Pagi ini jalanan masih tampak sepi.
Kelopak bunga berguguran, menemani langkah kecil gadis itu menuju sekolah.
Seperti biasa,berangkat lebih awal menjadi kesenangan tersendiri baginya. Menikmati udara pagi dan gugurnya bunga terasa nyaman dan menyenangkan.Tes..
Dia mendongak menatap langit, tetesan air mengenai kelopak matanya. Semakin lama tetesan nya semakin banyak.
Menghela napas pasrah, gadis itu segera berlari kecil menuju halte terdekat.
Jalanan tampak lebih ramai. Hujan juga turun semakin deras."Kenapa gue ngga bawa payung tadi" gumamnya pasrah.
Hilir mudik manusia menggunakan payung melewatinya. Tapi tampaknya tidak ada yang peduli. Padahal beberapa dari mereka menggunakan seragam yang sama dengannya.
Gadis itu terlalu asyik melamun menatap hujan, hingga tak menyadari ada manusia lain di sebelahnya yang ikut berteduh.
Sepertinya hujan di musim gugur kali ini hanya hujan panas. Karena matahari masih tetap di sana. Memancarkan sinar pagi di hari Kamis ini.
Waktu terus berlalu, tapi awan masih setia menumpahkan tetesan tetesan air, malah semakin deras. Gerbang sekolah sudah di tutup. Para pekerja sudah mulai melakukan pekerjaannya. Rapat rapat sudah dimulai.
Tapi gadis itu, Kim Haera masih setia di sana,menunggu awan berhenti menumpahkan tetesan air. Jangan lupakan manusia yang masih setia berdiri di sampingnya.
"Gerbang sekolah udah di tutup,lo Masi mau di sini atau pulang?"
Haera refleks menoleh.
Wajah manusia itu tidak dapat dilihatnya dengan jelas. Pancaran sinar matahari menyilaukan pandangan.
Haera tidak menjawab, dia meraih handphone di saku jas sekolahnya.Jeon somi
Somi bantu gue
Apa lagi sekarang? Lo dimana?
Kok Lo ngga sekolah?
Gue terjebak hujan
Tolong izinin ya:'):(
Somi please
Lo teman gue kan:")
Oke deh, Lo ngga bawa payung?
Ngga, hehe
Ck, kan udah gue bilang!
Besok kalo mau berangkat pake mobil aja ngga usah jalan kaki
Lebih enak jalan kaki tau:')
Serah deh, gue ke kelas dulu,
Nanti gue chat lagiOke:)
"Jadi nya gimana?"Haera sontak menyimpan kembali handphone nya.
Dia terkejut mendapati sosok laki laki dihadapannya."Apanya?"
Laki laki itu hanya tersenyum.
"Gerbang sekolah udah di tutup Lo mau pulang apa gimana?"Haera membulatkan bibirnya. Lalu menatap laki laki di hadapannya ini dengan tatapan heran.
Dia menggunakan seragam yang sama dengannya. Tapi Haera tidak bisa melihat wajah laki laki itu dengan jelas. Wajahnya tertutupi oleh biasan sinar matahari."Pulang aja, gue udah chat teman gue"
Haera segera berlalu. Baru beberapa langkah kakinya terhenti,dia memutar badannya."Lo udah minta izin?"
Akhirnya Haera dapat melihat wajah laki laki itu dengan jelas.
Tampaknya dia familiar,mungkin karena mereka berada di sekolah yang sama."Dari gue berteduh di sini gue udah minta izin"
Haera kembali membulatkan bibirnya.
"Hujannya masih deras,tunggu bentar lagi aja"
Haera menatap sekitar. Hujan memang masih deras, tidak memungkinkan baginya untuk kembali dengan hujan sederas ini.Haera memilih kembali ke tengah halte. Dia mengamati laki laki itu dari belakang.
Laki laki itu lumayan tinggi,tubuhnya tegap."Lo kenapa berdiri aja?"
Laki laki itu menoleh, lalu tersenyum tipis.
"Gue suka hujan, jadi gue harus berdiri supaya lebih leluasa menikmatinya"
Haera tersenyum kecil.
"Aneh""Gue juga suka hujan,tapi rasanya sama aja tuh"
"Beda lah, coba aja sendiri"
"Ngga ah, gini aja udah nyaman"Laki laki itu mengangkat bahunya. Lalu kembali melihat kedepan. Menikmati pertunjukan tetesan tetesan hujan.
"Lee Haechan"
Haera mendongak menatap laki laki itu.
"Nama gue" Haera mengangguk mengerti.
"Lo Haera kan, Kim Haera" Haera menatapnya bingung.
"Lo kenal gue?"
"Name tag Lo"
Haera menatap name tag nya.
Lalu mengangguk.Kembali hening, tidak ada percakapan antara keduanya.
Hujan sedikit demi sedikit mulai berhenti.
Haera segera berdiri, sudah terlalu lama dia disini. Udara dingin juga mulai menusuk tulangnya."Hujan udah berenti, gue duluan"
Haera berlalu, lalu kembali berbalik.
"Lo ngga pulang?" Haechan menggeleng.
"Gue masih mau disini"
"Oh oke gue duluan"
Haera kembali melanjutkan langkahnya.Haechan mengangguk, sambil menatap punggung gadis itu yang mulai menjauh.
****
Haera memasuki rumahnya yang tampak sepi seperti biasa.
Gadis itu melangkahkan kakinya menuju kamar.
Dia akan melanjutkan menonton drama yang tertunda.Langkahnya terhenti ketika mendengar deringan handphone.Mama is calling..
Haera menatap layar handphone nya.
Gadis itu tampak bingung."Halo ma"
"Halo, hari ini mama ngga bisa pulang kamu jaga rumah ya"
"Iya ma"
"Oke mama tutup"
Tut..Tut..
Sambungan telepon terputus.
Haera menghela napas. Seperti biasa,akan selalu seperti ini. Kenapa dia berharap banyak tadi ketika sang mama menelfon.Gadis itu melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Jangan lupa vote ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and my sun | Haechan✓
FanfictionMatahariku selalu berbeda dari yang lain. Selalu bersinar dan membuatku hangat di dekatnya. Tapi inilah mengapa aku tidak bisa bahagia sepenuhnya oleh sinar itu. -Kim Haera- Matahari akan selalu bersinar walaupun tertutupi hujan maupun mendung. Saat...