CoMfOrTaBlE

304 44 2
                                    

Junmyeon seakan memekakkan telinganya terhadap ucapan yang Yunho katakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junmyeon seakan memekakkan telinganya terhadap ucapan yang Yunho katakan. Dia bahkan tidak menatap wajah pria yang bicara tersebut. Di sebelahnya ada Sehun yang setia memperhatikan Junmyeon juga Yunho yang menasehati atau memberi arahan pada Junmyeon.

Bukannya bekerja, Junmyeon justru membuat cukup masalah di kantor hari ini. Mulai dari menonton, mematikan lampu ruangan kantor, memerintah pelayanan kantor untuk membawakan dia makan atau minum. Bahkan mengabaikan panggilan Yunho berulang kali.

Hari ini, seharusnya hari pertama Junmyeon untuk belajar bagaimana mengelola perusahaan bersama Yunho. Tapi, sepertinya haru tertunda karena Junmyeon memang tidak berminat sedikit pun.

Yunho akhirnya memutuskan untuk Sehun yang membimbing Junmyeon. Agar wanita itu berubah dan sadar jika dia telah menjadi bagian dari Dark Moon. Anggota mafia dan sudah seharusnya Junmyeon mengerahkan tenaganya untuk keberlangsungan hidup mereka.

"Dengar Junmyeon, mulai besok aku tidak mau tahu kau harus bekerja layaknya seorang karyawan dan asisten ku. Paham ?" Ucap Yunho terakhir.

Junmyeon hanya mengangguk acuh.

Sehun menggelengkan kepalanya. Dia meraih tangan Junmyeon dan membawa wanita itu keluar dari ruangan Yunho setelah mendapat izin.

Pria itu kini membawa Junmyeon ke sebuah ruangan mansion. Ruangan pribadi miliknya, dimana siapapun tidak boleh masuk tanpa izin Sehun selaku pemilik ruangan.

"Duduklah." Pinta Sehun.

Junmyeon duduk di sebuah sofa sambil memandang ke seluruh ruangan yang luas itu. Ruangan yang terlihat kalem seperti kepribadian Sehun. Sejak dulu.

"Minumlah." Sehun memberikan segelas minuman pada Junmyeon.

"Cokelat dingin ?" Tanya Junmyeon.

"Ini masih kesukaan mu kan ?" Sehun memberikan segelas cokelat dingin ke tangan Junmyeon lalu memintanya untuk minum.

"Sehun, gomawo." Junmyeon meneguk cokelat dingin yang masih menjadi minuman kesukaannya sejak dulu. Dari kecil sampai sekarang.

"Jun, aku ingin bicara sesuatu."

"Bicara saja." Junmyeon meletakkan gelasnya di meja. Lalu bersandar.

"Mengenai sepuluh tahun lalu. Aku benar-benar minta maaf. Seharusnya, aku tetap menjaga komunikasi dengan kalian."

Junmyeon mengangguk. Dia sudah memaafkan itu sebenarnya. Karena dia bukan tipe penyimpan dendam dan amarah yang mendalam. Junmyeon lebih suka melepasnya dan mengikhlaskannya. Tapi, satu hal yang masih belum bisa dia lepas. Kenyataan tentang masa lalunya.

"Aku tahu. Jika aku ada di posisi mu pun, aku akan memilih keluarga yang masih memiliki ikatan denganku." Ucap Junmyeon ringan. Tulus dan tidak terpaksa.

"Sekarang, kita sudah bersama lagi. Bisakah kita kembali seperti dulu ? Saling percaya, dekat dan menjaga. Kau bagian dari kami juga sekarang. Mari mulai yang baru dengan kami Junmyeon." Tutur Sehun.

PRETTY (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang