Cozy || Choi Beomgyu ✔️ [COMPLETED]

(END)

Vote and Comment!

- - -

Kelima anggota TXT memasuki kantin sekolah dengan penuh aura. Sungguh, para siswa disana terkagum akan aura yang terpancar dari mereka. Sudah lama mereka tak melihat TXT kembali berlima, dan kabar antara Haera dan Beomgyu yang berpacaran sudah menyebar ke seantero sekolah.

Soobin dan Beomgyu berjalan paling depan, diikuti Yeonjun, Taehyun, dan Hueningkai dibelakangnya.

Iya, hubungan antara Soobin, Haera, dan Beomgyu sudah membaik kemarin. Deru tangis bahkan terdengar parau hingga membuat Jieun ikut merasakan kesedihan yang melanda mereka.

Kelima anggota TXT duduk di tepat favoritnya seperti biasa, pojok kantin. Mereka memandang seluruh penjuru kantin dengan senyum simpulnya, sudah sangat lama mereka tak berkumpul seperti ini.

"HELLO EVERYBODY! UCAPIN SELAMAT BUAT COMEBACK TXT DONG! KALIAN GAK TERHARU APA?" Yeonjun tiba-tiba berdiri pada kursi kantin dan berteriak keras. Keempat temannya langsung memalingkan mukanya, dalam benaknya ia berkata, "bukan temen gue."

"GUE PUNYA TEBAK-TEBAKAN BUAT KALIAN, YANG BENER JADI PACAR GUE YA! BUAT CEWEK DOANG, GUE GAMAU PUNYA PACAR COWOK." Sekali lagi Yeonjun kembali dengan tingkah gilanya.

Namun, para murid yang berada di kantin hanya memalingkan mukanya. Mereka akui Yeonjun memang tampan, namun ketampanannya tertutupi oleh sikap konyolnya, membuatnya jomblo hingga sekarang. Dan pasti Yeonjun hanya bercanda.

Mereka tahu suatu hal. Yeonjun sangat sering menolak cewek dengan secara lantang, membuat beberapa cewek merasa sakit hati dengan Yeonjun yang sangat blak-blakan.

Contohnya adalah:

Flashback

Saat awal kelas 10.

Yeji masuk ke dalam kelas 11 Ipa 2 dengan jantung yang berdebar kencang, ia menghampiri Yeonjun yang sedang turun dari atas meja, entah sedang melakukan apa, sepertinya habis melakukan hal tolol.

Sudah lumayan lama Yeji menyukai Yeonjun, PDKT-nya dengan Yeonjun terlihat lancar menurut Yeji karena sangat asik, penuh dengan canda dan tawa. Yeji berpikir bahwa Yeonjun juga memiliki perasaan yang sama untuknya, maka dari itu Yeji memutuskan untuk menembak Yeonjun saat ini.

"Yeonjun?" panggil Yeji setelah sampai di bangku Yeonjun. Banyak pasang mata mengamati tingkahnya.

"Ada perlu apa adinda memanggil pangeran tampan ini?" Pipi Yeji sedikit merona karena ucapan Yeonjun yang seperti itu.

"Gue mau ngomong sesuatu."

"Ngomong tinggal ngomong, pangeran yang baik ini siap mendengarkan segala ucapan adinda." Sekali lagi pipi Yeji memanas, beberapa teman dikelasnya ikut bersiul.

"Gue suka sama lo," ucap Yeji percaya diri.

"Gue juga," balas Yeonjun tanpa pikir panjang.

"SERIUS!?" seru Yeji dengan senyum mengembang.

"Iya, kenapa sih teriak-teriak?"

"Lo suka sama gue beneran?"

"Iya, ji."

"Lo mau jadi pacar gue gak, jun?"

"Pacar? Ngaco lo."

"Loh kenapa?"

"Karena gue gaada perasaan sama lo, ngapain gue pacaran sama lo."

"Tapi lo bilang suka gue, jun."