bagian 25

45 4 0
                                    

Mark sudah siap berangkat kuliah, setelah menyiapkan obat dan sarapan untuk Ricky

"Jangan lupa minum obat!" Pesan Mark pada Ricky yang baru makan

"Hem"

"Gue kuliah dulu" pamit Mark yang mendengar klakson motor leo "gue ntar pulang jam 11" Ricky hanya mengangguk "da..." Mark mengusap kepala Ricky sebelum pergi.

"Gimana adek Lo?" Tanya Leo sambil melempar helm

"Dah baikan" Mark memakai helm lalu segera membonceng Leo dan mereka berangkat kuliah.

Ricky masih merasa sedikit pusing tapi dia tidak mau hanya tidur-tiduran saja, sudah jam 10 sebentar lagi Mark pulang, Ricky ke dapur dia mau membuat makan siang satu persatu bahan di ambil dari kulkas, memasak adalah kegiatan yang membuat Ricky bersemangat apalagi memasak untuk orang yang di cintai semua makin berasa.

Karena asyik memasak Ricky tidak sadar kalau Mark sudah berada di belakangnya

"Masak apa?" Sontak saja Ricky terkejut sampai hilang keseimbangan karena tiba-tiba Mark sudah di belakangnya, Mark dengan sigap menangkap pinggang Ricky yang akan jatuh "hati-hati"

"I...iya" Ricky segera mengalihkan pandangan karena tidak tahan dengan tatapan Mark yang menembus hatinya

"Ada yang nyariin" Mark menunjuk Samanta dan Riyan yang sudah di pintu dapur "gue ganti baju dulu" Mark pergi ke kamarnya

Samanta dan Riyan saling bertatapan saat Mark melewati mereka, ada tatapan aneh yang tidak mudah dijelaskan oleh mereka

"He bengong aja kaya tokek" seru Ricky "ngapain kalian kesini?" Ricky mematikan kompor lalu mendekati teman2nya

"Lo yang udah 2 hari gak masuk kemana aja Lo?" Tanya Riyan

"Gak kemana-mana di rumah aja" Ricky melepas celemeknya "kalian tunggu di depan gue ambilin minum" Riyan dan Samanta duduk di sofa dan Ricky membawakan 2 gelas jus jeruk

"Ricky....kak Mark ganteng banget...tapi..tapi Ry Lo lihat yang tadi gak?" Riyan mengangguk

"Iya sih tapi Lo jangan mikir macem-macem deh"

"Apaan sih kalian?" Ricky jadi bingung dan penasaran dengan tingkah Samanta

"Ricky Lo masih normal kan" Samanta meraba-raba tubuh Ricky

"Lo kenapa sih Sam geli tau" Ricky memegang tangan Samanta yang gerayangan

"Gue iklas kalau Lo udah di makan tapi Ricky..ich..." Samanta tidak sanggup meneruskan kalimatnya

"Lo kenapa?"

"Kesambet ni anak" Riyan meminum jus jeruknya"rumahnya nyaman banget beruntung banget Lo bisa kos disini"

"Super beruntung, dah nyaman serumah sama cowok ganteng, Ricky gue kos disini boleh gak"

"Gak trima kos cewek" potong ricky "Oya kalian tau dari mana alamat rumah ini?"

"Kami bareng kak Mark, kebetulan tadi ketemu di parkiran, sekalian nganterin karena kita mau ketemu Lo, Oya kata kak Mark Lo sakit, sakit apa Lo?"tanya Riyan

"Cuma demam gak ada yang serius"

"Demam sampai 2 hari gak kuliah?"

"Gak boleh kuliah dulu sama.mark suruh istirahat"

"Cie..cie.. tanda-tanda apa ini" goda Samanta " emang kak Mark dokter"

"Sepertinya memang ada apa-apa sama mereka. Lo tadi nyebut kak Mark cuma nama gak pake kak, jangan-jangan..." Riyan dan Samanta beradu pandang lalu tersenyum dan sama2 triak "O..M...G....!!!"

"Kalian gila apa sinting " umpat Ricky sok marah tapi wajahnya tersipu

"Sam liat wajahnya merona"

"Kampret lo" Ricky memukul kepala Riyan jengkel karena Riyan tepat membaca wajahnya

"Tapi ric.. bukannya kak Mark punya pacar?" Ekspresi Riyan dan Samanta sama2 berubah serius

"Gue gak mau bahas itu"jawab Ricky ketus

"Auw..." Samantha memeluk Ricky "sayangku...kasian"

"Kok bisa-bisanya Lo naksir dia sih" Riyan benar2 gak tau harus bersikap bagaimana meski dia pernah baca artikel tentang hubungan sejenis tapi dia belum pernah menemui yang asli terlebih sahabatnya sendiri yang ganteng imut pinter dan sangat mudah untuk dapat cewek cantik kenapa malah jatuh cinta sama cowok

"Apa kalian kecewa tau gue begini?" Tanya Ricky ragu

"Bro Lo temen gue, gimanapun elo itu pilihan Lo, kita sebagai temen cuma bisa berharap yang terbaik buat lo"

"Tanks bro"

"Uch...so sweet" Samanta merangkul dua sahabatnya saat itu Mark muncul

"Kalian masih lama disini kan?" Tanya Mark

"Kamu mau kemana?"

"Ke bengkel mau ambil motor, Lo makan duluan sama temen2 lo, gue makan di luar sama Louis"

"Ta..tapi..."

"Gue duluan, jangan lupa minum obat" Mark langsung keluar karena Louis sudah menunggu di luar.

Ricky, Samanta dan Riyan hanya melongo melihat Mark yang langsung cipikacipiki dengan Louis

"Ricky" panggil Samanta pelan karena dia tahu pasti sakit jadi seorang Ricky

"Yang sabar bro" hibur Riyan sambil menepuk pundak Ricky.

Ricky Mark inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang