Semua orang berkata bahkan yang di berikan Tuhan kepada kita adalah Anugrah.Tetapi begaimana jika kau berada di posisi seperti Elisa yang mempunya wajah berjerawat,badan kurus,item,dekil. Pasti kalian akan mempunyai perasaan yang sama dengan Elisa...
Masih dengan tempat yang sama taman sekolah dua orang insan tega berpelukan, karna Elisa telah menerima Marsel sebagai kekasihnya, jika memang begitu Marsel adalah cowok yang tak mandang fisik.
"Makasih Lisa Lo udah nerima gue." ucap marsel menatap Elisa
Elisa tersenyum bahagia karna masih ada yang mencintai dia dengan fisik yang tak sempurnah ini, tapi pertanyaannya adalah apakah Marsel memang mencintainya?? Entahlah semoga Elisa bahagia dengan Marsel.
"Ya udah yuk gue antar lo ke kelas."
Merekan pun berjalan bersama dan...... Jangan lupa Marsel menggengan tangan Elisa, itu menyebabkan jantung Elisa berdetak tak normal, dan siswa/siswi yang ada di koridor tersebut memperhatikan mereka.
"What kenapa tuh sih Lisa bisa gandegan dengan Marsel?"
"Ihh itu si buruk gandegan sama Marsel."
"Marsel udah ngak waras kali yaa mau gandegan ama tuh si buruk rupa."
Masih banyak lagi ocehan-ocehan yang di lontarkan oleh siswi-siswu yang melihat kejadian ini. Elisa menundukkan kepalanya karna mendengar ocehan itu.
"Ngak usah didengar kata mereka ini hidup lo bukan hidupnya."
"Manusia itu hanya bisa melihat dari luar seseorang tanpa melihat dari dalam diri seseorang."
"Sekarang lo masuk kelas dan jangan dengar apa kata orang ok."
Elisa mengangguk
"Kalau gitu gue masuk kelas dulu." ucap Elisa
"Eeeh tunggu dulu keknya kita harus ruba cara ucapan kita, mulai hari ini kita pake kata 'Aku-Kamu', kan kita udah pacaran."
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
"I-iya."
"Kalau gitu g- ee aku masuk kelas dulu bye."
"Bye belajar yang rajin yaa pacar." teriak Marsel, membuat orang-orang yang ada disana menoloh kearahnya
"Apa pacar?"
"Marsel pacaran sama Elisa"
Orang-orang yang ada di sana bertanya-tanya tentang apa yang di ucapkan Marsel barusan. Apa benar marsel punya pacar?? Siapa???
*****
Sisi lain gadis yang tengah berada di kantin bersama dengan teman-temannya andegengnya siapa lagi kalau bukan Rasti, Angel dan Ana.
"Eeh Marsel punya pacar lo." ucap siswi yang lewat di meja mereka
Rasti yang mendengar itu pun memanggil siswi tersebut untuk memastikan ucapan itu.
"Ee lo kesini." ucap Rasti memanggil siswi itu
"A-ada apa kak?" tanyanya
"Apa yang lo bilang tadi?"
"Bilang apa kak?"
"Nih anak yaa gue dengar lo bilang Marsel punya pacar, siapa pacarnya?"
"O-oh iya kak tadi kak Marsel berteriak katanya selamat belajar pacar, sama kak Marsel juga gandegan sama kak Elisa."
"Elisa?"
"Iya kak, kak elisa teman kelas kakak."
"Oh ya udah sana lo." ucap Rasti mengusir siswi itu, siswi itu pun pergi dari sana.
"Apa-apan ini." ucap Angel
"Kok si buruk rupa jadi pacar Marsel sih." ucap Ana
"Gue juga ngak tahu, Lisa emang harus di kasih pelajaran."
"Tapi kalau Marsel tau lo akan celakain Elisa dia akan marah dan benci sama lo, lo tau kan Marsel sifatnya gimana." ucap Angel
"Emang kalau lo ngasih tau dia, dia pasti marah kalau ngak ada yang ngasih tahu ma tenang-tenang aja." ucap Ana
"Ya intinya gue ngak mau Marsel pacaran sama Elisa yang jelas-jelas gue lebih dari segalanya, dan kenapa Marsel lebih milih dia sih." ucap Rasti merasa kalah, tapi ingat Rasti bukan orang yang mudah kalah begitu saja dia akan bertindak yang ngak wajar jika ada keinginannya yang tak tercapai.
*****
Balik lagi di dalam kelas dengan suasananya jam istirahat.
"Woi napa lo senyum-senyum sendiri kesambet lo." ucap Rama yang datang depan roti dan air mineral di tangannya
"Lo ngagetin gue aja."
"Kenapa lo hah?"
"Ngak kok."
"Ya udah nih gue bawain lo makanan, gue tunggu lo di kantin ngak datang-datang gue udah jamuran nih gegara nungguin lo."
"Lebay bangett lo."
"Gue nanya lo, lo kenapa senyum-senyum sendiri?"
"Ngak ada Ram, gue cuma bahagia aja hari ini."
"Emm masa sih."
Rama tak sejaga melihat ada bunga di atas meja .
"Ini bunga siapa, bunga mawar lagi."
"Bunga gue, kenapa lo mau?"
"Idih gue bisa beli bungan bahkan tokonya sekalian."
"Pamer?"
"Gue bukan pamer tapi cuma bilang aja kalau gue bisa beli bungan sm sekalian tokonya."
"Sama aja."
"Ngk, beda."
"Sama."
"Beda."
"Sama."
"Ok, stop lo masih ngak jawab pertanyaan gue, ini mawar dari siapa?"
"Bukan siapa-siapa."
"Jawab yang benar Lisa."
"Lo kenapa kepo banget sih jadi cowok?"
"Ya kan gue sebagai teman lo, dan gue juga akan jaga lo anggap lo sebagai saudari gue sendiri."
"Aaa jadi terharu gue." ucap Elisa pura-pura sedih
"Alay lo."
"Kan gue ketularan sama lo juga."
"Tau ah lo sekarang kayak orang sinting, lo tau sinting ngak itu lo yang di gunakan dokter yang ada jarungnya."
"Itu suntik babang."
Rama hanya tertawa menanggapinya, meraka sama-sama tertawa, Elisa ada orang yang cukup banyak omong kalau udah kenal, dan sifat bar-barnya juga, sama seperti Rama yang bar-bar dan juga sinting.