002: Teman Baru

441 47 5
                                    

PERHATIAN!
BAGIAN 002 SUDAH DIREVISI ✅

CERITA INI COCOK UNTUK SEMUA KALANGAN, TIDAK ADA KONFLIK YANG SANGAT BERAT, TIDAK ADA KERIBUTAN MAIN TANGAN, SEMUA AMAN. HANYA ADA KONFLIK KIYUTT DARI KANG RISOL SAMA DEDE LESTI.

                                       ***

 TEAM ANJAY HAYUH GASKEUN BACA CERITANA

HAPPY READING GUYS

_______________________________

"Warung Bakso Mang Anang"

Ke-empat kalimat itu terucap begitu saja oleh Lesti. Beberapa kali ia juga meneguk salivanya akibat tidak bisa menahan ngilernya.

Gadis berkerudung itu pun kini tengah memegangi perutnya yang sedang ribut meminta makanan.

Tanpa pikir panjang, ia pun masuk ke warung bakso itu—memilih kursi—duduk—dan memesan dengan senyumannya yang sumringah.

Tiba-tiba seorang laki-laki yang memakai seragam rapih lengkap dengan dasi serta topi duduk di sebelah Lesti, ia pun memesan.

"Permisi pak, aku mau pesen satu mangkuk bakso, ya?"

Namun, suara itu tidak asing bagi Lesti. Tapi, ia juga tidak ingat dimana ia mendengar suara itu.

Lesti yang penasaran dengan suara laki-laki itu lantas memandangi wajahnya. Rambut rapih, kulit putih, dan memakai kacamata minus, membuat Lesti yakin kalau laki-laki ini adalah murid baik-baik.

Dan tanpa disadari, laki-laki itu menoleh ke arah Lesti, bibirnya mengembang, senyumannya amat manis bila dipandang dekat-dekat.

Wajahnya pun sama seperti bos songongnya. Tapi, mana mungkin kalau bosnya itu memiliki anak yang sudah remaja di usianya yang sudah menginjak 24 tahun itu.

"Hai, kak?" sapanya seraya tersenyum manis. Tapi Lesti tidak menggubris sapaan laki-laki itu karena terlalu terhanyut kedalam ketampanan laki-laki itu.

"Boleh duduk gak di tempat kakak?" tanyanya kembali seraya menoel tangan Lesti pelan.

Lesti sedikit terperanjat,  "Oh, k-kenapa?"

"Harusnya aku yang nanya. Kakak ini kenapa?"

"Enggak kenapa-kenapa kok. Tapi Panggil aja lesti, kita mungkin seumuran."

Laki-laki itu mengangguk lalu menunjukkan senyuman manisnya itu lagi. Karena perut mereka sangat begitu lapar, jadi mereka melanjutkan makannya kembali. Setelah selesai, mereka membayar baksonya masing-masing dan pulang.

"Aku duluan, ya?" tanya Lesti seraya melenggang pergi.

Bukannya membiarkan Lesti pergi, laki-laki itu malah berlari dan berteriak menyuruh Lesti untuk berhenti.

"Tunggu!"

Lesti menoleh, "Iya, ada apa ya?"

"Namaku Ahmad Azka."  Ucapnya ketika sudah berada di hadapan Lesti lalu menyodorkan tangannya ke Lesti, dan Lesti hanya tersenyum.

"Nama kamu bagus, tapi aku gak bisa lama-lama."

"Gak, aku harus anter kamu."

"Anter aku?"

"Iya, kamu gak mau? Gak mau di anter sama cowok jelek, cupu kaya aku?"

Lesti menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, "Oh, bukan kaya gitu. Aku mau, tapi aku takut ngerepotin kamu."

Azka tersenyum seraya menarik lengan Lesti untuk menuju ke rumah lesti. Sebenarnya Azka ini siapa? Apa dia ini seorang bosnya Lesti yang super galak itu?

Two Love One Heart (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang