1 - Kating Keyra

351 22 5
                                    

....

Kita bertemu lagi, dan tuhan memberikan ku kesempatan untuk membuat mu bahagia lagi.
-Aksara Pandu Wijaya.

-------

Keyra berlari ke arah gazebo kampus sambil membawa beberapa buku di tangannya, gadis itu terus melihat jam tangan di tangannya sampai-sampai ia tak sengaja menabrak beberapa orang.

"Kak sorry, gue telat." Ucap Keyra sambil duduk di samping kating yang sudah menunggunya dari tadi.

"Santai aja kali Key gue masih punya banyak waktu kok."

"Masalahnya gue yang gak punya banyak waktu kak." Ucap Keyra sambil membuka tasnya untuk mencari kotak pensil.

"Buru-buru banget lu kayaknya, mau ke mana?"

"Mau ke bandara jam 2 nanti." Ucap Keyra.

"Emm Key?"

Keyra menatap kakak tingkatnya sambil menaikkan kedua alisnya.

"Ini udah jam 2:30."

Dengan cepat Keyra langsung menatap jam di tangannya dan membuka hpnya, ternyata benar saja jam yang ada di tangan Keyra itu lambat 1 jam.

Keyra memejamkan matanya sebentar lalu mengacak-acak rambutnya, seharusnya kemaren gadis itu mengikuti saran ibunya untuk memperbaiki jamnya.

"Gimana dong?" Ucap Keyra sambil menatap kesal ke sekeliling.

"Gue bisa kok besok."

"Nggak deh kak biar sekarang aja, lagian ini udah telat banget. Mulai aja materinya Kak Gam." Sahut Keyra sambil menatap buku di depannya dengan perasaan sedikit kecewa.

Gama Ardiyo Kakak tingkat di universitas Keyra, Gama juga lumayan dekat sama Keyra bahkan kadang Gama tak segan-segan untuk menunggu Keyra selesai kelas.

"Key si Galang gimana kabarnya?" Ucap Gama sambil menatap Keyra.

"Oh, Bang Galang nerusin bisnis Papa jadi agak jarang pulang ke rumah." Ucap Keyra sambil mencatat.

Gama mengangguk, laki-laki itu juga ikut mencatat sesuatu di bukunya sambil sesekali melirik ke arah Keyra.

"Kak ini catatan nya udah semua, nanti biar sekalian gue ketik di rumah  aja kak." Ucap Keyra sambil merapikan beberapa bukunya.

Ini sudah jam 3 sore dan pastinya sudah banyak yang keluar dari kelas mereka.

"Gue duluan ya kak." Ucap Keyra yang sudah selesai mengemas barang-barangnya gadis itu tanpa menunggu jawaban dari Gama langsung berlari pergi meninggalkan Gama sendiri.

"KEYRA!"

Keyra membalikkan badannya menatap orang yang tadi memanggilnya, itu Piyan yang sedang berlari ke arahnya.

Piyan dan Keyra berada di satu kampus sama seperti Alyssa namun berbeda jurusan, kini Piyan sudah berdiri tepat di depan Keyra sambil menormalkan nafasnya.

"Lu dari mana sih?" Ucap Piyan.

"Dari gazebo kampus kak, habis nyatet materi tambahan sama kak Gama." Ucap Keyra.

          

"Noh cowok lu udah di kerumunin cewek-cewek centil kampus noh." Ucap Piyan.

"Aksa disini kak?"

"Enggak di dasar laut noh bareng Neptunus, sana kasian Aksa." Ucap Piyan.

"Makasih ya kak." Ucap Keyra lalu berlari meninggalkan Piyan, gadis itu langsung menuju ke halaman depan kampus dan benar saja banyak mahasiswa dan mahasiswi yang sedang mengerumuni Aksa.

Bahkan anak Delnakra yang lain pun sudah berkumpul disana, bisa di bayangkan bagaimana ramainya halaman kampus Keyra sekarang.

"Eh Key, liat deh cowok disana ganteng banget ya?"

Keyra tersenyum kikuk sambil menatap mahasiswi di sebelahnya.

"Kalo ada Valicia dkk pasti udah di gebet tuh."

"Pasti tu cowok juga bakal suka sama Valicia, dia kan bintang kampus."

"Udah gak usah di pikirin, terobos aja dia udah nunggu lu dari tadi." Ucap Nicko sambil menepuk bahu Keyra.

Keyra mengangguk, gadis itu perlahan menerobos keramaian yang ada dan membuat sedikit keributan disana.

"Antri dong kita juga mau liat." Ucap salah satu kating disana.

