---Part 24---

4.9K 489 70
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENGETIK.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

TERIMA KASIH.

---------------------------------------------------
Mohon maaf jika ada typo

Selamat membaca 😊😊

"Di sebelah mana dia menciummu?" Dante sudah memegang tengkuk Vale dan mendekatkan wajah mereka.

"Jangan mulai Dante, kau sedang sakit."

Vale meletakkan telunjuknya di depan bibir Dante yang hendak memagut bibirnya. Pria itu malah mengulum jemari Vale hingga Vale dihinggapi perasaan aneh.

"Seperti itulah rasaku saat aku ada di dalam mu." bisik Dante sebelum melumat bibir merah milik kekasihnya.

Vale memegang bahu Dante untuk berpegangan, kalau tidak mungkin dia sudah roboh. Ia heran kenapa Dante masih bisa menciumnya seganas ini, padahal laki-laki itu sedang sakit.

"Apakah dia menciummu seperti ini?"

Dante sudah menurunkan bibirnya untuk mengecup leher Vale.

Vale menggeleng.

"Seperti ini?" Dante memasukkan lidahnya dan Vale langsung mengerang.

"Aarggh..." Dante mengernyit saat dadanya terasa nyeri.

Entah sejak kapan Vale sudah ia rebahkan di atas tempat tidur, bibir yang bengkak akibat ciumannya, dan kancing baju yang terbuka bagian atasnya.

Sial. Seandainya tubuhnya tidak sedang sakit mungkin Vale sudah ia makan habis-habisan.

Dante menempelkan kening mereka dan berbisik, "Tunggu aku sembuh ya."

Vale terkekeh, "Jangan sakit sering-sering ya. Aku jadi tidak bisa menyiksamu."

Dante mengerang, "Tunggu saja pembalasanku."

Vale tertawa dan mendorong tubuh Dante agar ia bisa bangun, "Ayo tidur."

"Tidur disini ya?" pinta Dante.

"Hmmm"

Dante dan Vale tidur diranjang sempit itu sambil berpelukan.

"Setelah aku sembuh, maukah kau menikah denganku?"

"Hmmm kenapa buru-buru sekali?"

Vale menggenggam tangan Dante yang memeluknya dari belakang.

"Aku hanya takut kejadian hari ini terulang. Belum lagi Rei sepertinya ada perasaan tersendiri padamu."

"Tapi aku kan tidak suka dengannya."

"Kenapa?"

"Hmmm?"

"Kenapa kau tidak suka dengannya?"

"Kau ingin aku suka dengannya?" Vale mendongak pada Dante dan mendapat kecupan ringan di ujung hidungnya.

"Tidak. Aku hanya ingin tahu alasannya saja."

Vale menggeleng, "Tidak tahu. Aku hanya tidak suka saja, apalagi saat melihatnya atau didekatnya. Tidak seperti..."

Dante menunggu lanjutan cerita Vale.

"Tidak seperti apa?" tanyanya saat Vale diam untuk waktu yang lama.

"Tidak seperti kita. Aku mengantuk Dante, sepertinya efek obat yang kuminum mulai bereaksi."

THAT WOMAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang