Timeless, stay or leave 2

91 14 1
                                    

"Boleh tidak jika Aku rindu?."

Perkataan Cia siang tadi terngiang-ngiang dan sangat menggangu pikiran aksa, padahal saat ini jam sudah menunjukkan pukul 23.45 sebentar lagi hari akan berganti namun lelaki itu belum bisa tertidur.

Flashback on.

"Terima pertunangan itu, gak ada alasan buat kamu menolak," ucap Cia.

Aksa tertawa kecil mendengar perkataan wanita di hadapannya ini.
"Menerima? kamu lucu,"

"Aksa kamu gak boleh kayak gini," ucap Cia.

"Saya gak bisa, sampai kapan pun gak akan bisa."

"Kinara gadis yang baik, Aku yakin kamu bahagia sama dia," Cia kembali meyakinkan Aksa.

"Bagaimana saya bisa bahagia jika bahagia saya sama kamu," Cia tersenyum miris mendengar ucapan Aksa.

Flashback off.

Aksa mengusap kasar wajahnya dan berteriak kencang tanpa memikirkan pertanyaan yang akan orang tuanya berikan pagi nanti.

Dan benar saja, pagi ini Aksa sarapan bersama segala pertanyaan dari kedua orang tuanya. Pertanyaan tentang hal apa yang menggangu pikiran putra mereka atau ada masalah apa, siapa tau mereka sebagai orang tua dapat membantu mengatasi masalah itu.

"Kamu kenapa semalem teriak-teriak?kayak di hutan aja," tanya Bunda Aksa yang bernama ratna.

"Dia mau cosplay jadi tarzan bun," jawab sang ayah yang bernama Bima.

"Aku boleh ketawa gak nih?" tanya seseorang yang baru saja bergabung sarapan.

"Boleh, boleh banget," jawab Ratna.

"Kalo di tanya itu di jawab, kamu ini kebiasaan," tegur Ratna pada putra pertamanya.

"Dengerin ibu negara sudah ceramah," cibir Bima.

"Gak apa-apa bun," Ratna tertawa mendengar jawaban dari putranya ini.

"Kayak anak cewek aja kamu."

Bima paham tentang hal apa yang membuat aksa seperti ini.
"Kalo ini menyangkut pertunangan itu, maaf ini sudah keputusan bersama."

________

"Marvin keren banget ya, keringat nya itu loh," puji Sabrina.

"Terus."

"Pengen ngelapin keringetnya."

"Jadi kacung nya aja sana," cibir Kinara.

"Gak gitu juga kali, kok dia gak ngajak gue balikan sih padahal gue udah siap banget nih balikan," ujar Sabrina masih tetap memandang seseorang yang sedang bermain basket dari lantai dua .

"Dia nya yang gak siap balikan sama nenek lampir."

"Waktu itu mungkin dia khilaf pacaran sama kamu," lanjut Kinara tanpa beban.

Timeless Stay Or LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang