Yuki berjalan menuju taman, sambil berpikir ia membaringkan badannya di rerumputan yang hijau, dan memandang langit biru yang cerah. Tangannya terangkat ke atas, seakan ingin menggapai langit dan menyentuhnya.
"Aku rindu padamu, Sasuke!" ucapnya."Kenapa kamu pergi? Aku membutuhkanmu..."
Yuki pun mengingat kembali saat pertama kali ia bertemu Sasuke. Seorang anak cowok yang bersikap dingin dan acuh. Hingga akhirnya ia bisa selalu bermain bersama Sasuke, dan Sasuke mau menerimanya. Ia pun tertidur pulas. Angin sepoi-sepoimembelai rambutnya yang pendek dan lembut.
Tak terasas satu jam telah berlalu, Yuki masih tertidur di taman. Ruang teater sudah kosong, karena semua kru dan pemain akan pulang. Saat melewati taman, Hatori dan Ryu hendak membeli jus. Ryu menghentikan langkahnya, ketika melihat Yuki di taman. Hatori ikut menghentikan langkahnya dan menoleh.
"Ada apa, Ryu?" tanyanya."Kau lihatapa?"
Hatori celingak-celinguk mencari apa yang dilihat Ryu.
"Apa yang kau lihat sih?"
Ryu memadukkan kedua tangannya ke saku celana, berjalan menghampiri Yuki yang tertidur di taman. Hatori mengikutinya dari belakang.
"Yuki?!" pekik Hatori.
"Sssst...!" ucap Ryu, meletakkan telunjuk di mulutnya.
"Dia tidur?" ucap Hatori pelan. "Kau suka padanya, Ryu?" Hatori berpaling pada Ryu.
Ryu menyilangkan tangannya.
"Tidak!" jawabnya.
"Tapi kau sering menolongnya."
"Kebetulan saja."
"Jangan berbohong!" goda Hatori, menyikut Ryu. "Kau suka Yuki, kan? Ayo mengaku saja!"
Ryu mendengus.
"Aku menyukai orang lain," kilahnya.
"Setauku kau tidak pernah dekat dengan seorang cewek." Hatori menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Dia orang yang ku benci."
"Hah?" Hatori bingun. "Tadi kau bilang menyukainya, tapi sekarang kau bilang dia itu orang yang kamu benci. Bagaimana sih? Aku tidak mengerti."
Perlahan-lahan Yuki membuka matanya. Dilihatnya Ryu da Hatori.
"Gaara?" ucapnya, duduk sambil mengusap matanya. "Hatori juga?"
Hatori tersenyum, Ryu mengangkat halisnya.
"Jam berapa ini?" Yuki mengerling jam tangannya. "Aduuh...!" serunya, menepuk jidat. "Gawat!"
"Eh? Ada apa?" tanya Hatori.
"Aku harus pulang sekarang," jelas Yuki, berdiri dan beranjak pergi. "Kunci rumah ada padaku, dan kakak pulang lebih cepat dari biasanya hari ini." Yuki memperlihatan kunci rumah. "Nah, aku duluan ya!"
Yuki berbalik sebentar dalam perjalanannya pulang.
"Sampai besok, Hatori!" serunya. "Daah...Gaara!" Yuki mengedipkan matanya sambil tersenyum. "Sampai besok!"
Ryu tercengang, mengingat seseorang.
"Pandangan itu..." ucapnya dalam hati, memandang Yuki yang berlari makin jauh.
"Daah..." Hatori melambaikan tangan. "Sampai besok, Yuki!"
_ともだち_
Konferensi Pers yang diadakan di taman kota membuat semua pemain dan sutradara kelelahan. Saat pertama kali Yuki diperkenalkan, banyak dari penonton yang protes. Tapi setelah melihat pertengkaran Nami dan Yuki, juga saat Hatori bertingkah konyol saat dihajar Yuki, mereka semua bertepuk tangan dan setuju dengan pengganti peran Sakura, yaitu Yuki. Bahkan setelah sesi wawancara, banyak yang meminta berfoto bersama Yuki.