Pizza

10.5K 859 16
                                    

Haii lagii:D hahaha

Aku cuma mau nambahin part yg sebelumnya, karna menurutku part sebelumnya terlalu pendek dan gabegitu penting ya.. wkwk
Jadi aku mempercepat update part yang ini dehh hehehe

ENJOY GUYS!

--

Naya's POV

"Do you wanna play some game? I'm so bored." keluh Safaa yang kini sedang duduk bersila di atas ranjang kamar baruku.

Siang tadi, aku telah mengantar mom dan Mrs.Trisha ke bandara London. Safaa pun ikut denganku. Doniya dan Waliyha tidak dapat ikut mengantar karena keduanya yang memang memiliki urusan masing-masing di luar kota--karena kepergian mom dan Mrs.Trisha ke New York yang juga begitu mendadak--Begitupun dengan Zayn yang disibukkan dengan profesinya yang tengah menjadi artis besar. Tapi Mrs.Trisha berkata bahwa mereka telah menyempatkan diri untuk menelfonnya.

Aku tidak dapat membayangkan bagaimana gadis kecil seperti Safaa harus selalu ditinggal sendiri di rumah sebesar ini. Pasti sangat membosankan.

"Bagaimana jika memasak?" tawarku sembari mengangkat satu alisku dan tersenyum kecil.

Safaa menegakkan tubuhnya dan mendekat ke arahku, "Kau bisa memasak?"

Aku mengangguk mantap meyakinkannya.

"Baiklah, ayo!" dengan cepat, ia menarik tanganku untuk turun dari ranjang dan segera berlari kecil menuju dapur keluarga Malik.

Aku melihat-lihat seluruh lemari atau pun rak yang berada di dapur rumah ini--memeriksa bahan makanan yang mereka miliki.

Safaa duduk terdiam di atas kursi yang ia ambil dari jejeran kursi yang mengitari meja makan untuk menungguku selesai mengeledah dapurnya.

Aku melangkahkan kakiku menghampirinya, "For today we'll make.." kuketukan beberapa kali jari telunjukku di depan dagu. Seakan berfikir apa yang akan kubuat untuk makan malam pertamaku di rumah ini.

"Apa yang akan kau buat?" tanya Safaa antusias dan melompat secara tiba-tiba hingga berdiri dari duduknya.

"How about.. pizza? uh--mm tapi apakah itu cocok untuk makan mal--"

"Aku setuju!" potongnya dan segera menarik tanganku ke depan sebuah rak--yang entah ingin mengambil apa.

"Apa yang kau lakukan? bahan-bahannya ada disana, Safaa." kekehku pelan melihat tingkahnya yang terlalu bersemangat.

Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. "Oh--iya, maaf." ia kembali menarikku menuju ke tempat yang kutunjuk tadi, "Mari kita mulai!" serunya dengan seringaian di wajahnya. Aku mengangguk dan tersenyum simpul menanggapinya.

Aku mulai mengambil beberapa bahan untuk membuat adonan pizza yang akan kubuat. Tentunya bersama Safaa.

Mungkin tidak akan selezat dan sesempurna pizza pada umumnya.. hanya saja aku akan membuatnya seperti pizza buatan biasa. Aku sering membuatkan pizza sederhana seperti ini untuk mom. Dan mom selalu berkata "Ini sangat lezat! kau yang terbaik." hahaha.

Willing To Feel The Pain [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang