Bagian.34

8.2K 774 76
                                    

Jangan lupa vote dan Comment






Seokjin menatap Beomgyu sedang asik bermain dengan Hoseok, semenjak kepergian Namjoon Hoseok selalu menjadi sosok yang ada untuk Beomgyu.

Bahkan Beomgyu sudah memanggil Hoseok Ayah, awalnya Seokjin merasa tidak enak hati tapi Hoseok justru merasa senang karena ia bisa memberikan kehangatan sosok ayah untuk Beomgyu.

Seokjin tentu merasa bahagia kembali dengan adanya Hoseok, ia merasa tidak sendiri mengurus Beomgyu walaupun kedua orang tua Namjoon pun sering datang ke rumahnya untuk menjenguk Beomgyu.

"Ayah gyu..unya pelpen ayah au ndak?"

"Ayah mau"

Hoseok pun membuka mulutnya saat tangan kecil itu menyuapinya permen, Hoseok tersenyum dan mengusak gemas rambut Beomgyu.

"Seokjin-ah...maaf sepertinya aku harus kembali ke rumah sakit kau tidak apapa kan ku tinggal?"

Seokjin menggeleng kecil dan ia pun berjalan mendekati Hoseok, Seokjin pun memeluk nya erat.

"Terimakasih untuk semuanya Hoseok-ah, aku tak tau harus bagaimana membalas semua kebaikan mu" lirih Seokjin.

Hoseok tersenyum ia pun membalas pelukan Seokjin.

"Tidak perlu berterima kasih Seokjin, melihat mu dan Beomgyu tersenyum itu sudah cukup aku akan selalu ada untuk kalian karena aku mencintaimu dan Beomgyu"

"Hmm...aku juga mencintaimu"

Dan semenjak saat itu Seokjin pun merasa yakin akan perasaannya sekarang, ia tidak akan melupakan perasaan terhadap Namjoon tapi untuk saat ini Seokjin pun ingin bahagia dengan memulainya kembali.

Hoseok adalah orang yang baik ia selalu ada disaat Seokjin membutuhkan sandaran, seokjin tentu merasa sangat beruntung karena nyatanya Hoseok pun mencintai dirinya dan Beomgyu.

*
*
*
*
*

Jungkook melepaskan pelukannya tangannya mengusap air mata di wajah Taehyung, Jungkook tersenyum rasanya bahagia sekali bisa bertemu dengan cinta nya.

"Apa sekarang sudah 4 tahun Jungkook?"

"Iya sayang, karena itu aku kembali aku menepati janjikan?"

Taehyung tersenyum dan mengangguk kecil.

Jungkook pun meraih tangan Taehyung, tapi Taehyung menepisnya kasar.

"Jaa..jangan menyentuh ku Jungkook"

Jungkook terdiam dan menatap Taehyung dalam, banyak sekali perubahan Taehyung nya terlihat kurus pipinya yang dulu menjadi favorit Jungkook pun kini terlihat menirus. Tatapan mata yang seperti bayi itu pun kini terlihat kosong, memandang takut ke arah Jungkook bahkan berjalan mundur seolah Jungkook akan berbuat jahat padanya.

"Sayang...tenang ini aku Jungkook mu aku tidak akan berbuat jahat padamu tenang.."

Tatapan takut Taehyung pun menghilang, Taehyung menangis sungguh ia masih trauma dengan kejadian itu. Bayangan itu sulit untuk ia lupakan.

"Hiks..maaf Jungkook, aku hanya takut hiks...aku takut Jungkook"

Dengan cepat Jungkook pun memeluk Taehyung erat, mengusap usap punggung Taehyung memberinya ketenangan.

"Jangan takut sayang, ada aku lupakan semuanya aku tidak ingin melihat mu begini" lirih Jungkook yang menahan air matanya.

"Hiks...mereka menyentuh ku hiks..aku..aku kotor Jungkook hiks..aku tidak pantas untukmu"

"Tidak jangan katakan itu, kau adalah pria satu satunya yang paling ku cintai aku hanya ingin bersama mu aku mencintaimu"

Taehyung menangis ia pun mengeratkan pelukannya.

"Hiks..aku juga mencintaimu Jungkook"

Jungkook pun melepaskan pelukannya, ia mengambil sesuatu di kantong jasnya. Jungkook pun berjongkok di depan Taehyung, ia pun membuka kotak kecil yang tadi di ambilnya.

Taehyung tentu paham apa yang sedang di lakukan Jungkook sekarang, ada rasa bahagia yang meluap luap dalam hati Taehyung saat ini.

"Sayang, aku memberi dua pilihan untukmu jika kau merasa yakin dan mencintaiku ambilah cincin ini aku melamar mu untuk menjadi istri dan menjadi ibu atau ayah dari anak anakku. Tapi jika kamu masih merasa ragu dan takut untuk memulainya kembali ambilah bunga ini, jadi pilihlah"

Taehyung dan Jungkook saling menatap satu sama lain, di atas namsan dengan beribu ribu gembok cinta sebagai saksi bahwa apa yang di lakukan Jungkook saat ini sungguh serius.

"Jangan takut, pilihlah aku tau ini memang terlalu terburu buru"

Taehyung pun mulai memilih Jungkook pun menatap kemana arah tangan Taehyung akan memilih, tangan cantik itu mendekati bunga bukan cincin sepertinya Jungkook harus bisa bersabar dan membuat Taehyung yakin kembali.

"Aku hiks..aku menerima lamaram mu Jungkook-ah hiks..terima kasih karena sudah menerima semua kekurangan ku"

Rasanya seperti mimpi ternyata Taehyung nya, mengambil cincin bukannya bunga.Jungkook pun tersenyum ia menangis Jungkook tidak bisa menahan rasa bahagia ini sungguh Jungkook merasa sangat bahagia.

Taehyung pun menarik Jungkook agar berdiri, ia pun kembali memeluk erat Jungkook.

"Aku juga ingin bahagia, dan semua itu hanya kau lah yang bisa membuat ku bahagia Jungkook"

"Terima kasih sayang, aku benar benar bahagia dan semua rencana pernikahan biar aku yang urus terima kasih Taehyung"

*
*
*
*
*
*

Tbc..

Maaf pendekk...
Banyak typo

Akhir akhir ini aku banyak pikiran, bukan karena nulis book kookv sih ada masalah lain tapi gakpp aku seneng malahan bisa hibur kalian dengan book ini.

Still With You || KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang