Chapter 22

144 27 1
                                    

Author POV




- 9 jam yang lalu -





"Naega joahae"ucap Ji Eun dengan tiba-tiba.(aku menyukaimu)





Taehyung terdiam dengan sangat terkejut.






"Neomu-neomu joahae"ucap Ji Eun lagi seraya menangis. (Sangat-sangat menyukaimu)





Ji Eun terus menangis entah kenapa







"Wae? Kenapa aku jadi seperti ini? Aku selalu memikirkanmu, aku selalu ingin mendengar suaramu, aku selalu mengkhawatirkanmu dan aku selalu ingin bertemu denganmu"ucap Ji Eun yang terus menangis.






"Aku sendiri yang menyuruhmu untuk menahannya, tapi aku sendiri yang sangat tersiksa karena berusaha menahan perasaanku"lanjut Ji Eun lalu menangis dengan cukup keras.






Taehyung menatap Ji Eun.





"Jinjja?"tanya Taehyung.





Ji Eun tidak menjawab dan menyeka air matanya






Taehyung terus menatap Ji Eun hingga beberapa saat kemudian Ji Eun mengecup bibir Taehyung dengan tiba-tiba.






Seketika Taehyung diam membisu karena terkejut namun Ji Eun malah tersenyum dengan polosnya.






Beberapa saat kemudian Taehyung juga tersenyum pada Ji Eun hingga akhirnya Taehyung menarik Ji Eun dan dalam sekejap dia mencium bibirnya.






Cukup lama mereka melakukannya, tiba-tiba saja Taehyung melepaskan Ji Eun dengan terkejut.





"Mianhae"ucap Taehyung yang terlihat gugup dan khawatir.





"Yaaa lagi-lagi kau meminta maaf, apa menciumku adalah suatu kesalahan?"teriak Ji Eun.





"Mwo?"





"Kau tau, aku sangat kesal setiap kali kau meminta maaf karena menciumku"ucap Ji Eun.






Taehyung terdiam mendengar semua ucapan Ji Eun itu.







"Ini sudah malam, kau harus tidur eoh"ucap Taehyung lalu beranjak untuk pergi dari rumah Ji Eun.




Dalam sekejap Ji Eun menggenggam tangan Taehyung dan membuat Taehyung tidak bisa pergi.






Taehyung menatap Ji Eun lagi.







"Gajima"ucap Ji Eun (jangan pergi)





"Mwo?"





"Gajimaaaa"ucap Ji Eun lagi dengan lebih keras.




"Geundae Ji Eun, aku harus pergi ini sudah malam"





"Yaaa!!!!"bentak Ji Eun.





Taehyung terdiam dengan bingung.






"Duduklah disini"ucap Ji Eun seraya menyuruh Taehyung duduk di ranjangnya.






Taehyung mengikuti perintah Ji Eun.






Sejenak mereka hanya saling menatap satu sama lain.





          

"Taehyung"ucap Ji Eun.





"Ne?"





"Gajima, tetaplah disini bersamaku"ucap Ji Eun.





"Mwo? Bagaimana bisa?"





"Yaaa! Kau tau selama ini aku sangat tersiksa karenamu"teriak Ji Eun dan seperti akan menangis lagi.





Ji Eun menggenggam tangan Taehyung

"Aku ingin memegang tanganmu seperti ini"ucap Ji Eun.




Ji Eun memeluk Taehyung

"Aku ingin memelukmu"ucapnya saat memeluk Taehyung.





Ji Eun melepaskan pelukannya lalu tiba-tiba saja dia mengecup bibir Taehyung.





"Aku ingin menciummu"ucapnya.






Taehyung hanya terdiam dengan matanya yang membulat karena terkejut dengan semua yang Ji Eun lakukan ini.






Tiba-tiba saja Ji Eun menangis dengan keras






"Aku ingin melakukan semua itu namun aku tidak bisaaaaa"ucap Ji Eun seraya menangis.






Wajah Taehyung yang tadinya terkejut sekarang menjadi tertawa karena Ji Eun mengungkapkan semua isi hatinya tanpa dia sadari.







"Aku benar-benar menyukaimu, aku sangat menyukaimu"ucap Ji Eun yang masih menangis.






Taehyung tidak berkata apapun dan hanya tersenyum melihat Ji Eun yang menggemaskan ini.







"Yaaa! Kenapa kau tidak bicara apapun, aku menyukaimu, aku bilang aku menyukaimu"ucap Ji Eun dengan berteriak.





"Arasseo, nado, aku juga menyukaimu"jawab Taehyung seraya tersenyum.





"Jinjja? Kau juga menyukaiku?"




"Ne, aku menyukaimu sangat-sangat menyukaimu"jawab Taehyung.





Ji Eun yang sedang menangis langsung tersenyum bahagia dan memeluk Taehyung dengan erat.





"Kalau begitu kau mau berkencan denganku?"tanya Ji Eun yang masih memeluk Taehyung.





"Mwo?"Taehyung terlihat terkejut.




"Berkencanlah denganku, arasseo"





Taehyung tidak menjawab apa-apa karena dia bingung.





"Yaaa berkencanlah denganku!"bentak Ji Eun.



"Lihatlah sudah malam, kau harus tidur"ucap Taehyung yang mengalihkan pembicaraan ini





Ji Eun terdiam sejenak karena dia memang sangat mengantuk.





"Arasseo, tapi kau jangan pergi, jika kau pergi aku akan membunuhmu"ucap Ji Eun seraya berbaring namun terus memegang tangan Taehyung.





Taehyung tersenyum karena tingkah Ji Eun ini.






Ji Eun tidak juga melepaskan tangan Taehyung hingga akhirnya tanpa sadar Taehyung tertidur di lantai dengan ranjang ini sebagai bantalnya.






***





Ji Eun terdiam dengan sangat frustasi.



Tanpa Taehyung memberitahunya, Ji Eun mengingat semua kejadian semalam.




"Micheosseo, kenapa aku melakukan semua itu Jung Ji Eun?"batin Ji Eun dengan frustasi.




Taehyung hanya tersenyum saat melihat Ji Eun yang terlihat sudah mengingat semuanya.





"Kenapa kau diam? Makan supnya nanti dingin"ucap Taehyung.




"Arasseo"Jawab Ji Eun dengan pelan.




Ji Eun makan dengan pelan dan tidak bersemangat.





Bukan karena dia tidak suka makanannya, hanya saja Ji Eun sangat malu pada Taehyung.





"Mianhae, sepertinya aku harus pergi sekarang, aku harus bekerja"ucap Taehyung lalu beranjak dari duduknya.




Ji Eun tidak banyak bicara dan terlihat murung sekaligus salah tingkah.






"Tak perlu mengantarku kau habiskan saja makanannya, arasseo"ucap Taehyung lalu pergi.






Setelah Taehyung pergi Ji Eun kembali duduk di kursi itu.








Dia masih terdiam dengan sangat frustasi hingga beberapa saat kemudian





"Yaaa!!!! Micheosseo!!! Kau benar-benar sudah gila Jung Ji Eun!! Kenapa kau melakukan itu"teriak Ji Eun dengan sangat frustasi.





"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"







"Bagaimana bisa Taehyung setenang itu setelah apa yang aku lakukan semalam?"







"Bagaimana jika Taehyung jadi membenciku?"







"Aaaaaarrrrgghhh!!! Jung Ji Eun!!!"teriaknya lagi.







***





Taehyung melajukan mobilnya menuju kantor.






Di perjalanan dia terus tersenyum mengingat Ji Eun.





Bahkan sepertinya Taehyung tidak bisa menghentikan senyum bahagianya itu.







"Aku tidak percaya Ji Eun ternyata"ucapnya seraya tertawa.






"Bagaimana bisa dia sangat menggemaskan?"






"Bahkan saat mabuk dia sangat menggemaskan"





"Ah aku semakin menyukainya"





"Aku benar-benar sangat bahagia saat mengetahui perasaannya, aku pikir perasaanku hanya sepihak"





Taehyung tertawa lagi saat mengingat Ji Eun saat makan sup tadi.





"Sepertinya dia mengingatnya, pasti sekarang dia sedang bicara sendiri dan menyalahkan dirinya"





"Ah lucunya, dia benar-benar menggemaskan"





***





Taehyung memarkirkan mobilnya di depan kantor.





Dia turun dari mobil dan masuk ke dalam dengan wajahnya yang sangat ceria.





"Annyeong haseyo sajangnim"sapa seorang resepsionis





Seperti biasa Taehyung tersenyum pada semua karyawannya namun saat ini senyumnya sangat lebar dan ceria.






Baginya ini adalah hari terbaik.





Hari dimana Taehyung mengetahui jika perasaannya bukan hanya sepihak namun sudah jelas ini berbalas.






Mengetahui jika Ji Eun juga menyukainya adalah hal yang paling dia syukuri.






Dia sangat bahagia sampai dia tidak mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.





-to be continue-
Keep Vote and Comment
Gomawo.

Still The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang