Suasana baru yang Firlena harapkan di hari libur adalah bermanja - manja dengan kasur dan guling tersayangnya, jauh dari harapan seperti beberapa menit yang lalu. Ketika Firlena asik bermimpi, ia merasa mengigil seketika kemudian terbangun
Ternyata oh ternyata, ia di guyur air oleh sang Mama karena tak kunjung bangun meski adzan subuh telah berkumandang
"Dinginnnn Maaaa ya Allah, apa - apaan sih. Astaghfirullah!"Firlena terbangun dengan posisi duduk yang mengakibatkan pusing di kepala nya karena terbangun secara tiba - tiba
Firlena mengusap wajah nya yang basah oleh air "Mama lebih manusiawi dong, kalo Nena hipotermia gimana? Subuh gini di siram air es. Heran."Gerutu Firlena tak habis pikir
Mama Adies berkacak pinggang menyaksikan anak gadis nya itu, lalu menyeretnya ke kamar mandi
"Mandi, sholat abis itu rapih - rapih. Gak usah banyak protes. Hari ini kita ke rumah Uwak!"Titah Mama Adies lalu meninggalkan Firlena
Firlena berdecak sebal, tak urung ia pun membersihkan diri lalu melaksanakan kewajibannya sebagai muslim.
Meja makan pagi ini terasa lengkap, dengan ada nya Papa dirumah. Entah lah, sudah berapa minggu Sang Ketua tidak di rumah. Yang jelas ini jadi sedikit kejutan untuk Firlena
"Papa kapan nyampe?"Tanya Firlena saat menyalami tangan Ghani, Papa nya.
Papa Ghani tersenyum mengusap kepala Firlena "semalem, kamu masih tidur"Jawabnya berwibawa
Firlena mengangkat kedua alisnya dan mengangguk mengerti,
Firlena memulai sarapan nya dengan wajah lesu, tak luput dari pandangan kakak nya—Faza."Kenapa lu? Kurang pacar ya?"Ejek Faza
"Apaansih pagi - pagi juga, ngajak War mulu."Jawab Firlena
Faza dengan ekspresi menyebalkannya, terus gencar melemparkan candaan nya pada Firlena.
Ghani yang terbiasa menyaksikan aktivitas harian itupun menganggap angin lalu, Pria berpredikat Ayah macho itu tetap fokus pada sarapannya.
"Mama kandangin lama - lama kalian berdua, udah kayak kucing rebutan asin. Berisik pisan"Omel Adies heran
Mama Adies menyiapkan bekal untuk diperjalanan, beliau telah menuntaskan makan paginya lebih awal karena hari ini Eceu diliburkan. Jadi pagi ini jiwa the power of emak nya bangkit kembali. Alias mengerjakan keseluruhan tugas dirumah.
"Teh Faza tuh nyari ribut mulu, riweuh."Ujar Firlena tak terima
"Heleh ketawa dikit kek, lempeng aja dari tadi. Biasanya juga hebring sendiri"Ucap Faza
Firlena melemparkan apel yang tergeletak di tengah meja ke arah Faza, namun Faza mengelak sehingga apel pun jatuh ke lantai
"Dosa loh main - mainin makanan."Kata Papa Ghani memperingati kedua putri nya itu
Faza memeletkan lidah dan menggerakan mulutnya tanpa suara seakan berkata; mampus lo.
Firlena melotot pada Faza, dan menunjukan senyum terpaksanya pada Papa Ghani.
"Kelepasan, Pah. Hehehe"sahutnya.
○ ○ ○
"Eh bagi itu ikan nya, sepiring sendiri sih loooo"kata Barra merebut sajian dipiring Sammar
Iya, keempat pemuda yang katanya jagoan sekolah tersebut sedang berkumpul di rumah Arando
"Masih banyak Barra, tenang aja Mama bikin lebih buat kalian"Sahut Mama Arando menengahi pertengkaran kecil itu