"Shan, maaf tadi aku nyubit kamu kenceng. Abisnya Pak Randy udah deket ke arah meja kita, nanti kalo kamu ketauan tidur terus di tanya gak bisa gimana? Jadi aku terpaksa cubit kamu. Maaf ya Shani," jelas Gaby panjang lebar.
Gaby tidak salah, ini salah Shani karena tertidur di kelas. Lagi pula niat Gaby baik, untuk menyelamatkan Shani dari pertanyaan Pak Randy.
"Huft, it's okay By." Shani mengusap punggung Gaby yang masih merasa bersalah.
Shani bangkit dari duduknya, "Mending traktir deh By, pengen batagor yang di kantin SMK," ucap Shani.
"Boleh deh ayo!"
Mereka pun pergi ke kantin bersama, tanpa Shani sadari seorang gadis yang selalu memperhatikannya selama ini memasang wajah sedih.
"Aku mau kaya Gaby, bisa deket kamu kapan aja," lirihnya.
Shani baru ingat, bukannya tadi tante Tania memberikan bekal buat Gre dan dirinya?
"By kayanya ngga jadi aja deh, Shani duluan!"
Shani berlalu meninggalkan Gaby yang masih bingung. Sesampainya di kelas ia membuka tasnya dan mengeluarkan kotak bekal makan siang. "Chat Ge jangan?" tanya nya pada diri sendiri.
Gadis jangkung itu menggeleng lalu berlalu meninggalkan kelas, dengan tas yang masih terbuka.
Saat ini Shani ada di depan kelas 7E, ia menunggu Gracia, tapi karena yang di cari tidak muncul, akhirnya Shani menyusul ke kantin. Dan tebakannya benar, Gracia si pengganggu ada di kantin, tapi ada yang aneh.
'Gracia ngapain duduk sama cowo kelas 9?' batin Shani.
Gadis manis itu tau, pria yang ada di samping Gracia adalah teman sekelasnya saat kelas 8 kemarin, dan terkenal playboy.
Shani bingung, ia tengah menimang-nimang, "Samperin atau ngga ya?" gumamnya.
Anin yang baru saja keluar dari toilet dekat kantin, dari jauh memperhatikan Shani yang sepertinya sedang bingung.
"Eh Ci Shani! Nyariin Gre ya?" tanyanya sambil menepuk pundak Shani, membuat gadis manis itu kaget.
Shani mengusap dadanya perlahan, jantungnya bekerja dua kali lipat dari biasanya, dasar anak kecil.
"Ngagetin aja kamu Nin! Btw itu Gre sejak kapan deket sama Brian?" tanya Shani.
Anin mengikuti arah pandang Shani, "Oh, 2 hari yang lalu Ci. Jadi kan jadwal olahraga nya bareng gitu kelas kita sama kak Brian, terus guru olahraga kelas 3 halangan hadir jadi kita olahraga nya bareng."
Shani mengangguk sambil terus memperhatikan bangku yang Gracia tempati. Entah kenapa Shani merasa kesal, ia memberikan kotak bekal yang ia pegang pada Anin. "Kasih Gre ya Nin, bilang aja dari mamahnya, itu ada dua satu lagi buat kamu."
"Ci Shani kok dingin banget ya? Tapi bukannya emang suka dingin ya?" gumam Anin, entahlah tapi Shani serem juga jika sedang kumat jadi es.
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Saat ini Shani sedang menunggu Gracia di parkiran, tapi gadis itu tidak juga muncul.
"Dia ada eskul apa ya? Ko ga muncul-muncul," gumam Shani. Karena terlalu lama menunggu, ia pun memilih menyusul ke kelas Gracia.
"Indy! Gre mana ya?"
"Eh Ci Shani, gatau tadi dia langsung keluar gitu Ci, kalo gak salah sama kak Brian," ujar Indy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adek [Selesai]
FanfictionCerita keseharian Shani dan Gracia sebagai adek-kakak tak sedarah. Hingga suatu hari seseorang dari mereka mulai memandang dengan cara lain, atau tepatnya mungkin jatuh hati. 1 #greshan - 23 Dec 2021