"Gelap ini dimana? kenapa gue tidak bisa gerak"
"Cepat bawa dia"
"Dia harus cepat ditolong"
"Denyut nadinya sangat lemah ayo cepat"
"Suara apa itu, apakah ada orang?? siapa?? Tolong!! aku takut"
~~~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~~~
"Uuhhh" suara lenguhan
"Udah sadar" tanya seseorang
"Ini dimana" tanya lyra
"Ini minum" bukanya menjawab dia malah menyodorkan air kepada lyra, dan diterima dengan senang hati karna tenggorokan lyra sangat kering
"Makasih"
"Ko lo bisa ada disini" tanya lyra
"Emang kenapa saya kan yang bertanggung jawab di kenaikan tingkat kali ini" jawab aiden yup betul sekali dia aiden yang merawat lyra
"Gue udah ga papa ko lo bisa pergi sekarang"
"Ngusir"
"Ga gitu tapi gue kan udah ga papa kerjaan lo juga pasti banyak kan"
"Tangan kamu kekilir, pergelangan kaki kamu retak, badan kamu penuh perban dan muka kamu yang jelek itu banyak luka, masih mau bilang gapapa" ucap aiden panjang lebar
"Biasa aja dong ngatainya kaya lo cakep aja" kesal lyra
"Emang!! Udah mending kamu istirahat lagi efek obatnya belum terlalu bekerja"
"Gimana sama yang lain"
"Saya bilang istirahat"
"Iya iya!! Buset dah galak banget sih huuh" kesal lyra dan kembali ke alam mimpi ditemani aiden.
~~~~~~~~~~~~
Sudah lima hari lyra dirawat dan hari ini dia sudah sembuh total, obat yang diberi setiap hari benar-benar manjur semua luka lyra sudah sembuh bahkan tidak ada bekas, dan semenjak lyra dirawat aiden saat pertama kali siuman dia tidak pernah menjenguknya lagi
(Cie yang kangen ~ author)
(Dih siapa juga yang kangen kaga tuh ~ lyra)
(Lah itu nyariin juga~ author)
(😤😤😤)
(😁😆)"LLLYYRRAAAA" Teriak cindy
"Aduh kuping gua!! bisa ga pelan aja mangilnya"
"Hehe sory kita kan seneng lu bisa keluar juga iya kan" tanya cindy pada lisa dan fairi yang mengekor dibelakng
"Pakaian kamu udah semua ra" tanya lisa bukanya menjawab cindy lisa malah fokus ke barang bawaan lyra
"Udah semua ko ayo pergi" ajak lyra mereka berjalan keluar menuju lorong-lorong sambil berbincang
" Eh lo kenapa fa ko dari tadi diem aja" tanya lyra
"Ga papa ko" jawab fairi lesu
"Ah si fairi dia cuma sedih karna kita bakal pisah kamar" kata cindy
"Ha pisah kamar??"
"Iya lo ga tau" lyra hanya mengelengkan kepala bingung
"Iya ra karna kita masuk ujian selanjutnya jadi kita dipisah kamar dan ga boleh keluar selama 3 hari biar gak ada kecurangan dan mencegah kita buat tau lawan kita" jelas lisa, lyra hanya ber oh ria
Sedikit info lisa, cindy dan fairi juga lulus ujian kemarin jadi mereka berempat bisa lanjut ke ujian selanjutnya.
"Ohh gitu, terus kapan pisahnya"
"2 hari lagi"
"2 hari berarti seminggu sesudah ujian pertama, dan 3 hari kedepanya kita baru boleh keluar itu pun belum bisa ketemu siapapun sampai ujian selesai, dengan waktu sesingkat itu bakal susah untuk bikin rencana biar lolos ujian, boleh juga tuh guru otaknya" ucap lyra tak sadar ternyata dibelakang ada mr dary
"Uukhh"
"Eh mr dary dari kapan nih hehe" ucap lyra kaget
"Dari kemaren ya dari tadi lah"
"Waah mr ternyata bisa ngelawak juga yah" kata cindy dan berhasil membuat mereka cekikikan
"Kamu mau saya kasih pelajaran ya he" ucap mr dary marah yang siap mengeluarkan elemenya
"Kabur ceper kaburr" teriak lyra yang diikuti teman-temanya dengan gelak tawa
"Hah dasar anak nakal, kapan mereka bisa dewasa" ucap mr dary dengan senyum tipisnya.
Mereka berlari sampai ke asrama mereka dengan gelak tawa yang entah apa sebabnya
"Hhah hhah aduh capek lari sambil ketawa hahaha" ucap lyra yang masih geli
"Lagian lo berani aja nglawan mr dary" ucap cindy
"Heh ngaca"
"Eh iya juga cermin mana cermin haha"
"Hahahahaha" mereka tertawa lagi karna ucapan cindy, setelah puas dengan ke absurdtan mereka, lyra dan yang lain membereskan barang mereka yang dibutuhkan nanti untuk tinggal sendiri.
"Eh kalian tau ga?" Tanya lisa
"Kaga" jawab mereka bertiga
"Mulai dah gosip!, Seru kaga nih?" Kata lyra antusias
"Aku denger-denger ada yang sekarat dong pas ujian kemaren" kata lisa semangat
"Serius ko gue ga tau" ucap cindy si tukang rumpi
"Iya aku ga sengaja denger pas di lorong kepala sekolah, katanya banyak bekas luka cambuk" lanjut lisa
"Wah beruntung banget dia" tanya fairi
"Beruntung pala lu, orang sekarat beruntung" kesal cindy
"Setidaknya dia masih hidup cin"
"Eh iya juga sih, tapi gimana caranya dia bisa keluar kalo seluruh tubuhnya penuh cambuk" tanya cindy
"Ga tau aku ga dengerin lebih lanjut karna takut ketahuan"
"Ah payah masa segitu doang sih infonya" ucap cindy
"Ya aku mah bukan kamu kalo dengerin gosip suka ditambahin bumbu"
"Iya bumbu garem penyedap biar enak haha"