Kai berjalan tegas menuju suatu apartemen yang berada jauh di ujung lorong lantai 4...
Rahangnya mengeras dengan tatapan lurus kedepan menyiratkan amarah menggebu dalam dirinya.
Setelah sampai di salah satu pintu bernomorkan 896, ia segera memencet bel beberapa kali dengan tak sabaran.
Setelah sedikit menunggu, pintu apartemen itu terbuka dan menampilkan lelaki Tinggi berkulit putih pucat tengah menatapnya dengan senyum menggoda.
"Oh... Calon masa depan ku ternyata, kau merindukan ku Chagie ?" ucap lelaki itu dengan mengerlingkan matanya nakal.
Kai mendecih tak suka lalu mendorong lelaki pucat itu hingga jatuh terduduk dan Kai begitu saja melewatinya...
"Appa !!!"
"Appa aku tau kau di dalam ! Keluarlah!" teriak Kai dengan suara menggelegar memenuhi seluruh ruang tamu apartemen.
"Aku mendengarmu nak, tak perlu berteriak" seseorang yang baru saja keluar dari sebuah kamar menyahut dengan tersenyum kebapakan.
"Appa Wu... Berhenti menyuruh anak buahmu menguntit Baekhyun... Ia merasa takut dan tak nyaman!" ucap Kai dengan masih meninggikan suaranya.
Dadanya naik turun menandakan nafas yang tak teratur.
"Kai-ah... Appa hanya ingin putra appa aman... Apa appa melakukan kesalahan ?" tanya lelaki yang di panggil Appa Wu oleh Kai.
"Caramu salah... Kau ingin dia aman namun kau justru membuat psikisnya tak baik... Kumohon hentikan... Sebelum Baekhyun semakin membenci appa" kini suara Kai mulai melembut.
Sungguh, ia sangat tau bahwa ayah sambungnya itu hanya mengkhawatirkan Baekhyun... Anak kandung satu satunya yang ia miliki, namun dengan menguntitnya bukanlah ide bagus...
Beberapa kali Baekhyun harus mengamuk karena kelakuan ayahnya itu. Dan Kai akan menjadi sasaran amukan sang adik sambung.
"Baby... Biarkan Yifan hyung melakukan yang dia mampu untuk melindungi anaknya... Anak buah Yifan Hyung tak akan menyakiti keponakan cantikku itu... Percaya ne" lelaki yang tadi menyapa Kai tiba tiba saja sudah berada di belakangnya dan turut campur pembicaraan anak dan ayah itu.
"Diamlah Oh sehun! Aku tak berbicara denganmu!!!" ucap Kai berbalik menatap tajam Sehun yang kini mengangkat kedua tangannya di samping kepala dan memasang wajah terkejut yang di buat buat.
Kai tak mau ambil pusing dan segera menghadap kembali pada sang appa.
"Kumohon appa... Hentikan apapun rencanamu jika kau menyayangi nya" setelah mengatakan kalimat itu Kai segera melangkah pergi tanpa mengindahkan teriakan sang appa di belakang sana.
"Kai... Kau harus mengerti... Aku melakukannya untuk Baekhyun... Kai... Kai dengarkan dulu... Kai..."
Kai tetap tak menoleh, semakin menjauh dan menghilang di balik pintu yang kemudian tertutup erat.
"Uuuh... Itu sangat kasar dan seksi... Yifan Hyung... Bisakah kau menjodohkanku dengan anak Suho hyung?" tanyanya sembari menoleh pada Yifan yang kini menatap tajam pada dirinya...
"O-ow... Oke aku diam... Silahkan lanjutkan... Aku ada urusan... Bye" Sehun segera melangkah menjauh sebelum Yifan semakin murka, namun ketika sampai di sepan pintu keluar apartemen ia berbalik dan mengatakan sesuatu yang membuat Yifan semakin geram.
"Hyung... Kau sudah memberikan Baekhyun pada orang lain... Maka pertimbangkan untuk memberikan Kai padaku arra!"
"ENYAH KAU OH SEHUN!!!!!"
.
.
.
Tok... Tok... Tok...
KAMU SEDANG MEMBACA
How You Like That? END√ (Chanbaek)
Romance"Ingat hari dimana aku kehilangan sayapku? Hari dimana kau menertawakan kebodohan si lugu ini? Kabar baik, aku bangkit kembali, datang kembali menyapamu. Bersiaplah, kini giliranmu. How you like that?" Byun Baekhyun/Baexian "Haruskah aku bersimpuh...