Tetaplah seperti ini

6 3 0
                                    


Nampak seorang gadis tengah duduk di pinggir danau dan ia masih menggunakan seragam sekolah seragam nya.
Sendari tadi gadis itu melemparkan batu ke danau.

Ia memandang rok sekolahnya yang sudah kotor itu. "Huh seperti nya bakal di ceramahin" keluhnya.

Gadis itu Fira ia memenangkan diri di danau Deket kompleknya.

Tanpa Fira tau ada seseorang yang berjalan ke arah Fira dan..

"Pukk"

Fira terkejut dan menoleh kebelakang mendapati Rendi yang tersenyum lebar.

"Rendi!"ucap Fira mencubit tangan Rendi yang berada di pundak nya.

"Sakit fir tangan lu kalo nyubit!" Keluh Rendi mengusap tangannya yang sudah sedikit memerah.

"Lagian lu ngapain ngagetin gw!!"

"Hehe lu ngapain di sini? sekarang kan masih jam pelajaran" ucap Rendi seraya duduk di samping Fira.

"Gw bolos"

"Apaa!!"

Fira segera menutup kedua telinganya.

"Apa-apaan lu!lu mau bikin telinga gw budeg?!" Teriak Fira tak kalah kencang.

"Ya itu karna lu! Kenapa lu bolos?"

"Gw bolos Karena urusan pribadi!"

"Cihh, urusan pribadi? Tapi Kenapa lu di sini?! Ngelamun urusan pribadi?!"

"Lu gak bakal paham! Dan ini juga bukan urusan lu!!"

Fira segera berdiri dan ingin beranjak dari sana tapi tangannya di pegang Rendi.

"Lepasin!"

"Maaf tadi gw ngebentak lu"

Fira berteguh mendengar penuturan Rendi ia segera duduk kembali "maafin gw juga,gw lagi gak mood hari ini" ucap Fira

"Lu lagi PMS ya?"ucap Rendi asal

"Eh eh gak kok j-angan so tau" ucap Fira gugup

Padahal hari ini hari pertama PMS -Nya jadi Fira tak dapat mengontrol emosinya.

"Ikut gw yuk"ucap Rendi berdiri sambil menarik tangan Fira pelan.

"Gak,gw gak mau"

"Gak gw gak suka di tolak dan gw gak Nerima penolakan!"  Ucap Rendi penuh penekanan.

"Cihh iya iya"





Skip..



Fira menatap heran toko di depan nya "kenapa Rendi bawa gw ke toko es krim?"batinnya.

"Ayo masuk" ucap Rendi hendak menarik tangan Fira.

"Mau ngapain kita ke sini?"

"Mau makan baso" ucap Rendi asal

"Rendi gw serius!"

"Ya makan es krim lah,udah lu jangan banyak ngomong ayo masuk!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mau rasa apa?" Tanya Rendi

"Vanila"

"Tunggu bentar"

10 menit kemudian

"Nih"

Rendi menyerahkan satu mangkuk eskrim.

"Cuma satu? Buat lu?"

"Gw gak terlalu suka manis"

Fira hanya mengangguk dan segera memakan eskrim nya.

Sementara Rendi tersenyum tipis di hadapan Fira.

"Lu mau?" Tanya Fira yang melihat Rendi menatap nya terus.

"Gak buat lu aja"ucap nya seraya mengambil ponselnya dan memainkan game.

"Gak laper?"

"Liat lu aja udah kenyang" ucap Rendi asal tanpa melihat Lawan bicara nya yang sudah merah mukanya karena malu.

"Apaan sih lu!!"

Hening

Hening

Hening

"Kenapa lu gak sekolah ren?"

"Gw ada acara keluarga tadi tapi sekarang udah selesai"

"Begitu ya.."

Hening

Hening

Tiba-tiba ide jahil terlintas dipikiran Fira.

"Rendi"

"Apa"

"Liat gw"

"Apaan?" Rendi hanya melirik setelah itu menatap ponselnya lagi.

"Buka mulut lu"

"Buat?"

"Buka aja"

Rendi membuka mulutnya dengan mata masih melihat ponsel.

Tiba-tiba

"Enak kan?" Ucap Fira setelah memasukkan satu sendok es krim.

"Apa-apaan sih lu?"

"Hehe enak kan?"

"Gak!!"

"Dih ngambek"ucap Fira kesal.

Hening

Hening

Hening

"Ren"

"Hm"

"Liat gw bentar aja jangan main game Mulu!!"

Ketika Rendi menengok tiba-tiba ada satu eskrim tepat di depan wajahnya, Rendi tak sempat menghindar jadilah terdapat es krim di sebelah pipi kanan Rendi.

"Hahhahaha" tawa Fira meledak ketika rencananya berhasil

"Lu ya bikin gw kesel aja!!"

"Hahah maaf becanda abisan lu cuekin gw sih" ucap Fira kembali memakan eskrim nya.

Rendi segera mengusap noda eskrim di pipinya sambil tersenyum.

"Tetaplah seperti ini.."









Gimana ceritanya?
Bagus? Ngebosenin?

Terimakasih ya yang sudah membaca dan jangan lupa vote dan komen

Sampai bertemu di part berikutnya 🤗


Si Pemendam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang