Semenjak pertemuan Nat dan Tama terakhir, mereka membuat kesepakatan.
"Aku okay kalo kamu gak ada waktu pagi, siang sampe sore. Tapi gak tau kenapa kalo malem, aku enggak okay sama sekali. Aku kaya masuk ke ruangan gelap dan mendadak hilang arah. Aku juga gak tau kenapa Ma. Tapi kalo ada kamu, even itu cuma suara kamu, gak tau kenapa aku ngerasa aman. Aku ngerasa aku ada pegangan."
"Kamu terlalu sering overthinking Nat. Ayo pelan-pelan belajar buat kendaliin pikiran kamu itu."
"Bisa gak, kalo malem kamu temenin aku? Sampe aku bener-bener bisa sembuh sepenuhnya?"
Nat tidak membuka diri selain ke Tama. Bahkan Giselle dan Kenzo kehilangan akal gimana caranya membuat Nat untuk setidaknya keluar dari kamar nya untuk bersenang-senang. Nat hanya keluar kamar sewaktu pergi kerja, sisanya dia mengurung diri.
"Ayo Nat, keluar."
"Kemana sih Ken? Gue males. Lagi ujan juga di luar. Mager. Enakan tidur."
"Jangan gini Nat, lo udah hampir sebulan ngurung diri. Ayo keluar. Giselle udah nunggu tuh dirumah nya buat di jemput."
"Kalian berdua aja lah?"
"Gak, gak, gak! Lo harus ikut."
Kenzo melirik spion tengah, Nat terlihat lesu dan melamun menatap jalanan yang basah di luar.
Giselle menoleh tipis sambil menghela napas panjang. "Eh, gue boleh ajak temen gue gak?"
"Siapa?" Tanya Kenzo.
"Si Farid. Tadi tuh dia ngajak gue pergi tapi belom gue iyain, kan gue lebih milih kalian." Dia tersenyum lebar.
"Farid yang lagi deket sama lo Sel?" Tanya Nat.
"Hehe iya.. Boleh gak?"
"Ajak aja." Jawab Nat.
"Oke! Gue ajak ya!"
Bahkan di tempat ramai pun Nat masih merasa diri nya sepi. Kosong. Bingung. Daritadi Nat hanya menatap penyanyi didepan dengan tatapan kosong sambil memainkan gelas di depannya.
"Gue ke toilet dulu ya."
Kenzo mengangguk. "Mau gue anter gak?"
"Gak usah." Nat tertawa.
Nat menatap pantulan wajahnya dari cermin cukup lama. Dia bahkan tidak sadar seseorang sedang memperhatikan dari tempatnya berdiri.
Nat menarik napas panjang, mencuci tangannya dengan cepat dan berlalu.
"Hei."
Nat melonjak kaget. Di sebelahnya sudah berdiri cowok tinggi dengan wangi parfum yang langsung menyadarkan Nat. Wangi parfum Tama.
Nat hanya tersenyum sopan dan kembali berjalan. Nat pikir cowok itu hanya sekedar mengoda ternyata dia sengaja mengikuti Nat bahkan sampai Nat duduk di sebelah Kenzo dan sengaja menggandeng lengan Kenzo.
"Kenapa?"
Nat menggedikkan bahu nya ke cowok asing yang sekarang sudah tersenyum lebar didepan mereka itu. Kenzo mengernyit bingung.
"Ada apa ya?"
"Sori, gue cuma mau gabung aja sih. Boleh?"
Nat mengerutkan kening nya tidak setuju. Kenzo langsung berdiri mendekati cowok asing itu dengan sopan. "Bro, sori... Temen gue suasana hati nya lagi gak bagus. Mungkin next time."
"Gue gak bakal ganggu dia kok. Cuma pengen gabung aja sama kalian."
Kenzo menarik napas panjang. "Sori bro, tapi gak dulu. Gue harap lo ngerti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Sembuh Ternyata Tak Mudah.
RomanceGak ada deskrpsi yang bisa gue jelasin disini. Karena ternyata sembuh emang gak semudah itu, udah titik.