Chapter 3

18 2 0
                                    

Ke esok pagi nya aku kembali belajar seperti biasanya. Setelah selesai belajar orangtua ku membawaku ke istana lagi. Aku dibiarkan bermain bersama norman. Hari ini norman tetap seperti kemarin, masih tidak beradab -_-. Norman membawa ku ke ruang perpustakaan istana, aku takjub karena perpustakaan istana sangaattt besarrr, aku sangat senang karena bisa membaca buku. Norman pun menemani ku membaca buku. Dia terlihat sangat kebosanan saat menemani ku membaca buku. Dia hanya bermain dan berlari di perpustakaan. Aku pun akhirnya kesal karena dia sangat berisik. "BISAKAH KAU BERHENTI!! KAU SANGAT BERISIK. Huhh dasar bocah!" Lalu dia dengan muka dan nada kesal bilang "kau sangat membosankan!! Kau terlihat seperti orang tua yang hobinya membaca saja!" Dan seperti biasa kami pun bertengkar lagiii.. akhirnya aku bilang " ini kan perpustakaan seharusnya tidak boleh berisik dan bermain disini!" Dan akhirnya aku MENANG BERDEBAT DENGANNYA. AKU PUN SANGAT SENANG. Akhirnya dia dengan kesal harus menerima perkataanku. tiba -tiba aku pun mengasihaninya dan akhirnya mengajaknya membaca buku yang sedang ku baca bersama. Dia menyuruhku membacakannya, (dalam hatiku " dasar pemalas!") namun aku tidak mengatakannya karena malas bertengkar lagi. Aku pun membacakan buku itu. NAMUN DIA MALAH TERTIDUR. Aku sangat kesal lalu aku membangun kannya, aku berteriak dikupingnya dan mendorongnya dari pundakku( ceritanya tadi norman senderan dan ketiduran di pundak achanta). Norman langsung kaget, aku yang melihat ekspresinya pun ketawa sendiri, ditambah lagi ada lembam di pipi kirinya. Namun norman hanya kebingungan dan bertanya padaku "hey apa yang lucu?!?!" Aku tidak sanggup memberi tahunya. Lalu kami pun meninggalkan perpustakaan. Norman memanggil kendrik( orang yang mengurus norman) kendrik lebih tua dari ku sekitar 2 tahunan. Namun dia sudah terlihat sangat dewasa, kendrik adalah orang yang terkenal di kalangan bangsawan karena dia memiliki paras yang lumayan dan juga sifat yang gentle. Pertama kali bertemunya dia terlihat sangat ramah. Lalu norman menyuruhnya untuk mengantarkan teh ke kamar nya. Aku dan norman pun menikmati teh yang telah di seduh kendrik, aroma teh tersebut sangat wangi dan memiliki rasa yang enak! Aku sangat menyukainya. Teh tersebut juga sangat unik. Teh tersebut berwarna biru! Kendrik pun menjelaskan bahwa teh tersebut berasal dari bunga yang hanya tumbuh di area istana. Setelah selesai mengobrol sambil minum teh orangtuaku kembali menjemputku pulang.

To be continued :3

betrayed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang