🄲🄾🄼🄿🄻🄴🅃🄴🄳
❝Walaupun akhirnya kita semua harus mati, tapi kita mati dengan sebuah kehormatan❞
⚘Cast [anak-anak Road to Kingdom] :
𖤣Pentagon
𖤣ONF
𖤣Golden Child
𖤣The Boyz
𖤣Oneus
𖤣Verivery (main cast)
𖤣TOO
❗NOTE❗
Ga semua member setiap g...
Para samurai, pengawal dan seluruh warga kerajaan sudah menanti kedatangan Raja besar Hyojin dan Raja Hoyoung.
Mereka berdua masuk ke dalam wilayah kerajaan dengan menunggangi kuda ditemani para pengawal kerajaan Gyeonggi di belakang nya.
Semua orang yang berada di sana langsung menunduk tanda memberikan hormat termasuk para samurai yang sedang berbaris rapi di hadapan para raja.
"Kalian semua sudah pasti mengetahui tentang apa yang terjadi baru-baru ini, maka dari itu untuk kesejahteraan bersama dengan ini saya menyatakan bahwa Raja Hoyoung akan memimpin kerajaan Gyeongsang" Raja besar Hyojin.
Percayalah, sekarang ini si Gyehyeon sedang menatap tajam ke arah Raja Hoyoung, ia sudah bisa merasakan aura buruk nya dari kedatangan nya saja.
Tak lama sang putra mahkota kerajaan akhir nya keluar dan berdiri di depan barisan para samurai, Yeonho menunduk sebentar untuk menghormati kedatangan para Raja lalu berdiri tegak kembali sembari menatap tajam Raja Hoyoung.
"Mulai hari ini kalian semua akan mematuhi peraturan dan perintah yang diberikan oleh Raja Hoyoung, jika kalian berani sekali-kali membantah nya maka hukuman yang kalian terima tidak akan jauh dari hukuman yang diterima mendiang Raja Dongheon" Raja besar Hyojin.
"Wahai rakyatku! Ingat! Kalian semua harus selalu patuh kepadaku, jika tidak hukuman yang berat akan menanti kalian!" Raja Hoyoung perlahan turun dari kuda nya dan berjalan ke depan.
"Aku berhasil membuat Kerajaan serta Provinsi Gyeonggi mengalami peningkatan pesat, maka aku akan menerapkan sistem tersebut di sistem kerajaan Gyeongsang dengan menyingkirkan orang-orang yang tidak berguna bagi kerajaan Gyeongsang" Raja Hoyoung berkata sambil membalas lirikan mata Gyehyeon yang menatap nya dari tadi sambil memberikan senyum smirk nya.
"Dan kau, putra mahkota kerajaan Gyeongsang, ayah mu sudah tiada jadi anggap lah aku seperti ayah mu sendiri" Hoyoung berjalan mendekat ke arah Yeonho lalu memegang bahu nya.
Yeonho yang risih segera mungkin menyingkirkan tangan tersebut dari bahu nya, terlihat jelas di mata nya ada siratan kemarahan yang besar juga rasa takut yang terselip di dalam nya.
Di dalam hati, Yeonho hanya berharap bahwa semua akan baik-baik saja, perasaan nya dari tadi malam tidak tenang, firasat nya mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada badai hitam yang menerjang.
"Saya tinggalkan kalian semua disini, semoga hidup kalian selalu diberi keberkahan" Raja besar Hyojin pamit, dan segera mengundurkan diri keluar dari area kerajaan bersama kuda nya dan para pengawal nya.
Semua menunduk memberi salam, kemudian Raja Hoyoung kembali menatap para samurai dengan senyum nya yang tidak bisa dijelaskan apa maksudnya itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Yeonho hanya menangis di pinggir jendelanya, benar saja firasat buruknya tadi malam bahwa badai hitam akan segera menerjang nya.
Belum ada sehari Raja Hoyoung menjadi pengganti ayah nya, dia sudah merasa sengsara di sini.
Bahkan dia ingat sekali bahwa sebelum nya ia harus menganggap Raja Hoyoung sebagai ayah nya sendiri, tapi apa bisa dia disebut sebagai seorang ayah setelah menyeret paksa Yeonho ke kamar dan mengunci nya di dalam.
Dia melihat keadaan yang miris di luar sana, beberapa pengawal di bantai dan para pembantu di pukuli, bahkan bagian paling miris nya yaitu sahabat nya Yongseung di bawa paksa dengan tangan yang di ikat tali di belakang punggung serta dengan luka si sekujur tubuh nya.
Ia mendengar bahwa sebelumnya sang raja akan mengganti semua nya dari peraturan para pengawal, pembantu, para samurai, serta sistem-sistem kerajaan nya.
Bahkan dari desas-desus yang ia dengar, para samurai kerajaan di usir, dan pemimpin samurai yaitu Gyehyeon di kurung di sebuah lubang sedalam 10 meter di ruangan tersembunyi kerajaan.
Yeonho tau ruangan itu, ia tak sengaja menemukan nya dulu ketika ia sedang berjalan-jalan mengelilingi kerajaan, lubang itu besar namun cukup dalam, dibawah sana penerangan sangat minim dan kotor.
Rasa takut mulai merambat di dalam diri nya, ia sendiri sekarang, sang ayah telah pergi meninggalkan nya, pemimpin samurai di kurung di sebuah lubang, para samurai di usir dari kerajaan, beberapa pengawal dan pembantu yang dekat dengan nya telah disiksa, bahkan Raja Hoyoung bilang sendiri pada nya bahwa sahabat nya akan di asingkan di sebuah tempat yang sangat jauh dari sini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[1 tahun kemudian]
Keadaan Gyehyeon sudah sangat berbeda, ia terlihat semakin menua, bajunya sangat lusuh dan kotor, dirinya terlihat sudah seperti tidak terawat lagi.
Dengan keadaan yang sangat lemas, Gyehyeon di keluarkan paksa oleh para pengawal kerajaan Gyeonggi yang sekarang menjadi pengawal kerajaan Gyeongsang dengan cara di ikat kan tali tambang dengan sangat kuat di tubuh nya lalu di tarik ke atas.
Beberapa benturan ia dapat sehingga membuat nyeri yang teramat sakit di tubuh nya akibat para pengawal yang menarik nya dengan cara kasar.
Masih dengan badan yang terikat tali, kemudian Gyehyeon di bawa paksa oleh para pengawal kembali ke tempat kediaman nya.
Sesampai di depan rumah nya, ia langsung di hempaskan paksa ke tanah, hujan turun lebat sedari tadi, baju Gyehyeon bahkan sudah basah kuyup selama perjalanan menuju ke rumah nya.
Para pengawal membiarkan Gyehyeon yang terkapar lemas di tanah, kemudian mereka pergi kembali ke kerajaan, tak lama ada Kangmin yang berlari ke arah Gyehyeon dengan perasaan yang khawatir.
Di ikuti Donghyun di belakang nya sambil membawa payung untuk melindungi tubuh Gyehyeon dari guyuran air hujan.
Dengan sangat hati-hati mereka berdua membawa Gyehyeon masuk ke dalam rumah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku tak bisa tinggal diam saja" Gyehyeon sudah mengganti baju nya sekarang, ia sudah terlihat lebih baik dari sebelum nya.
"Apa yang ingin kau lakukan? Jangan macam-macam Gyehyeon, kau akan bernasib sama seperti Raja Dongheon nantinya" Donghyun.
"Aku sudah berjanji bahwa aku akan selalu mengabdi pada Raja Dongheon" Gyehyeon.
"Hei dengar kan aku, kau sudah kembali sekarang, tak ada yang perlu di urus lagi, hiduplah dengan tenang seperti warga desa lain nya" Donghyun.
"Aku ingin membalaskan dendam Raja Dongheon" Gyehyeon.
"Sadarlah Gyehyeon, apakah otak mu masih ketinggalan di lubang itu hah!" Donghyun.
"Raja Dongheon tak pernah bersalah, sudah seharusnya aku sebagai pemimpin samurai kerajaan Gyeongsang mengembalikan nama baik Raja Dongheon" Gyehyeon.
"Apa yang akan kau lakukan hyung?" Kangmin.
"Memusnahkan semua kejahatan" Gyehyeon.
"Kau akan di katakan sebagai seorang pemberontak Gyehyeon! Hidup lah dengan tenang jika kau tidak ingin mati" Donghyun.
"Aku tak peduli apapun resiko nya, aku harus bergegas sekarang, Kangmin dimana Yongseung di asingkan?" Gyehyeon.
"Aku tak tahu pasti hyung, tapi aku sempat mendengar percakapan para pengawal kerajaan bahwa Yongseung hyung di asingkan pada sebuah tempat di mana para petarung berkumpul yang terdapat di Provinsi Jeolla" Kangmin.
"Kau tak seharusnya memberi tahu soal itu kepada nya Kangmin! Itu sangat jauh!" Donghyun sedikit membentak Kangmin.
"Jangan salah kan Kangmin Hyun, kau percaya bukan bahwa kebaikan akan selalu berada di atas kejahatan, aku melakukan ini bukan hanya untuk sang Raja, tapi untuk diri mu dan untuk semua orang yang sedang sengsara" Gyehyeon.
"Ta-tapi-" ucapan Donghyun terputus.
"Tekat ku sudah bulat, tak akan ada yang bisa mengubah nya, sekalipun nanti aku harus mati, kamu akan hidup bahagia karena aku sudah berhasil memusnahkan kejahatan" Gyehyeon memegang pundak Donghyun.
Pada akhirnya Donghyun hanya menghela nafas berat dan merelakan Gyehyeon pergi melakukan kemauan nya, ini lah sebenarnya salah satu sifat yang Donghyun benci dari teman nya ini, dia selalu keras kepala dan terkadang ingin melakukan sesuatu tanpa memikirkan nasib nya di akhir bagaimana.
"Aku berangkat sekarang" Gyehyeon mulai bersiap-siap pergi, Kangmin sudah menyiapkan sebuah kuda untuk nya dari tadi.
Donghyun hanya mengangguk lalu mengantarkan nya sampai depan pintu, "tolong jaga Kangmin baik-baik" itu lah pesan yang di sampaikan Gyehyeon kepada Donghyun.
Lalu Gyehyeon menoleh menatap seseorang yang tengah berdiri di samping Donghyun, Kangmin yang mengerti bahwa hyung nya itu menyuruh nya untuk menjadi anak yang baik dan penurut lewat tatapan mata nya itu akhirnya hanya mengangguk sambil menatap kembali hyung nya itu.
Gyehyeon mulai menapaki kudanya dan pergi meninggalkan perkarangan rumah nya, dua orang yang tersisa menatap sendu kepergian Gyehyeon tersebut, yang satu merasa sangat khawatir yang satu nya lagi merasa takut bahwa ia akan gagal di peperangan yang sesungguh nya nanti.
Ya, Kangmin juga termasuk salah satu jajaran para samurai pilihan kerajaan Gyeongsang dan dipilih langsung oleh Raja Dongheon dulu, ia merasa harus menyiapkan segala nya untuk berperang, dan sekarang yang harus dilakukan dirinya adalah memantapkan kemampuan nya dalam menggunakan pedang samurai karena kemampuan itulah yang akan digunakan untuk berperang nanti.