#NakalBerkelas VIII

566 59 5
                                    

"Boleh duduk di samping lo?"

Suara berat tersebut membuat Alexa terperangah, kemudian ia menatap ke arah suara tersebut berasal.

Alexa sedikit melototkan matanya untuk memastikan siapa laki-laki yang tiba-tiba menghampirinya di tengah malam seperti ini.

"Jangan melotot. Gue gaakan macem-macem kok," Ucapnya kemudian duduk di ayunan, sebelah Alexa.

Alexa menaikkan alis kanannya, dan menatap tajam ke arah laki-laki yang tidak merasa berdosa tersebut.

"Kenapa liatin gue gitu? Lo ga suka gue di sini? Gue ga bakal ganggu lo, kok. Tenang."

"Siapa yang ngiyain lo buat duduk di sini?"

Laki-laki tersebut terdiam. Benar juga yang di katakan Alexa. Kemudian laki-laki tersebut berdiri dan menghadap ke arah Alexa sembari membuka topi yang melindungi rambutnya dari angin malam.

"Boleh duduk di samping lo?" Ucapnya lagi.

Alexa menatap aneh dan merasa geli dengan apa yang dilakukan laki-laki tersebut kemudian mengangguk mengiyakan.

"Kenapa lo di luar sendirian tengah malem gini?"

Alexa menoleh, "bisa diem ga sih? Banyak omong banget jadi cowok."

Ucapan Alexa tersebut membuat laki-laki itu tertawa kecil. Ia menggerakkan kakinya agar ayunan tersebut bisa terayun, kemudian menatap ke arah Alexa yang kini menatapnya dengan tatapan kesal.

"Bener kata anak-anak. Lo ternyata menantang kaum adam. Lo yakin ga kenal gue?"

"Siapa lo?"

Laki-laki tersebut tersenyum miring dan menghentikan ayunannya. "Leonardo Alaska."

Alexa mematung. Jantungnya terasa akan keluar melalui hidung yang kini menahan masuknya oksigen. Alexa hanya bisa mengerjap kala mendengar 2 kata yang mampu membuatnya terdiam.

Alexa berusaha terlihat biasa saja dan menghela nafas pelan. "Ngapain lo ke sini?"

"Gue abis belanja di supermarket. Ga sengaja deh liat lo. Gue kira, lo ga tinggal di sekitar daerah sini."

"Hm."

"Kalau semisal gue mampir ke rumah lo buat main-main, gapapa kan?"

Alexa kembali terperangah. Apakah saat ini Leo tidak sadar dengan kesehatan jantung Alexa? Hanya dengan melihat wajahnya saja membuat Alexa menahan nafas. Bagaimana jika Leo singgah ke kosnya? Bisa-bisa jantungnya berpindah tempat ke usus.

"Mm.. g-gue, g-gue rasa ga-"

"Gausah gugup gitu. Gue tau kalo gue ganteng,"

"Pd banget sih lo!" Sanggah Alexa.

"Ya abisnya, seorang badgirl kalo gugup keliatan aneh,"

"APA LO BILANG?!" Ucap Alexa dengan nada yang semakin meninggi dan membuat Leo merasa puas telah menjahili Alexa.

"Skip. Gimana? Boleh ga?"

Alexa tidak langsung menjawab. Melainkan kakinya sibuk untuk mengayunkan ayunan yang sama sekali tidak bisa diayunkan lagi.

"Ish kenapa ga keayun sih?!" Gumam Alexa.

"Karna gue yang nahan." Sahut Leo.

Alexa kembali menoleh dengan tatapan kesal sehingga membuat Leo memamerkan deretan gigi bersihnya dan juga menaikkan dua jarinya membentuk huruf 'v'.

Leo menaik turunkan kedua alisnya berulang kali, memberi kode pada Alexa untuk segera menjawab pertanyaannya.

Alexa kemudian menghela nafas dan berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong hoddienya.

BAD SMARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang