「Chapter 21」

8.3K 1K 142
                                    

Dua orang pria dengan umur yang berbeda saling bungkam ditengah ruangan yang cukup temaram. Suasananya jelas sangat mencekam seakan berlomba-lomba adu keterdiaman yang paling lama.

Pria yang lebih tua menyilangkan kakinya, berdehem dalam dan melontarkan pertanyaan pada yang lebih muda. “Kenapa kau membunuh salah satu orang kepercayaan ayah? Kau bukan tipe yang akan menghabisi nyawa seseorang tanpa alasan yang jelas, bukan?”

Wajah kusut itu semakin mendingin tak berekspresi. Pikirannya dihantui oleh kekalutan mengenai keadaan omeganya. Tuan Baldwinpun hingga kini belum sampai di Denali sedangkan Taehyung masih terus memuntahkan darah ditengah-tengah alam bawah sadarnya.

Jeongguk tak mengerti bagaimana jalan pikiran ayahnya itu, menanyakan para budaknya saat menantunya sendiri hampir sekarat ditangan bajingan itu.

“Dia masih hidup. Dipenjara bawah tanah.” Dengan luka menganga dibelakang kepalanya. Dia memang seharusnya mati tapi sihir Jeongguk tak mengizinkan hal itu terjadi. Ia ingin bajingan itu mati perlahan-lahan dengan rasa sakit mengerikan yang akan menghantui hingga ke kerak neraka sana.

“Setidaknya kita masih bisa menghukumnya dipengadilan nanti.”

“Takkan kubiarkan. Dia akan mati sebelum hari itu tiba.”

Lord Ernest memandang putranya lama. “Kau tak berhak untuk itu nak.” Lalu menautkan jemarinya. “Terlepas dari perbuatannya dia adalah salah satu orang kepercayaanku.”

Jeongguk tertawa tanpa suara, merasa tak habis pikir. Menaikkan sebelah alisnya seolah-olah mempertanyakan apakah ayahnya ini masih memiliki kewarasan atau tidak. Dia yang dulu memilih pemuda itu untuk dijadikan sebagai tunangannya tapi sekarang dia juga yang lepas tangan dan hilang kepedulian. Apa omeganya harus kehilangan nyawanya terlebih dahulu agar ayahnya setidaknya memiliki rasa kemanusiaan? Sama seperti saat ibunya dahulu. Begitukah?

Ia membalas pandangan ayahnya dengan penuh keseriusan, ada kilat intimidasi disana. “Jika begitu, aku meminta hakku.”

Jeongguk bangkit lalu mengancingkan jasnya dan menatap ayahnya dari tempatnya berdiri.

“Aku akan naik tahta.”

Lady Eleazar menoleh ke belakang saat dirasa pheromone dominan itu tercium olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lady Eleazar menoleh ke belakang saat dirasa pheromone dominan itu tercium olehnya. Ia menanti keponakannya untuk mendekat. Lalu tanpa menunggu lama, direngkuhnya langsung tubuh jangkung itu. Memberikan kekuatan dan menyalurkan rasa menenangkan. Ia tahu Jeongguk sedikit terguncang. Mata kalut yang terakhir kali dilihatnya saat kepergian kakaknya kembali ia lihat dimata jati itu.

“Él estará bien, créeme.” Ia mengusap punggung tegap itu.

“Estoy asustado..”

Lady Eleazar melonggarkan pelukannya dan mengelus lembut rahang pria alpha yang telah ia akui seperti anaknya sendiri. Senyuman optimis ia berikan.

With You [KOOKV ABO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang