. 05.51AM
______________________________________
Heeseung melompat kegirangan dari tempat tidur. Kakinya melangkah dengan riang memasuki kamar mandi.
"Gue mau tampil ganteng pokoknya." ocehnya sebelum pintu kamar mandi ditutup.
Selang beberapa detik, terdengar lah suara air shower dan suara nyanyian kecil dari kamar mandi.
Setelah menyemprot kan sedikit parfum yang biasa dipakainya, dia berkaca di cermin wastafel kamar mandinya. Menata rambutnya sedemikian rupa, benar-benar ingin tampil sempurna dihadapan seseorang.
Kakinya melangkah keluar kamar, berjalan kecil sampai menemukan seorang wanita paruh baya yang membelakanginya, sedang membuat sarapan.
"Morning Mamaa~" suaranya riangnya menyapa telinga wanita yang ia sebut Mama, membuat mama menoleh.
"Tumben kamu cepet banget siap." sang Mama ber-ujar saat melihat anak lelakinya sudah siap dengan pakaian sekolah dengan semangat.
"Iya dong, Heeseung gitu loh." jawab nya sombong. Ia dudukkan bokongnya di atas kursi yang satu set dengan meja makan. Membuat sang Mama menggeleng maklum.
