Twenty Eight part (2)

308 20 0
                                    

Welcome back to my story 

Dont forget

Vote

Comment

Happy Reading <3

Kayla, Lydia dan Damira masih berada di ruang dancer, kali ini mereka akan bahas mengenai proker mereka yang akan selesai.

"Emangnya kita bakalan demo ekskul?" tanya Lydia.

"Belum tau si jadi atau engga, gue belum tanya lagi ke pembina," ucap Kayla.

"Lo berdua tau ga rumor-rumor tentang kalo si Linda tu suka sama Leon dari kelas 10?" tanya Damira.

"Lo denger rumor itu darimana?" tanya balik Lydia.

Kayla langsung bangun dari tidurnya, ia pun duduk dengan mensejajarkan kedua kakinya.

"Ya secara gue anggota osis gitu," jawab Damira.

"Hmm, gue rasa si gue pernah denger rumor itu lagian juga beberapa angkatan di atas kita rata-rata pacaran lewat apa ketua osis dan sekretaris osis kan?"

Lydia mengangguk. "Lagian pun mereka berdua cocok tau, apalagi urusan osis, so sweet banget."

So sweet darimananya et bentar kenapa gue jadi ngomentarin ck bodo amatlah - batin Kayla. 

"Kay, menurut lo gimana?" tanya Lydia sekarang.

"Hah? Menurut gue...ya...ya...tanya aja lah sama mereka cocok enggaknya dan hal satu lagi gue bodoamatan orangnya, udahlah gue balik ke kelas, bye," ucap Kayla yang bangkit berdiri dari duduk.

"Eitss sebentar," ucap Damira yang memegangi salah satu kaki Kayla.

"Kenapa?"

"Kenapa muka lo kek kesel gitu pas kita cerita tentang Linda sama Leon?" tanya Damira.

Kayla melepaskan pegangan tangan Damira di salah satu kaki Kayla. "Ihh apaan si, gue emang kayak gini mukanya, gih sana kalian gibah sampe malam," jawab Kayla yang langsung pergi ke luar dari ruang dancernya.

Ia pun berjalan menuju menyurusi lorong demi lorong yang sedikit agak sepi karena seluruhnya siswa-i berada di kelas. Belum ia sampai di kelas yang sedikit memegangi perut bagian atas kanannya dan salah satu tangannya memegang penyangga koridor.

"Aakh aw, astaga maag gue, gue kan tadi baru makan dikit, ck astaga," ucap rintih Kayla. Ia pun berjalan sedikit perlahan-lahan. 

Abizar yang keluar dari toilet siswa laki-laki melihat Kayla tengah merintih kesakitan, ia pun segera menghampiri.

"Kay, lo gak papa?" tanya Abizar.

"Hah, enggak papa," jawab Kayla dengan muncul sedikit keringat di dahinya.

"Gak papa gimana? Muka lo pucet ditambah keringetan gini," ucap Abizar.

"Gue bawa lo ke UKS," ucap Abizar yang langsung menuntun Kayla menuju UKS karena kondisinya sudah pingsan.

Sementara itu di kelas Kayla, daritadi Arlan merasa gelisah hatinya hingga ia hanya membolak-balikkan halaman saja.

Cartography Secret (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang