ALAN WIJAYA - 02

25 14 18
                                    

.
.

Maaf ya baru aku update sekarang, aku lupa kalau seharusnya aku update itu kemarin... Maaf banget🙏🏻🙏🏻

Maaf bangettt... Btw, makasih untuk yang udah memberikan dukungan di bagian sebelumnya ya, makasih banyak semuanya🙏🏻🙏🏻

Selamat membaca dan semoga suka sama bagian ini ya, maaf banget kalau typonya banyak... 😁😁

.
.

Parkiran sekolah sudah sangat ramai dengan kedatangan rombongan Samudera yang kini mengenakan almamater sekolah dan terdapat sebuah logo pada lengan almamater mereka. Logo yang menunjukkan bahwa mereka adalah petinggi Samudera dari angkatan kelas dua belas.

Kelima siswa tersebut baru saja datang dengan kendaraan roda dua mereka, termasuk Dimas. Dimas yang biasanya selalu membawa kendaraan roda empat ke sekolah kini menggunakan kendaraan roda dua karena hari ini mereka akan rapat secara besar-besaran sebagai petinggi Samudera.

"Tasya cantik naik apa kesini?" tanya Kasta dengan senyum lebarnya begitu melihat kedatangan Tasya dari gerbang utama.

Tasya menoleh sebentar kearah Kasta lalu tersenyum sebagai jawabannya membuat Kasta mendengus kesal pelan. Tasya berlalu dari sana bersama teman-temannya yang baru saja datang.

Tasya termasuk dalam daftar siswi tercantik di sekolah mereka namun nama Tasya tidak begitu terkenal di angkatan adik kelas karena dia bukan dari siswi populer yang mengikuti banyak kegiatan di sekolah, hanya angkatan kelas dua belas yang mengenal Tasya, terutama Kasta.

"Bucin aja lo" ucap Brian yang baru saja memperhatikan ulah Kasta.

"Bukan bucin itu, tapi menyapa mantan" jelas Kasta dengan menganggukkan kepalanya.

"Mana ada mantan sapa mantan, bego" sindir Alan setelah mendengar penjelasan Kasta barusan.

Kasta mendengus kesal pelan "kenapa? Dia aja gak masalah" ucap Kasta tidak terima.

"Kata siapa? Lihat muka lo aja muak, Kas" ucap Dimas dengan tawanya.

"Muka lo membosankan" ucap Rio enteng.

Kasta mendengus kesal pelan mendengar keempat temannya yang tidak mengisinya sama sekali.

"Kantin yuk" ucap Alan yang merasakan lapar.

Dimas menoleh heran "enggak sarapan lo? Tumben bener" ejek Dimas.

"Kebanyakan beban ketua" ucap Brian terkekeh pelan.

"Beban hidup, anjing" tambah Kasta yang kini tertawa lepas.

Alan menatap heran pada Kasta yang terlihat sangat senang setelah menghina dirinya. Alan meninggalkan keempat temannya itu untuk bergegas menuju kantin sekolah yang pastinya tidak begitu ramai.

Alan memasuki kantin masih mengenakan almamater sekolah lalu duduk pada mejanya seperti biasa. Alan mengeluarkan ponselnya sebentar untuk memeriksa notifikasi yang masuk dan sebuah pesan yang baru saja masuk membuat raut wajahnya langsung berubah.

Maju lo sini, samudera anjing
[06.49]

"Bangsat!" umpat Alan tanpa sadar setelah melihat pesan tersebut.

Rio menoleh heran dan begitu juga dengan Brian yang tengah fokus bermain game online.

"Kenapa? Mulai nih?" tanya Brian tidak sabar dengan hal yang dia tunggu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALAN WIJAYA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang