Sebelum mulai baca, Mohon dukungannya untuk buku baru Yeonkai aku ya 😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hueningkai tidak pernah mengira bahwa Ia akan merasakan sakit seperti ini, dadanya terasa sesak, kedua mata Kai terasa panas menahan airmata yang hendak turun membasahi pipinya. Orang - orang yang ada dihalte itu menatap Kai dengan heran karena telah berteriak memanggil nama seseorang, namun tidak ada sosok yang menyahut ataupun menghampirinya.
Kai menaiki bus menuju dormitory miliknya dengan langkah lunglai dan duduk dikursi dekat jendela, matanya melirik pada layar ponsel, menunggu notifikasi panggilan masuk ataupun pesan masuk, namun tidak ada notifikasi apapun pada ponselnya.
Apakah ini adalah akhirnya?
Apakah dia sudah tidak peduli padaku?
Who am i to him now?
Beberapa pertanyaan muncul dibenak Kai, Kai lelah karena selalu menjadi yang pertama menghubungi Yeonjun. Kai memasukan ponselnya kedalam tas miliknya dan kemudian menyandarkan kepalanya pada kaca jendela, kedua matanya terpejam.
When I'm with or without you I go out of my mind Fall asleep to your heartbeat Waking up to your ghost And whenever it's me that needs you It's like I'm chasing a shadow I can feel you change And I don't know why
Kai melepaskan kedua headset yang menempel ditelinganya, yang sedang memutarkan sebuah lagu.
What the....
Lagu yang Ia dengarkan pun seolah menjadi bgm keadaan Kai saat ini. Kai mengambil ponselnya lagi, menatap layar, menghela nafas kemudian menonaktifkan ponsel miliknya.
Kai menjatuhkan tubuhnya kekasur yang ada di dorm miliknya. Membenamkan wajahnya dibantal, dan tertidur.
Baru saja kedua mata Kai terpejam, suara beberapa kali ketukan dipintu kamarnya itu membangunkannya, Kai menoleh kearah pintu.
"Arggh, pasti itu hanya minhyuk yang biasa meminjam charge ponsel hampir setiap hari." Gumam Kai, Ia memutuskan untuk tidak membuka pintu dormnya. Ia sedang tidak mood untuk bertemu dengan teman sebelah kamarnya itu, apalagi dengan keadaan kedua matanya memerah karena setelah menangis, pasti temannya itu hanya akan bertanya macam-macam jika melihatnya.
Kai berpikir bahwa ketukan dipintu itu akan berhenti dan orang itu akan pergi jika Kai tidak membukanya. Namun, orang yang ada didepan pintunya itu tidak berhenti mengetuk.
Argh, benar - benar keras kepala.
Dengan langkah malas Kai bangun dari kasurnya dan berjalan kearah pintu dormnya hendak mengomeli minhyuk yang telah mengganggunya.
"Minhyuk, Kau berisik sekali. Aku sedang tidak ingin.." Ucapan Kai terhenti saat melihat orang yang tengah berdiri didepan pintunya.