"Key kasian yang lain jangan di serobot gitu aja."

Keyra menatap kating yang baru saja memanggil namanya tadi, itu Valicia gadis itu berdiri di depan Aksa bahkan mereka berdua berhadapan.

"Maaf kak." Ucap Keyra.

Valicia berjalan mendekati Aksa lalu ikut bersandar di mobil milik Aksa.

"Gue gak pernah liat lo sebelumnya, mahasiswa baru ya?" Ucap Valicia.

"Gila si Valicia berani banget, langsung di gebet gitu."

"Mau pulang bareng gue?" Ucap Valicia sambil memegang bahu Aksa.

Aksa melepas tangan Valicia yang menempel di bahunya lalu berjalan mendekati Keyra, membawanya masuk ke dalam mobil sportnya.

"Minggir lu dari situ." Ucap Aksa, Valicia pun langsung sedikit menjauh dari mobil Aksa sambil menatap laki-laki itu dengan sedikit kesal.

Mobil Aksa perlahan meninggalkan halaman kampus yang tadinya heboh itu, selama di perjalanan keduanya hanya diam dan tak banyak berbicara.

"Kenapa lu diem aja pas liat gue di gituin?" Ucap Aksa membuka suara.

Tak ada jawaban dari gadis di sampingnya, Aksa pun menepikan mobilnya lalu menatap ke arah Keyra.

"Peluk gue sekarang." Ucap Aksa sambil merentangkan kedua tangannya.

"Maksudnya?" Sahut Keyra.

Tanpa banyak bicara Aksa langsung memeluk Keyra dengan lumayan erat, Aksa benar-benar merindukan gadisnya ini.

Gadis yang sangat berani hingga bisa menentangnya, gadisnya membuatnya gelisah saat tak ada kabar, dan gadis yang paling membuat mood Aksa berantakan.

"Udah yakin kan kalo ini gue?" Ucap Aksa di sela-sela pelukan mereka.

"Aku seneng kakak disini." Ucap Keyra sambil membalas pelukan Aksa.

"Aksara Pandu Wijaya."

Aksa tersenyum dan berdehem pelan saat Keyra memanggil nama lengkapnya.

"Aku kangen." Ucap Keyra.

Tokk...tokk...tok...

Aksa melepas pelukan Keyra dan membuka jendela mobilnya, ternyata itu Radit dengan cengiran khas nya.

"Kenapa?"

"Gak pa-pa gue kira tadi lu berdua berantem." Ucap Radit.

"Ganggu orang lagi pacaran aja lu!" Ucap Aksa lalu menyalakan mesin mobilnya.

"Eh? Bukannya udah putus lama ya?" Ucap Radit sambil mengedipkan mata ke arah Keyra lalu pergi meninggalkan dua orang itu.

"Kurang ajar." Ucap Aksa lalu kembali menancapkan gass mobilnya, tujuan mereka kali ini tentu saja tempat biasa.

Tempat mereka dulu tertawa dan tersenyum bersama tempat dimana mereka sering sekali menghabis-habiskan uang mereka.

Kang Ipul, satu-satunya tempat yang mereka datangi saat sedang dalam keadaan senang atau sedih.

"Akang Ipul!!" Sahut Bimo sambil memasuki warung tersebut.

beberapa orang yang memesan bakso disana menatap mereka dengan takjub dan rasa kagum.

"Nih udah gue siapin bakso spesial." Ucap Alyssa sambil meletakkan mangkuk bakso di depan Keyra.

"Lu bikin bakso?" Tanya Keyra.

"Ya iyalah, itu khusus buat lu paket komplit tenang gak ada bawang goreng kok." Ucap Alyssa

"Si Alyssa cocok jualan bakso ye." Ucap Rafa sambil menatap baksonya.

Laki-laki itu langsung di berikan tonyoran indah oleh Alyssa menggunakan sendok yang ada disana.

"Sakit bego." Ucap Rafa.

"Makanya punya mulut itu jangan lemes banget kayak banci pinggiran." Sahut Alyssa.

"Banci pinggiran? Enak aja, gue banci perempatan." Sahut Rafa.

"Ini nih ciri-ciri manusia yang otaknya di kasih sama tuhan lebih dari setengah."

"Apa bedanya pinggiran sama perempatan? Emang lu ngebanci di tengah-tengah jalan?" Ucap Alyssa.

Rafa mengedikkan bahunya lalu memakan baksonya dengan diam dan tentram.

"Eh Keyra??"

......

young master Pandu Wijaya's is back



















Dear My Aksa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang