Chap 119 : Why Am I So Unlucky ?

748 86 11
                                    


Wu cepat-cepat melepaskan diri dari Chi, matanya bersinar  penuh rasa tidak percaya dibawah sinar bulan.

"Kenapa bisa kau?"

Kata-kata yang lebih baik tidak diucapkan karena sekarang wajah Chi jauh lebih gelap lagi.

"Bukankah aku mengecewakanmu?"

Wu tersenyum kaku, "Tentu bukan.. bukan begitu, aku hanya.... Hanya terkejut!"

Sesudah mengatakan kata "terkejut" Wu otomatis berbalik dan melarikan diri, begitu kakinya selangkah lagi menuju pintu keluar tiba-tiba seseorang menarik kerah bajunya. Salah satu kakinya diangkat dari tanah dan kemudian ia mulai diputar layaknya sebuah kompas. Wu tidak ingin terbunuh sia-sia, ia bahkan mencoba untuk melukai Chi dengan memukul wajahnya, pukulannya sekuat besi tapi tidak ada satupun yang bisa mengenai Chi.

Chi dapat dengan mudah mengangkat Wu dan melemparnya ke meja dokter, sesudah itu ia menekan tubuh Wu dan mulai melepaskan celananya.

Wu terus mencoba bergerak dan melawan, melawan diatas meja seperti kura-kura yang terbaring diatas cangkangnya, ia terus mencoba melakukan gerakan sit-up tetapi tidak dapat duduk dengan tegak. Menyadari bahwa celananya akan segera dilepas, wu berpegangan pada pegelangan tangan Chi seperti hidupnya bergantung pada hal itu.

"Jangan melakukan yang tidak-tidak, ini bukan rumah kita!"

Chi melotot ke arah Wu dengan mata hitamnya, "Sejak kau memperlakukan tempat ini sebagai rumahmu, mengapa aku harus menahan diriku disini? Jadilah anak laki-laki yang baik dan biarkan aku bercinta denganmu 5 ronde. Aku tidak akan melepaskanmu kali ini!"

Mata Wu hampir keluar dari tempatnya, "Berapa... Berapa ronde katamu?"

Chi meluruskan jari-jarinya dan melemaskannya didepan Wu, lalu beberapa detik kemudian sebuah tamparan mendarat di bongkahan pantat Wu. Celananya sudah turun sampai ke mata kakinya. Tangan Chi mendorong lutut Wu kebawah meja.

Wu dengan cemas berkata, "Chi, dengarkan! Tunggu sebentar, kau tidak bisa melakukannya!"

Chi turun kebawah lalu menggigit pantat Wu, punggung Wu melengkung dan ia terus meregangkan lehernya kebelakang, ia merasa seperti ada bola api didadanya, nada suaranya berubah bahkan saat ia berbicara sekarang.

"Aku berkata... Aku serius... Chi... Baby... Chi... Master... Dengarkan aku! Please... Aku punya alasanku sendiri..."

Jika yang dihadapannya adalah orang lain dan ia sudah tertangkap basah lalu masih mencoba mempermainkannya seperti orang yang bodoh, Chi akan langsung mengambil ikat pinggangnya dan mencambukkannya ke tubuh mereka. Tapi sekarang orang yang menangis adalah Wu, ia benar-benar tidak dapat melakukannya.

Dengan tangannya masih menekan Wu diatas meja Chi bertanya, "Apa alasanmu?"

Wu mengeluarkan semuanya, "Salah satu pekerjaku mengatakan, bahwa salah satu temannya melakukan sex berulang kali dan sekarang ia terkena penyakit wasir. Dan itu sangat mengerikan! Ia memiliki dua lubang dipantatnya! Bagaimana aku bisa tetap hidup jika pantatku akan menjadi seperti itu?"

Mulut Chi berganti menjadi mengeluarkan seringaian jahat, "Tidak masalah, aku akan lebih senang jika disana jadi ada dua lubang. Aku dapat bergantian menggunakannya, jika yang satu rusak aku bisa menggunakan yang lainnya. Aku tidak perlu menunggu dan bisa melakukannya setiap hari."

Darah ditubuh Wu serasa mendidih. Orang macam apa dia? Apa dia memperlakukan masalahku semacam lelucon?

"Maka kamu bisa mencari yang lainnya disekitarannya . Mereka memiliki 7 orang lainnya, jadi kamu bisa menggunakan satu setiap harinya, kamu tidak akan menjadi bosan sepanjang minggu! Ditambah masing-masing dari mereka akan mempunyai waktu untuk memulihkan diri dan mereka bisa menyambutmu dengan kondisi tebaik mereka!"

Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang