❝The truth, 2.❞
"Maka dari itu aku akan merebutmu kembali, Jennie."
Sebenarnya Jennie mengerti, sangat mengerti. Bayi itu adalah dirinya. Ya, itu sangat masuk akal.
Eunwoo mengeluarkan lembaran-lembaran kertas dari tasnya, itu adalah semua bukti bahwa apa yang ia katakan benar adanya. Mulai dari akte kelahiran Jennie yang asli, foto-foto Jennie saat Jennie baru lahir sampai ia berusia 2 tahun, Bahkan foto Jennie bersama Eunwoo.
Maka pada akhirnya keraguan Jennie memudar tanpa sisa sedikitpun, ini bukan karangan semata, Jennie harus membuka mata akan hal ini.
"Maaf aku berbicara begini, tapi kau pikir kenapa Irene tak pernah menyukaimu seumur hidupmu? Ya benar, tentu saja karena ia merasa kau sudah seenaknya masuk kedalam keluarganya," ucap Eunwoo, meski nadanya biasa saja, perkataannya cukup membuat Jennie sesak. Rasanya ia ingin menangis sekarang juga.
"Aku ingin bertemu ibuku."
Eunwoo mengangkat sebelah alisnya merasa bingung.
"Ibu, ibu asliku. Ibu yang rela memberikan ku kepada keluarga yang bahkan tak pernah menyayangiku." Air mata yang ia bendung terjatuh, sekarang ia tahu alasan dibalik keluarganya yang tak pernah menganggapnya, ayah yang terlihat membencinya, ibu yang tak pernah memeluknya bahkan sekalipun, kakak yang tak pernah puas menyiksanya. Sekarang Jennie mengerti.
Eunwoo berdiri, ia berpindah ke kursi di sebelah Jennie lalu memeluknya. "Tak apa, oppa disini," ucapnya, menekankan kata oppa.
Jennie sedikit terhibur namun rasa sesaknya tak menghilang, bayangkan. Seseorang yang bahkan tak pernah bertegur sapa dengannya adalah kakaknya yang asli. Sedangkan keluarga yang ia dambakan kasih sayangnya ternyata merupakan orang asing.
"Lalu mengapa kau bekerja sama dengan Irene saat itu? (baca chapter 17)" tanya Jennie.
Eunwoo menghela nafasnya, "Aku merencanakan sesuatu, tapi jangan sekarang," ucapnya, tangannya masih menepuk pundak Jennie.
"Dan panggil aku oppa, aku ini kakak kandungmu." Eunwoo terkekeh.
Jennie tersenyum tipis, "Mungkin nanti, aku belum mengenalmu dengan baik," ucapnya.
Eunwoo mengangguk, dan setelah itu suasana kembali canggung seperti di awal, pada awalnya suasana canggung disebabkan oleh mereka yang belum saling mengenal dan masih memiliki kesalah pahaman. Namun sekarang, suasana canggung ini disebabkan oleh banyaknya perkataan yang ingin dikatakan.
Eunwoo berdeham, membuat Jennie tersenyum kikuk.
"Boleh aku memelukmu?"
Jennie sedikit ragu, namun pada akhirnya ia mengangguk.
Dengan sigap Eunwoo pun memeluk adiknya itu, ya adiknya. Adik yang selama ini ia cari, yang ia dambakan pelukannya, yang ia rindukan senyumannya.
"Maaf aku baru menemukanmu, maaf aku membuatmu tersiksa sendirian, maafkan aku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
That Psycholog • TN ✔
Fanfiction"𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉, 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂𝒊𝒎𝒖." "𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒑𝒂𝒍𝒔𝒖." Kim Taehyung김태형 adalah Psikolog terkenal di Daegu Paras tampannya, sikap nya yang baik namun agak dingin membuat para wanita luluh olehnya Seorang wanita ber...