Past 2015(3)

8 7 0
                                    

Esok harinya Rania terbangun tepat pukul 8 dia tersenyum saat bangun, karna paginya begitu damai tanpa adanya bunyi alarm yang berisik seperti biasanya

Tapi tidak berapa lama adiknya,kiara masuk ke kamarnya untuk meminjam beberapa parfum milik rania,bisa dibilang parfum rania tidak memiliki harum yang menyegat hidung namun tetap meninggalkan kesan kalok sang pemakai parfum adalah rania

Vanilla

"Kak lu kok belum siap-siap si?bentar lagi berangkat padahal"

"Gue gak ikut dongg" ucap rania dengan bangganya

"Kok gitu?gue bilangin ayah ni,biar lu kena marah"

"Dih bilang aja sono,orang ayah udah tau jugak"

"Yaudah gue gak ikut jugak"

"Gak bisa dong"

"Nape emang?"

"Biar gue bisa sendirian dirumah,HAHA"

Adiknya yang tidak terima langsung meninggalkan sang kakak yang masih tertawa puas, untuk mengadu pada sang ayah yang sedang sarapan

"Ayahhhhh,Kiara mau ikut misalnya kak Rania ikut jugak,gak mau tau"

"Kan kakak ada tugas kelompok,lagian gaenak juga misalnya kerumah om dayat cuma berdua sama mama,kamu harus ikut dong"

"Ih ayah kak rania itu boong, dia itu paling gak suka kerja kelompok kalok lagi libur"

Belum sempat Anwar membalas perkataan putrinya Rania sudah menginterupsi

"Sok tau lo, bentar lagi januar  kesini buat kerja kelompok"ucap rania

Tok tok tok

Sudah di pastikan ada orang yang bertamu dan sudah dipastikan itu januar karna sekarang tepat pukul 9

Januar orangnya on time banget emang

"Tu orangnya wleeee" ucap rania dengan nada mengejek

Rania pun langsung berlari ke ruang tamu dan  membukakan pintu untuk januar

"Cepet masuk,gue mau ganti baju"

Belum sempat januar mengucapkan salam rania langsung pergi lagi

Tinggallah januar seorang diri, saat dia melihat foto keluarga rania dengan tersenyum miris

'Cobak aja gue di buang disini'  ucap januar dalam hati

Tapi tidak beberapa lama lamunannya saat melihat foto keluarga itu, terpecah

Kiara menghampiri januar dan bertanya dengan nada yang sedikit kesal atau sedikit sinis?

"Beneran kerja kelompok?"

'Hah kerja kelompok apaandah,gue kira bakalan ke bukit cinta'

"Hehe iya kir"

Januar sudah menyadari maksud rania menyuruhnya kesini,dirinya dibuat sebagai alasan

"Yaudah."

Januar agak terkejut karna Kiara berkata sedikit menyentak kepadanya

'Nape ngamuk bocah? gak pernah kerja kelompok kali ya' ucap januar dalam hati

Hampir saja punggung januar menempel dikursi langsung menegap kembali  karna kehadiran seseorang

'Anjir Anwar aselii'

Anwar yang berjalan masuk ke ruang tamu dan langsung mengambil semprotan tanaman,untuk menyemprot tanaman kecil yang ada di ruang tamu

Langsung mengajak ngobrol lebih tepatnya mengintograsi januar

"Ngapain kamu disini?" Ucap ayah rania walau aslinya sang ayah pun sudah tau maksud tujuan januar datang kerumahnya tetapi dia hanya memastikan bahwa putrinya tidak membohonginya

"Kerja kelompok om" untung saja kiara mengajak bicara terlebih dahulu, kan tidak lucu misalnya bilang mau ke bukit cinta

"Kerja kelompok apa?"

Januar seketika membeku kalau salah ucap bisa bahaya berbeda dengan Anwar yang masih sibuk menyemprot tanaman tanpa melihat januar

"Aa ee ituu.."

"Biologii Ayahhhh kan kemaren rania udah bilang"

Untung saja rania datang tepat waktu

"Iyaa om Biologi bab Reproduksi" ucap januar dengan cepat

Namun beberapa saat januar baru menyadari ucapannya dan rasanya ingin menampar mulutnya berkali-kali,apalagi sekarang rania sedang melotot kepada dirinya

"Oh,terus kenapa kamu gak bawa tas"

Inilah kenapa kalau merencanakan sesuatu diperkenankan melakukan briefing terlebih dahulu agar tidak terjadi misskomunikasi

Januar mana tahu kalau bakal pura-pura kerja kelompok dia taunya rania dan dirinya bakal ke bukit cinta

Bukit cinta mulu-

"Itu om bahan-bahan ppt nya tinggal nyari di perpus, terus yang bawak laptopnya udah sepakat  rania"

"Kamu nyuruh anak saya bawak laptop berat-berat?"

"Gak gitu om soalnya laptop saya lagi rusak"

"Pokoknya talagi kamu yang bawak tas rania,sudah anak saya yang ngerjakan yang bawa berat jugak anak saya"

"I-iya om"

Januar tersenyum kecut melirik tas punggung merah muda milik rania

'Ya masa gue pake tas warna pink sih'

Setelah itu ayah rania pergi untuk bersiap untuk berangkat kerumah om dayat dan meninggalkan rania dan januar di ruang tamu

"Lu kok gak bilang sih,misalnya bakal ekting depan bokap lu,untung gue dah jago anjir" ucap januar berusaha tidak sekeras mungkin agar tidak terdengar oleh ayah rania

"Ya maap, kemaren gue ngantuk banget yang mau jelasin"

"Terus sekarang gue gimana? Pulang?"

"Ya nggak lah nyot tunggu ayah gue pergi ,nanti kita bareng berangkatnya sama ayah"

"Pergi ke perpus? Ogah, gue liburan gak mau ketemu buku "

"Gausah nyet,pura-pura aja biar bokap gue percaya kalok anaknya beneran ngerjain tugas"

"Durhaka lu jadi anak"

"Baru kali ini anjir gue boong"

"Tetep aje"

"Diem lu,gue mau ngambil flashdisk awas ye taneman bokap gue lu maem"

"Makanya cepet,sebelum gue berubah jadi kambing"

Rania tidak membalas dan langsung pergi kekamarnya untuk mengambil flashdisk yang berisi pesanan januar

Setelah dipikir-pikir rania lebih baik mendownload haikyuu season 3 sampai 5 agar perjuangan januar sepadan dengan imbalannya

Sedangkan di ruang tamu januar didatangi sesosok makhluk kecil berbulu

"Bodeeee cuk cukk cukk uluuu uluu" januar langsung mengambil budi,padahal budi aslinya mau ke depan tanpa menghiraukan januar namun januar langsung menggendong budi dengan cepat

Budi pasrah dengan perlakuan januar terhadap dirinya, mau mencakar muka januar tapi kukunya baru saja di potong oleh kiara

"Jiahh ternyata lu cewek" setelah menemukan puting di tubuh sang kucing januar baru menyadari

"Nih" Rania menyerahkan flashdisknya ke januar dan mengambil alih kucing miliknya dari januar lalu membiarkannya pergi

"Apaan nih?"

"Haikyuu season 3 sampe 5 "

"Widihh maaci beb" januar langsung mencium flashdisk milik rania dan memasukkannya ke kantong celana

"Besok balikin jangan lupa"

"Iye bawel lu"








Vote yaa😅








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

White LiliumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang