80. Lokasi Yang Salah

15.5K 1.1K 31
                                    

Guys, saya mau memberikan kabar kalau besok, tgl 3 saya akan mempublikasikan ceritanya si gadis psycho yaitu Elishaaaa Yang mau baca silahkan~ yang nggak mau juga nggap pa-pa. Besok publish prolog sama bab 1.

***

"Rin, gue dengar suara langkah kaki." Suara Melody tampak terengah-engah begitu juga nafas Airin yang sudah memburu sedari tadi. Airin mengangguk lalu menoleh kebelakang. "Kita jalan di semak-semak aja. Disini nggak aman."

Airin dan Melody berjalan menuju semak belukar dan pohon-pohon yang rindang. Mereka mengabaikan berbagai bahaya seperti tergores ranting, terkena ilalang yang menimbulkan gatal atau lebih parahnya lagi terinjak ulat bulu hingga ular.

Mereka berjalan membelah lebatnya rerumputan dengan pelan agar tidak ada suara gemirisik.

"Mereka nggak masang pelacak ke badan kita, kan?" tanya Melody berbisik. Airin sontak memukul kepala itu dengan pelan, meruntuki pemikiran konyol gadis itu.

"Nggak mungkin, mata gue melek jadi gue tau apa yang dilakukan Mysha.

Wajah penuh luka dan keringat itu menatap Airin. "Menurut lo, kita bakalan selamat nggak? Apa kita bakalan mati?"

Airin hanya tersenyum kecil. "Tergantung, sih. Kalau kayak lo mah cepet mati, udah songong, banyak tingkah, cepat putus aja lagi."

Melody mendelik kesal. "Ya gue cuma mikirin. Entah kita mati tertangkap Tante Mysha, mati digigit ular atau mati kecapean di sini."

***

Elisha duduk di sofa lalu menyeruput teh hijau hangat yang sangat ia sukai sambil melihat bagaimana anak buahnya sedang berkelahi bersama dengan lima orang yang tidak dikenal.

Dalam hitungan menit, orang itu sudah dilumpuhkan. Bagaimana tidak, mereka kekurangan orang tidak sebanding dengan anak buah Elisha.

Elisha tersenyum manis, paling tidak ia bisa melihat pertunjukan menarik karena ini, kepalanya terlalu pusing dengan banyaknya permasalahan yang ada, bukan hanya masalah Airin yang ia urus, permasalahannya sendiri masih terbengkalai.

Gaun selutut berwarna pastel itu terbang kesana-kemari saat gadis itu berjalan. Gerakan anggunnya mampu membuat kelima orang asing itu terperangah kagum.

"Siapa yang nyuruh kalian kesini?" tanya Elisha membuat mereka tersadar.

"Masuk ke rumah orang sembarangan dan menggeledah rumah orang ... menurut kalian, apa hukuman yang kalian dapat kalau gue laporin ini semua?" Elisha menarik sudut bibirnya.

"Tenang ... nggak bakal gue kirim ke penjara, kok. Cuma langsung gue kirim ke alam baka aja. Mau?"

Padahal yang dihadapan mereka adalah gadis yang pastinya masih belasan tahun. Tapi entah mengapa mereka merasa kalau aura gadis itu tidak biasa.

"So ... siapa yang nyuruh kalian ke sini?"

***

"Lokasi Airin ditemukan disebuah rumah yang sepi penduduk. Bisa dibilang ditempati orang-orang yang pengen punya rumah jauh dari kericuhan kota." ujar seorang pria paruh baya.

"Gue udah menyuruh anak buah buat datang ke sana." sambungnya.

Allard mengangguk. "Minim tetangga banget, ya? Bagus banget tuh buat melakukan hal yang nggak-nggak." ujarnya dengan wajah khawatir.

Welcome Back, Tunanganku! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang