××ו××ו×××
Hari ini adalah hari yang menegangkan bagi dua sekolah yang bertanding merebutkan juara 1 dan 2.
Sekolah-sekolah yang mendapatkan juara pun ikut datang sebab hari ini hadiah akan diserahkan.
Semuanya berkumpul dan berdoa demi kelancaran hari terakhir perlombaan.
Di sisi lain, Nalu menyelipkan nama Daren dalam doanya agar Daren lekas membaik.
***
Pertandingan berjalan dengan baik. Tim Greadine juga terlihat bermain dengan semangat.
Nalu dan kawan-kawannya terlihat bersorak menyemangati kedua tim yang bermain.
Gladis yang menjadi pembawa acara pun ikut larut dalam pertandingan yang berjalan seru.
Di sisi lain Dafa terus mengamati Nalu yang kini tersenyum dan semangat melihat jalannya pertandingan.
"Hati-hati woi, cewek orang tuh," sahut Rio.
Dafa terkekeh.
"Liat doang, masa salah. Hehehe," ucap Dafa. Rio smirk.
"Ikut juga ah," ucap Rio dengan kedua mata yang kini menatap Nalu.
Dafa menutup mata Rio dengan telapak tangannya.
"Jangan! Gak boleh!" sahut Rio menyingkirkan tangan Dafa.
"Lah, terus lo?" goda Rio.
"Iya-iya! Gue gak bakalan ngeliat dia lagi," sahut Dafa.
Kini ia menggerakkan badan Rio untuk menghadap ke lain arah begitu juga dengan dirinya.
Namun, diam-diam matanya masih melirik Nalu.
Tak sadar tatapannya ditangkap oleh Nalu yang tak sengaja melihat Dafa.
Nalu tersenyum.
Dafa yang melihat hal itu pun mau tidak mau tersenyum dan serasa ingin terbang kala pemandangan indah itu berhasil terabadikan oleh kedua matanya.
"Uh! Dasar kampret!" sahut Rio mendapati kejadian itu dan langsung menyapu wajah Dafa.
Dafa pun terkekeh dan berpaling dari Nalu lalu sibuk mengamati pertandingan.
***
Peluit dari wasit terlah berbunyi menandakan pertandingan selesai.
Tim Greadine mendapatkan juara dua dan hal itu membuat Nalu bahagia.
Semuanya saat itu bahagia. Menerima kemenangan dan kekalahan dengan damai. Sebab pertandingan berjalan lancar.
Yudha dan Tio yang saat itu telah menerima teropi dan bunga dari panitia sebagai ucapan selamat pun menghampiri Nalu.
"Nalu?!" sahut Yudha.
Teman-teman Nalu ikut berbalik. Begitu juga dengan Dafa, Kevin dan Rio.
"Nih buat lo. Sebenarnya Daren pernah rencanain kalau dia menang, dia mau foto sama lo pake piala dan teropi ini. Tapi, karena sekarang Daren gak bisa dateng ... gue serahin bunga ini mewakili Daren," ucap Yudha.
Nalu yang tadinya tersenyum bahagia kini raut wajahnya berubaha.
Ada perasaan sakit mengingat sang kekasih tak dapat turun langsung dalam pertandingan kali ini.
Kevin yang berada di samping Nalu pun mengelus punggung Nalu, membuatnya sedikit tenang.
"Makasih yah," ucap Nalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Times (END)
RomanceAku adalah korban waktu. Saat-saat dimana aku menikmatinya, waktu pun merebut sesuatu yang berharga. Di satu sisi, aku tahu. Tuhan berkata lain. Dia memang untukku. [ Chapter Akhir dihapus untuk kepentingan penulis. Yang penasaran, tunggu di bookst...