Olivia berjalan mengitari sekolah menuju kelas nya, ia menatap sekitar sekolah cukup sepi, mungkin karna ia terlalu bersemangat memulai hari disemester baru. Semangat buat belajar?
Bukan
Semangat buat ke kantin menyantap makanan kantin. Ia rindu makanan kantin. Baginya libur itu tidak enak, ia lelah mengahadapi kegilaan abang nya dirumah. Jamkos paling the best no kecod
Lan Olivia atau biasa disapa pia. Gadis manis berambut hitam pekat dengan bando yang melengkapi diatasnya. Ia bersekolah di SMA RAKSANA, salah satu sekolah swasta terpopuler kedua di kota nya. Saat ini Olivia sudah menjadi kakak kelas, yaa dia sudah kelas sebelas
"Pagiku mendung,"
"Matahari sembunyi,"
"Ku gendong tas hitamku di pundak" alunan lagu yang lirik nya diubah seenak jidatnya itu menggema di koridor
"Selamat pagi semua,"
"Kunantikan dirimu,"
"Didepan kelasku...,"
Dugh!!
Dari arah belakang tiba-tiba pundak Olivia di rangkul. Cowok berkulit pucat, hidung mancung, alis tebal. "Menantikan aku right?," ucap cowok itu menaik turunkan alisnya sambil tetap merangkul Olivia
Tidak keberatan dengan rangkulannya Olivia tetap berjalan dengan cowok disampingnya. "Pd banget lo dugong,"
"Ngaku aja kali," ucap bima
"Mendingan gw menantikan hari dimana gw jadi istri hyunjin daripada menantikan lo" ucap Olivia
Kalian tau hyunjin stray kids?
Pria memble yang tampan tiada tandingan. Olivia mengidolakan nya, berhalu suatu saat ia akan menikah dengannya. Halu bukan?
"Buahahahaha bangun anjir, mimpi mulu lo," ucapan Bima membuat Olivia tersinggung
Olivia menatap garang Bima, pipi nya memerah bak pantat babi. Enak saja dirinya dianggap sedang bermimpi, tidak lihat kah pria disebelah nya ini bahwa dirinya sedang tidak tidur ataupun bermimpi
Mereka sudah sampai dikelas, langsung saja Olivia meletakkan tas dibangku nya begitu pula Bima. Bima duduk didepan Olivia
"Bim gw mau ke kantin, mau ikut?," tawarnya
"Bentar," ucap Bima. Ia mengambil sesuatu dari tas kemudian memberikannya ke Olivia. Susu kotak rasa coklat, buat Olivia
Olivia menerima nya "makasii bimaa" ucapnya sambil tersenyum. Bima ngangguk, mereka berjalan ke kantin. Jangan lupakan tangan Bima kembali merangkul pundak gadis itu
"NENGG NASI GORENG SATU PEDES YA NENGG," teriak Olivia dari mejanya, bukannya tidak sopan. Hanya saja kantin cuman ada mereka berdua dan pemilik kantin yang biasa dipanggil neng. Jadi dia memesannya dengan cara teriak. Jika ia bisa teriak kenapa harus repot-repot berjalan memesan
"OWGHEE PIAA" teriak si eneng
Olivia tersenyum kemudian menatap Bima didepannya "lo ga mesen?," tanya Olivia
"Ga laper",
"Lo emang ga sarapan pi dirumah?," tanya Bima "tumben lo ga sarapan," sambung nya
"Udah kok. Gw laper lagi hehe," cengirnya
Gemes sama gadis didepannya, Bima mencubit pipi cabi Olivia "Gw seneng lo makan nya banyak, biar makin gendut nih pipi kesayangan gw"
Olivia menghempas tangan Bima dari pipinya "gausah cubit-cubit goblok," ia mengelus pipi bekas cubitan "sakit tauk," ucapnya sambil memanyunkan bibirnya