SABRINAMalam ini aku sedang sibuk mengemas barang-barangku untuk pergi ke jogja esok hari, aku akan berangkat dari rumah pagi-pagi sekali, aku memasukan pakaian, sepatu, alat make-up, dan perlengkapan lainnya. Aku hanya akan menginap satu hari disana, jadi aku hanya membawa mini koper berwarna pink milikku.
Satu pesan whatsApp dari Andra masuk ke ponselku yang berada di atas kasur.
Andra.
Besok gue jemput jam 6.
_________________________To: Andra.
Okee.
_________________________Andra.
Cepet istirahat, good night Na.Read.
Aku memilih untuk tidak membalas pesan dari Andra, aku segera menaruh ponsel-ku di nakas, lalu mulai menaiki tempat tidur-ku dan membaca novel sebelum tidur. Membaca novel sebelum tidur ampuh membuat mataku cepat mengantuk.
******
Guyuran air di pagi hari membuat mataku terbuka sempurna, setelah mandi dan shalat shubuh aku segera turun ke bawah untuk membuat sarapanku sendiri, biasanya jika hari libur seperti ini mama tidak membuat sarapan pagi-pagi buta. Karena aku dan ayah jarang sarapan di hari libur.
Aku mengoleskan selai cokelat pada roti tawar di tanganku. Serta segelas susu hangat menjadi sarapanku pagi ini.
"Ya Allah dek, tumben banget... Pagi-pagi udah ada di dapur." Aku nyengir mendengar celotehan mama.
"Kamu udah mau berangkat emangnya? Baru setengah enam, masih gelap juga."
"Ya. Gak papa kan, daripada telat mending ina sarapan dulu sambil nunggu temen ina, dia bentar lagi juga sampe kok." Kataku sambil terus mengunyah roti.
"Siapa, Satria?."
"Bukan ma, emangnya temen Ina Satria doang." Aku mendengus pelan.
"Ya. Kan biasanya dia yang suka jemput kamu pas hari libur."
"Bukan, ini tuh andra. Temen nya satria."
Mama hanya membuka mulutnya membentuk huruf O tanpa bersuara.
Disaat bersamaan, andra juga mengabari bahwa ia sudah di depan rumahku."Ma, temen ina udah sampe, pamit ya. Bilangin ayah ina pamit, Assalamu'alaikum." Aku mencium tangan mama.
"Wa'alaikumussalam, hati-hati dek."
Aku keluar menggeret mini koper pink milikku. Andra ternyata sedari tadi turun dan berdiri di depan mobilnya. Andra berjalan menghampiriku yang masih di dalam pagar, begitu sampai padaku tapi ia malah berjalan melewatiku ternyata mama mengikutiku sampai keluar, andra pun mencium tangan mama.
"Tante, saya pamit. Assalamuaikum." Kata Andra pada mamaku dengan sopan.
"Wa'alaikumsalam, hati-hati ya.... Dek jangan macem-macem. Awas!"
Aku mengangkat kedua jempol tanganku ke-udara tanda 'oke' pada mama.
Aku sedikit kaget saat membuka pintu mobil Andra ada seorang sedang duduk di jok belakang, seorang laki-laki. Tampak nya masih lebih muda dariku, andra melihat raut keterkejutanku lalu menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABRINA [SUDAH TERBIT]
ChickLitNOVEL SABRINA SUDAH DITERBITKAN, SILAHKAN BACA E-BOOK NYA DI GOOGLE PLAY STORE. Sabrina pernah mencintai dengan tulus namun pada akhirnya pupus. Tuhan selalu punya alasan untuk segala yang terjadi dalam hidup kita, dari setiap luka dan duka. Percay...