Asahi sama jaehyuk lagi otw balik diperjalanan jalan komplek mereka ga sengaja liat haruto sama jeongwoo lagi kejar-kejaran karena haruto ga fokus liat depan akhirnya dia nabrak badan asahi mereka berdua jatuh dengan haruto diatas dan bibir mereka saling nempel.Jaehyuk langsung narik kerah belakang baju haruto. "lepas bajingan itu punya gue." geramnya karena haruto ga jauhin bibirnya padahal asahi udah tepuk-tepuk punggungnya.
Haruto berdiri. "maaf bang ga sengaja, kak asahi maaf juga ya gue tadi ga liat kalian jalan didepan."
Asahi ngangguk. "iya gapapa lain kali hati-hati."
Jaehyuk ngepalin tangannya. "gue tau fakta yang lu tutupin jangan pikir gue bego. lu berani maju selangkah buat ambil punya gue selangkah pula kesempatan lu masuk rumah sakit." habis omong gitu jaehyuk jalan duluan dia ga mau waktu emosi deket sama asahi.
"JAE! JAEHYUK TUNGGU." teriak asahi sambil lari karena jaehyuk duluan masuk rumah.
Asahi nyari keberadaan jaehyuk ternyata anaknya ditaman belakang duduk digazebo deket kolam renang. "jaehyuk."
"hm?"
"asa minta maaf ya gara-gara tadi." asahi duduk disebelah jaehyuk.
"bukan salah kamu." jawabnya tanpa noleh keasahi.
"kalo diajak bicara tatap orangnya, yang ngajak bicara asa bukan kolam renang."
Jaehyuk ngehela nafas tapi tetep natap asahi. "kenapa? aku lagi emosi jangan deket dulu."
"emosi karena tadi, iya?"
"iya!"
Asahi natap lembut mata jaehyuk. "kan ruto udah minta maaf. asa juga udah minta maaf."
"sa denger ya aku ga suka apa yang jadi milik aku disentuh orang lain." karena gue tau temen gue semua ngincer lu bahkan orang terdekat pun.
Kepala asahi nunduk. "jadi asa harus gimana?"
Jaehyuk narik asahi kepangkuannya tanpa aba-aba langsung cium asahi kasar lebih kasar dari orang nafsu, asahi awalnya kaget tapi ini jaehyuk orang yang udah hidup sama dia dari kecil, masih berlanjut bahkan jaehyuk ga lembutin sedikit pun ciumannya bahkan tambah kasar sampai bibir asahi sama jaehyuk keluar darah.
"emhhh." asahi nepuk pundak jaehyuk karena kehabisan nafas.
Nafas mereka berdua memburu terutama asahi. "itu buat hilangin bekas bibir orang itu."
"ruto namanya dia punya nama."
Jaehyuk mendengus. "ngapain belain orang itu?"
"bukan belain jae. tapi kan emang ruto punya nama."
"terserah, sana cuci kaki sama tangan tidur siang." jaehyuk mau nurunin asahi tapi anaknya ga mau.
Asahi geleng. "ndak mau ih."
"asa denger aku lagi emosi dan aku ga mau kamu kena imbasnya sekarang masuk kamar tidur nanti aku nyusul." tatapan jaehyuk nusuk mata asahi.
"kalo pacar lagi emosi harusnya kita bisa tenangin bukan tinggalin."
Tatapan jaehyuk berubah tajam. "asa plis ya jangan disini--"
Omongan jaehyuk keburu kepotong karena asahi cium bibirnya lembut seolah ciuman yang dikasih asahi obat penenang tapi emang faktanya begitu, lumatan lembut tersirat rasa sayang tangan asahi ngelus rambut belakang jaehyuk pelan.
"masih emosi, sayang?" tanya asahi jarang-jarang dia manggil sayang.
Jaehyuk ngangguk. "ya."
Asahi kecup bibir jaehyuk berulah kali.
cup
"jangan."
cup
"emosi."
cup
"lagi."
cup
"karena."
cup
"asahi."
cup
"cuman."
cup
"punyanya yoon jaehyuk."
Terakhir ciuman disertai lumatan dibawah langit mendung dan ditengah taman yang jadi saksi kedewasaan seorang hamada asahi karena jarang-jarang bayi besarnya jaehyuk itu dewasa.
TBC
"wah ada kamera. hallo gaes!"