03. Incubus °ᵈᵘᵃ°

Mulai dari awal
                                    

Ia meneguk ludah kasar. Perasaannya campur aduk antara ketakutan, bingung dan tidak percaya dengan apa yang terjadi.

"M-mengapa b-bisa?"

Jungkook tidak mempedulikan apapun sekarang. Ia melangkah mundur dengan ancang-ancang akan kabur secepatnya. Iya atau tidak, apa yang Jungkook lihat sekarang adalah nyata.

"Tentu saja bisa, Jungkook sayang."

Degup jantung Jungkook semakin keras ketika mendengar suara baritone dengan perpaduan serak khasnya. Dan lebih sial, ia mengenal suara itu. Pria manis itu merasakan punggungnya bersender pada sesuatu yang keras. Tubuhnya mendadak kaku dan tidak bisa bergerak sama sekali.

Raut ketakutannya semakin bertambah karena tangan kekar itu melingkar dipinggangnya, dan sepasang sayap hitam yang lebih besar melingkupi tubuhnya.

"T-taeh-hyung?"

Ia gugup, takut orang di dalam pikirannyalah yang menjadi sumber ketakutannya sekarang.

"Yeah, baby. Call me with your sweet lips." Taehyung berbisik dengan suara serak dan rendah ditelinga Jungkook.

Tangis pria manis itu semakin kencang, ekspektasinya sangat jauh, apalagi dengan rasa mengerikan yang seakan menguar dari pria di belakang nya.

"Mengapa kau menangis, hm?"

Taehyung menyandarkan kepalanya ke bahu Jungkook, sesekali mengecup leher jenjang itu. Sebelah tangannya yang bertengger di pinggang si manis bergerak mengelus pelan perut ratanya dari balik Piyama satin.

Linangan air mata masih deras, Jungkook meringis dan mendongakkan kepalanya menghindari tentacle milik Taehyung yang bergerak menepikan poni dan mengelus pipinya.

Walaupun bagi Taehyung, itu semakin membuka kesempatan menambah kissmark disana.

"Hm? Tangismu semakin deras? Hahaha!"

Tawa Taehyung menggelegar di apartement, mengantar rasa ngeri dan membuat sekujur tubuh Jungkook menggigil ketakutan, lagi. Tak terkecuali bagi pria di seberang, Jimin.

"Oh, sweety. Apakah kau masih tidak percaya dengan semua yang kau lihat sekarang, hm? Memang menurutmu semua penjelasan dibuku-buku itu darimana jika bukan nyata adanya?"

Taehyung memberi kode kepada Jimin, yang di mengerti oleh pria itu. Mata dengan iris merah darah itu bersibobrok dengan iris hitam Jungkook, Jimin menggumamkan kata 'maaf' dari mulutnya, lalu Ia membungkukkan badan kepada Taehyung dan seketika menghilang.

"Let me be clear, we are Incubus, honey. like you always read in your every favorite book. Aku adalah Incubus dengan kekuatan tertinggi di Kerajaan Cubo, sedangkan Jimin lebih rendah. Karena itu, Jimin menjadi bawahan dan menghormati diriku."

Pelukan Taehyung sedikit melonggar, membuat Jungkook yang sejak tadi terdiam menyimak perkataan pria itu tersadar dan mencoba melihat kesempatan yang tersisa.

"Semua penjelasan itu, tidak benar juga tidak salah. Sekedar hanya untuk menutupi fakta bahwa kami nyata, dan hiburan semata bagi kalian. Kami memilih apa yang kami inginkan, termasuk manusia. Aku tidak tahu apa itu di kategorikan biseksual atau tidak. Dan karena aku tertarik sejak dulu, aku memilihmu dan menginginkanmu."

Plak!

Jungkook menyentak pelukan Taehyung dengan kuat hingga terlepas. Tidak mengindahkan perkataan pria itu sejak tadi, Ia berlari dengan cepat. Dalam angannya berharap ingin kabur dari Taehyung, berharap pria itu tidak menangkap atau mengejarnya, berharap semua ini tidak nyata, dan ia bisa hidup tenang seperti biasanya.

Sayangnya, ekspektasi Jungkook, kembali tidak sesuai realitanya.

"Kau mau kabur kemana, sayang?"

Belum keluar dari dapur, Jungkook memekik ketika kedua paha dan pinggang serta mulutnya dilingkari oleh tentacle, membuat badannya melayang. Tangis Jungkool teredam karena tertahan.

Tubuhnya dibalikkan menghadap kebelakang, membuat Jungkook akhirnya melihat rupa Pria itu. Ia semakin memberontak, kala Taehyung tersenyum lebar.

Hampir sama seperti Jimin, bedanya Taehyung memiliki wujud yang lebih tinggi dan mengerikan. Rambut yang biasanya kecoklatan berubah menjadi sekelam malam dengan sepasang tanduk menghiasi. Iris matanya semerah darah, tak lupa bibirnya.  Dengan dibagian kening terdapat tanda berwarna merah dengan bentuk melengkung kebawah.

Ia halfnaked, membuat tubuh atletis itu terpampang jelas. Apalagi dengan sepasang sayap hitamnya dan empat tentacle yang muncul di bagian bawah sayap.

Tak sengaja, Jungkook menatap mata itu membuatnya tiba-tiba terdiam, meski aliran sungai jernih itu masih mengalir dengan deras mengenai pipinya.

Taehyung menggerakkan tentacle nya, dan Jungkook berhadapan dengannya. Tangan Taehyung naik menyentuh pipi simanis, kembali memberi stimulasi yang seketika membuat pria itu tersadar dari mantra Taehyung.

"Menjadikanmu milikku adalah keinginan paling utama yang terlintas di pikiranku sejak dulu. Dan caranya adalah membuatmu melahirkan anakku. Suka tidak suka, Mau tidak mau, kau harus menerimanya, Kookie sayang." Seringai Taehyung semakin lebar.

Si pria manis hanya terdiam. Jungkook menyerah, melawanpun tak ada gunanya. Ia merutuk dalam hati, ketika air mata itu semakin deras. Taehyung semakin mengerikan karena perlahan taringnya keluar.

Jungkook menggigit bibirnya menahan sakit dan desahan, ketika Taehyung membuat tanda lalu menancapkan taringnya di leher putih Jungkook.

Jangan lupakan alasan mengapa ia menahan desahan, karena tentacle itu bergerak perlahan mengelus puting serta belahan bokong padatnya dari balik piyama.

"Salahkan dirimu yang memiliki pesona tersendiri, semua orang tanpa terkecuali tertarik akan dirimu, termasuk diriku, sweet."

"Dan untungnya, aku yang akan memilikimu seutuhnya, seorang Kim Taehyung."





°
°
FIN

•••

Visualisasi

Source : pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source : pinterest.

Jadi, gimana?
Kerasa ngk ngerinya (?) ?
Fix, menurut gue gaje. Karena kalimatnya berbelit-belit sih, tapi-- ya suGalah.

VOMMENT Yuhu♡.

Btw, Mylka baru mau ngelanjutin kalo udah rame yak, ehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw, Mylka baru mau ngelanjutin kalo udah rame yak, ehe.

Pai🍫.

Our Obsession | BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang