Allah Has A Plan [END]

37. Kejutan Lamaran

 “When I saw you I fell in love, and you smiled because you knew.”
– Arrigo Boito

-Allah Has A Plan-
by Raynnn_

🍁

Detik berganti menit, menit berganti jam, Jam berganti hari. Siang berganti malam, malam berganti pagi. Waktu terus berjalan, dan tidak akan pernah berhenti.

Tak terasa, lima bulan berlalu. Lima bulan dengan keadaan yang sehat, lima bulan dengan keadaan menunggu, lima bulan dengan keadaan merindu.

Selama lima bulan ini juga Harumi tak memberi kabar apapun pada Zea. Mau menanyakan kabar juga takut mengganggu, jadi lebih baik Zea menunggu kabar dengan Harumi yang memberi tahu terlebih dahulu.

Fyi, Zea sudah berstatus menjadi seorang mahasiswi di universitas terkenal di Bandung. Dia mengikuti umptkin dan dinyatakan lolos ujian. Dan serunya, dia satu kampus lagi bersama Silla sedang Nafis kuliah di universitas lain. Walau berbeda kuliah, mereka tetap meluangkan waktu untuk berjumpa.

Hari ini Zea masuk kuliah siang, ia masih bersantai-santai karena waktu menuju jam kuliah masih lama. Dia makan-makanan ringan, duduk disofa sembari menonton tv. Zaim cuti hari ini, karena dirinya ada reuni bersama teman semasa sma. Sedang Assyifa ikut menemani suaminya. Alhasil, Zea sendiri dirumah.

Sedang asyik menyaksikan kartun doraemon, tiba tiba ponsel zea berdering dari arah meja di depannya. Saat ia ambil, ternyata panggilan tersebut dari Harumi.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam, Masyaa Allah... Udah lama gak ada kabar. Akhirnya kamu nelfon juga Mi.." jawab Zea yang terlihat bersemangat. Apakah Harumi menelfon nya karena ingin memberitahu bahwa mereka sudah sampai indonesia? Itu yang Zea fikirkan. Sudah enam bulan lamanya, semoga ini pertanda bahwa memang hasbi sudah sembuh dari penyakitnya dan kembali ke Indonesia dengan selamat.

"Kak?"

"Iya Mi, ada apa?
Gimana keadaan Hasbi?"

"Em itu, Harumi.."

"Hasbi sembuh? Udah sampai indo? Ya Allah maaf kalau aku semangat gini. Ya, kalau memang masih dalam perawatan, aku bakal terus berdo'a kok."

"Ha?"

Harumi di sana sedikit terkejut. Apa Zea cenayang sampai sampai ia menebak bahwa mereka sudah sampai di Indonesia.

"Woi kak, masa kak Zea kek tau gitu kalau lu udah sembuh, sampe kek nanya udah di indo? Gituu." bisik Harumi kepada Hasbi yang duduk di sebelahnya.

"Yaiyalah, dia kan hebat calon istri gue. Tau kalau calon suaminya udah sembuh... Ada feeling! Biasa kekuatan batin kita tuu---"

"Halah bacot ka!" kesal Harumi, lalu kembali mendekatkan ponsel ke telinganya untuk melanjutkan pembicaraannya dengan zea.

"Kok diem Mi?"

"Anu, kak Hasbi.. kkkkoo."

Harumi sengaja sedikit memperlambat, dan menahan kata kata agar apa yang ia sampaikan semakin sampai feel- nya.